HE

19 0 0
                                    

           " Selamat pagi Pak, maaf saya terlambat ".

          " Nada, kenapa kamu terlambat ? "

          " Ehm, maaf pak, tadi ban mobil saya tiba-tiba pecah pak, kena paku dijalan jadinya saya harus naik bus lagi pak kesini dan macet juga jalananya "

           " Kamu tahu, kamu sudah terlambat. Sekarang sudah pukul 08:12. Konsekuensi keterlambatan kan hanya 15 menit, jadi sekarang kamu diluar "

          " Loh pak, tapi kan saya sudah kasitau alasannya, bukan saya sengaja untuk terlambat pak tetapi karena musibah. Kita kan gak tau kapan musibah itu datang "

         " Jangan ngebantah ya kamu ! Keluar sekarang ! Nanti kamu boleh masuk setelah mata pelajaran saya selesai"

        " Baik pak ".

Hari ini entah musibah apa yang datang padaku, yang pertama karena begitu pulas tidurku semalam, waktu pagi dibangunin Mbok Nani, aku gak denger dan alhasil terlambat kesekolah. Udah gitu, dijalanan ban mobilku pecah. Dan lebih parahnya lagi, aku terlambat kelas, padahal pagi itu adalah kelas Matematika dan diajar oleh guruku yang super duper terkenal kiler disekolahku. Pak Didit selain kiler, dia juga terkenal rapi. Bagaimana tak rapi? Baju selalu disisipkan dalam celana, kancing bajunya selalu dikancing sampai kancingan teratas dibaju hingga lehernya tertutup, celananya juga selalu dia naikkan hingga perut dan juga memakai kacamatanya. Pokoknya malas banget kalau udah kelas matematika. Dan gara-gara aku terlambat, aku gak boleh masuk kelas dan disuruh menunggu diluar hingga mata pelajarannya selesai. Akhirnya aku menunggu diluar kelas sambil menyandarkan badanku dibalik tembok dan memainkan handphone'ku.

    Tiba-tiba aku dengar suara pintu kelas terbuka dan ketika aku baru mau mengangkat muka dan melihat siapa yang membuka pintu, ada sosok yang berdiri tepat didepanku sampai aku kaget dan hampir tak bisa bernapas . Seorang pria, putih, tinggi, bola matanya berwarna coklat,wajahnya seperti Justin Bieber(kalau dilihat dari Inggris) ganteng banget, rambutnya hitam pekat dan wangi parfumnya sangat menyengat dihidungku.

   'Uhuk,uhuk" suara batuk'ku karena wangi parfumnya sambil aku mendorong tubuh pria itu.

   " Hay Nad " sapa pria itu sambil mengulurkan tangannya padaku

   " Siapa sih lu? berani banget ya berdiri didepanku sedekat itu" jawabku sambil memegang kerah bajunya.

   " Aku Vino Marchella Pasquero"

   " Oh, jadi kamu anak baru yang kata anak-anak ganteng banget but digosipin gay ?" jawabku sinis

   " Ya terserah kamu saja, lagian berita itu hoax ".

    " Hoax ? 1 sekolah juga udah pada tahu kali"

     " Baiklah Nad, aku pamit ke toilet dulu "jawabnya sambil menatap dalam mataku, tetapi aku tak menjawabnya.


"Kring, kring, krinnggggggg" bunyi bel tanda berakhirnya mata pelajaran pertama . Aku melihat anak-anak keluar dari dalam kelas menuju luar ruangan entah ke lapangan ataupun ke kantin,dan ada beberapa anak yang masih tinggal didalam kelas.Ini sudah jam istirahat, aku langsung masuk ke dalam kelas, mendapati Doddy, Nathan dan Mona sedang duduk menunggu kehadiranku.

   " Hay gengs" sapaku sambil memeluk mereka bertiga

   " Hay Nad " sapa Mona, Nathan dan Doddy bersamaan 

   " Kenapa muka kamu kusut begitu sih ? " Nathan bertanya sambil menaikkan kacamatanya.

   " Lagi badmood aja"

   " Why " tanya Mona

  Tiba-tiba aku merasa ada seseorang yang berdiri dan belakangku dan ketika aku menoleh, sosok pria yang pagi tadi membuat hancur moodku berdiri tepat dibelakangku.

"Ini" kata pria itu sambil menyodorkan kotak makan berwarna biru

" Apa sih?" jawabku ketus.

"Ini makanan buat kamu, ayo ambil. Pasti kamu belum makan kan?"

"Mending lu jauh-jauh deh, gak usah sok dekat" jawabku sambil berjalan keluar ruangan, diikuti Mona dan Doddy sedangkan Nathan masih tetap berdiri disana bersama pria asing itu, entah apa yang dibicarakan mereka.

.

.

.

.

:):)



Gelas KacaWhere stories live. Discover now