Chapter 3

12 3 2
                                    

Shaila POV

"Bang Dev." Batinku.

Bang Dev menoleh ke arahku dan tersenyum.

Aku malu, dan syukurlah Naila tlah sampai. Jadi aku gak terlalu salah tingkah. Dengan segera aku meminum teh dingin yang ku pesan, karena tenggorokanku yang sudah sangat mengering akibat upacara dan senyumannya. (Wekaweka:v)

Author POV

Tiba-tiba..

"Heh..ini semua kenapa pada jajan?! masuk ke kelas CE..PAT!!" Perintah Pak Jamal yang memang dianggap galak oleh murid. Dan yang terjadi setelah kedatangan Pak Jamal, murid-murid berhamburan berlari ke kelasnya seraya menggenggam jajanan mereka.

Shaila dan Naila pun begitu, mereka langsung kabur, untungnya minuman mereka didalam plastik, dengan begitu dapat dengan mudah mereka kabur.

----

Sesampai dikelas..

"Huhh..capeknya.." Ucap Shaila.

"Iya nih.."

"Galak banget dah, ga peka banget sama kita."

"Huh.."

Letak kelas yang dilantai dua,membuat mereka kelelahan berlari menaiki tangga. Kelas VIII memang segedung, setiap tingkatan kelas mengisi satu gedung, kelas VII dan IX memiliki gedung masing masing. Dalam satu gedung itu bertingkat dua, dan memiliki 10 ruang kelas.

Setelah lelah mereka ternetralisir, mereka duduk di bangku meja barisan kedua ditengah dari pintu.

"Guyss.. kalian tau ga sih kalo gosip panas lagi membara akhir-akhir ini." Ucap bisik kerasnya Nasya, si biang gosip dikelas. Dengan make up seperti tante-tante arisan, ia berjalan ke arah kelompok 'gosip' nya.

"Iya nih."

"Masak sih,kok bisa gitu?"

"Percaya aja deh."

"Ga nyangka banget deh."

"Huh, gosip kayak lagi ceramah grup gitu, suaranya segede toa." Batin Shaila.

"Udah ah, gausah diliatin lagi, memang udah gitu dari dulu, yang penting mereka ga bicarain kita, ya kan?" Ucap Naila.

"Iya ah,bodo."

"Saatnya jam pertama dimulai."

Suara yang keluar dari pengeras suara yang dipasang di seluruh sudut sekolah yang menandakan jam pelajaran pertama hari ini akan dimulai.

Guru pelajaran Matematika pun masuk ke kelas VII - 1, bayangkan sehabis upacara kita dihadapi dengan Matematika.

Pelajaran pun dimulai.

----

14.15
SMP Negeri 12 Sigli

"Pelajaran selesai, sampai jumpa di esok hari dengan pelajaran yang baru."

Pengeras suara pun menandakan bahwa pelajaran hari ini usai. Shaila dan Naila beriringan keluar kelas menuju ke gerbang sekolah. Mereka berdua melewati gedung kelas IX yang memang searah dengan gerbang. Mereka berdua sama akan menunggu jemputan dari Ayah mereka.

Ketika melewati jalan keluar gedung kelas IX, Shaila melihat Bang Dev yang berjalan menuju parkiran sekolah bersama temannya. Shaila merasakan jantungnya tak bisa di ajak kompromi, berdetak dengan cepat.

Yaa.. Shaila menyukai Bang Dev.

Dia terkagum dengan ketampanan yang dimiliki Bang Dev. Manik mata tajam, rahang tegas, badan atletis, dan tingginya membuat Shaila tak bisa melewati pemandangan tersebut. (Maafkan Shaila Manteman).

Shaila ingin dapat dekat dengan Bang Dev, ia ingin dapat dengan cepat hal tersebut terjadi.

"Semoga.." Batinnya.

----

14.25
Sigli, Aceh, Indonesia.

Setelah menunggu 10 menit, Ayah Shaila datang menjemput. Shaila pamit kepada Naila yang masih menunggu jemputan Ayahnya juga. Mereka tak searah, Shaila ke utara, sedangkan Naila ke selatan. Shaila tinggal di Kramat Dalam, dan Naila di Seupeng.

Tak lama di atas motor, Shaila bersama Ayahnya pun sampai di rumah. Shaila memberi salam dan langsung masuk ke kamarnya. Dan mengganti seragamnya, dan Sholat Zhuhur.

----

Jangan lupa ninggalin bintang kalian ya.
Klik aja bintang dibawah okeoke??

Makasi atas bintangnya..

Komen nya juga jangan lupa,tuk nambahin semangat aku. Wekaweka:))

Nawaitu LillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang