Perjanjian

34 2 0
                                    

Sesampainya di sana seolah sudah paham apa maksud kedatangan Hardiyan ke rumah penyihir itu, dia langsung menggendong anak perempuan itu menuju ke sebuah ruangan di mana ruangan tersebut gelap dan hanya ada tiga lilin redup yang menyala.

Bau dupa ada di mana-mana, kembang melati yang harumnya menyeruak pun tak kalah memenuhi di segala penjuru area ruangan itu.
Jimat yang selama ini dibawa oleh Hardiyan diletakkan di atas dada Laras yang sedang terlelap dari pingsannya, sesaat penyihir itu seperti sedang berkomat-kamit membacakan mantra yang rumit dan setelah itu munculah asap hitam yang pekat dari jimat tersebut lalu asap itupun berkeliling tanpa arah di dalam ruangan itu.

Saat itu juga Laras tersadar dari pingsannya, namun betapa kagetnya dia dengan apa yang dia lihat. Apa daya ayahnya hanya menatap tajam tanpa perasaan, asap yang tadi hanya berputar-putar di ruangan itu kini berhenti tepat di atas perempuan kecil itu seolah-olah siap untuk menerkam mangsanya.
Saat asap hitam itu ingin mendekati Laras, dia berteriak. “AYAH! AKU SANGAT MENYAYANGIMU. TAPI APA INI? AKU PIKIR KAU ADALAH MALAIKAT DARI TUHAN YANG AKAN MENJAGAKU DAN IBU. AYAH AKU SANGAT MENCINTAIMU TOLONG AKU, AAAAAAAAAAAAHHHHHH…”

Diam sudah anak itu terkapar tanpa nyawa, dengan darah yang keluar dari kedua lubang hidungnya. Berhenti sudah napas terakhir Laras pada tanggal 25 suro tahun ke-8 dari awal mula perjanjian sang ayah dengan penyihir itu.

Tak tau apa yang sedang dirasakan oleh Hardiyan, hanya mata melotot ntah ketakutan, terkejut ataukah itu ekspresi bahagia. Hanya dia yang tahu, gadis kecil yang malang senyumnya kini pudar menjadi sebuah tumbal demi nafsu gila sang ayah.

Begitulah manusia jika sudah terlalu lena dengan dunia yang fana, apapun yang salah akan menjadi benar dengan segala cara. Apa yang akan kita dapat jika terlalu mengejar dunia? Tuhan pun tak suka melihat umatNya yang terlalu mencintai dunia.

Dunia hanyalah pendamping di kehidupan kita, karena sesungguhnya akhirat atau kehidupan setelah kematianlah yang abadi. Ya hanya itu yang akan abadi, neraka atau surga.

*
*
*
Namanya juga cerita pendek ehehe sampai disini dulu yaaa terimakasih sudah membaca

MUJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang