Chapter 4

10 3 0
                                    

Author POV

Hari berganti hari, dari hari senin ke hari minggu. Hari minggu adalah hari libur nasional bagi seluruh murid. Berolahraga pagi ditaman dan masih tidur dikamar adalah rutinitas yang banyak di lakukan.

Hari minggu bagi Shaila adalah hari malas-malasan, selama 6 hari tak libur, hari minggu memang sangat berharga baginya.

Shaila sudah Shalat Shubuh, dan bergegas untuk tidur kembali. Tapi..

Ting..

Terdapat notice di hp Shaila, di lihatnya pesan masuk dari Naila.

---

Naila
0845502343xxxx

Shailaa.. kalo ada yang ngechat balas aja yaa..

Siapa?

Ada ntar tunggu aja..

---

Shaila yang penasaran, tetap menggenggam hpnya, tanpa berpaling sedikit pun.

Ting..

Ting..

---

Nomor tidak dikenal
08954321xxxx

Haii..

Boleh kenalan??

Shaila yang sudah tak sabar langsung membalas dengan kata 'boleh'.

Iya.

Boleh.

Ini siapa ya?

Aku Devan.

Ini Shaila kan??

---

"Bang Dev??" Batin Shaila.

Shaila sangat terkejut, sekaligus bahagia. Ia tak menyangka orang yang dia sukai menghubunginya via chat. Ia langsung menyimpan nomer Bang Dev. Dari situlah dimulai nya pembicaraan perkenalan yang akan berujung dengan hal tak wajar.

----

Shaila pergi kerumah Naila untuk menanyakan suatu hal tentang Bang Dev yang semalam. Dia ingin tau darimana Bang Dev mendapatkan nomernya, ia tak berani menanyakan hal itu ke Bang Dev. Ia juga tidak mau mengetahui sesuatu dari via chat Naila, ia ingin menanyakannya secara langsung.

Dengan diantar oleh Abangnya, Shaila sampai dirumah Naila yang lumayan jauh dari rumahnya. Dia melihat rumah Naila yang sepi, tetapi dia sudah menghubungi Naila terlebih dahulu. Shaila menyuruh Abangnya menunggu sampai Shaila selesai nanti.

Shaila membuka gerbang dan berjalan melewati taman bunga yang di rawat oleh Naila, Naila sangat menyukai tanaman. Shaila sampai didepan pintu, dan mengetuk sambil memanggil nama Naila.

Pintu dibuka, dan Naila lah yang keluar. Naila langsung mengajak Shaila masuk, tak lupa dia menawarkan Bang Fian masuk juga. Tetapi Bang Fian memilih menunggu di teras saja. Shaila dan Naila duduk di atas tempat tidur Naila, dan Shaila langsung menanyakan hal yang membuat ia datang kemari.

"Nai, kok bisa tau kalo bakal ada yang chat aku?." Tanya Shaila.

"Kamu bales kan?" Bukannya menjawab, Naila malah balik bertanya.

"Iya bales, jawab duluu.."
"Jangan-jangan kamu ya ngasi nomer aku ke Bang Dev?" Tanya Shaila lagi.

"Iyaa.. aku yang ngasi kemaren, aku jumpa Bang Dev di pasar, trus dia minta deh, karna dia tau kalo aku tu deket ama kamu." Jawab Naila.

"Lah.. kok bisa ya Bang Dev minta nomer aku?" Pikir Shaila.

"Tau ga apa lagi yang dia bilang, dia tu tertarik sama kamuu Shailaa.." Jawab Naila.

"Ah.. masak?" Ucap Shaila.

"Didapor, beneran, dia tu udah tertarik sama kamu dari pertama kita masuk, emang lah jodoh ga kemana yak.." Kata Naila sambil menepuk-nepuk bangga di punggung Shaila.

"Kok jadi geer, aku tu udah dianggap adek terdeketnya Bang Dev loh." Ucap Shaila dengan bangganya.

"Wah beneran?" "Wihh keren."

Dan terjadilah perbincangan yang gak seharusnya diperbincangkan.

----

Makasii udah baca yaa..

Jangan lupa kasi bintang kalian yaa..
Support dan kasi semangat dari kalian untuk aku lewat comment.

Teurimong geunaseh (terima kasih).

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nawaitu LillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang