9 - Mama dan Caca

5 1 0
                                    

Apa yang kita rasakan belum
Tentu bisa kita lihat, dan
Apa yang kita lihat belum
Tentu bisa kita rasakan

----------------------------------------------------------

Malam ini seperti biasa caca selalu mendengar isakan tangis dari Novi, sang mama caca.

Caca berjalan menuju ruang tamu untuk menemui mamanya yang masih menangis kencang. Caca sudah yakin apa yang terjadi dengan Novi. Tak lain adalah nangis karna almarhum Andre, sang papa Caca

Caca yang sudah berdiri di samping Novi dan melihat ke Novi hanya ingin bungkam sementara, karna caca terlalu sakit karna melihat Novi yang menangis tak karuan sambil memeluk foto nya dan sang suami, andre

Beberapa menit kemudian caca mulai duduk di samping sang mama sambil merangkul mamanya itu

"Mama"

"Ke-kenapa ca? " Novi masih saja terisak dan mengeluarkan sedikit air matanya

"Mama kenapa? " Tanya caca sembari mengelus-elus punggung mamanya itu

"Papa" Jawab Novi yang masih memeluk bingkai foto nya dengan andre dengan tatapan kosong

"Mama, papa itu udah ninggalin kita untuk selamanya, mama cobalah ikhlas" Ujar caca yang gak tega jika melihat mamanya terus terlihat tak ikhlas dengan kematian andre

"MAMA UDAH IKHLAS CACA! " Teriak Novi yang serentak membuat caca kaget

"Kamu gak ngerti perasaan mama" Lanjut Novi "coba aja dulu kamu gak macam-macam minta sekolah di sekolah elite, papa gak mungkin Terima project di luar jakarta! "

Caca hanya terdiam melihat Novi yang sudah berdiri sambil membentak anak satu-satunya itu

"Mama juga gak pernah liat kamu merasa bersalah atau menangisi papa. Kamu senang melihat papa sudah gak ada sama kita hah? Itu yang kamu inginkan?" Bentak Novi "kamu tuh ya,gak bisa nenangin mama banget kalo lagi sedih teringat papa, selalu aja menyuruh ikhlas, ikhlas, dan ikhlas"

"Aku salah" Balas caca dengan volume suara yang sangat kecil lalu langsung berlari ke dalam kamar

Mata caca sudah terasa sangat panas karna mendengar pernyataan mamanya tadi, caca sangat susah payah menahan tangisan itu di depan mamanya tetapi air mata nya tak lagi bisa tertahan ketika caca sudah berada di kamar

Caca hanya bisa menangis sambil duduk di depan pintu kamarnya dengan perasaan bersalah dan perasaan yang sangat hancur

Caca hancur, caca marah, caca sedih, dan caca sangat merasa bersalah karna teringat apa yang dikatakan mamanya tadi

Kamu gak ngerti perasaan mama

coba aja dulu kamu gak macam-macam minta sekolah di sekolah elite, papa gak mungkin Terima project di luar jakarta!

"Ini semua salah aku? " Caca terus terisak karna tangis yang tidak bisa dia tahan

Hiks... Hiks... Hiks... Hiks...

"Apa mama benci sama aku, sampai mama ngomong kayak gitu ke aku? "

Caca terus menangis di depan pintu sembari memukul-mukul puncak kepalanya. Caca tidak memikirkan apapun selain dia ingin menyakiti dirinya sendiri

Caca menangis hingga terlelap di depan pintu dengan posisi duduk menyender di pintu

*****

Caca membuka perlahan matanya dengan perasaan sedih yang masih membekas karna kejadian semalam

Gua dari semalam tidur begini...batin caca

Caca bergegas ke kasur karna dia sudah merasa badannya cukup sakit karna berjam-jam dia tidur duduk di depan pintu

Ketika caca sudah duduk sila di atas kasur, dia pun membuka ponsel yang sudah ada puluhan notifikasi chat dari badak bercula satu, siapa lagi kalau bukan sahabat nya, syifa.

Puluhan chat dari syifa hanya dibalas 'gua lagi dirumah' oleh caca

Tak lama caca membalas pesan sahabat nya itu, tiba tiba ponsel caca berbunyi nyaring

📱🔊Sarangeul haetta uriga manna

Caca melihat nama Asyifa tercantum di ponselnya tersebut, lalu dengan cepat caca angkat

📞📞📞📞📞Terhubung

"Hallo ca" Bunyi suara syifa

"Hm"

"Kemana aja lu, gua chat dari semalem gak di respon, gua miss call juga gak ada balasan"

"Gua dirumah doang dari semalem"

"Ya maksudnya lu tuh kemana kok gak on chat dan gak on instagram sih"

"Semalem hape gua lowbat"

"Lo tuh gak pinter bohong ca"

"Serah lo"

"Gua otw"

"Lu otw kemana pe'a"

"Ke rumah lu lah"

"Tap--"

Tettt

📞📞📞📞📞Terputus

Nih anak ribet banget sih, pake segala kesini segala... Batin caca

________****________

Syifa terheran melihat sahabatnya yang sedang makan ini.
Syifa tau betul sifat sahabatnya ini yang tidak bisa diam dan sangat ceria, tapi kenapa caca terlihat sangat tak semangat, bahkan dari tadi Syifa gak mendengar satu lirik lagu kpop pun yang berbunyi

"Lu kenapa sih? " Syifa memecahkan keheningan antara Syifa dan caca di dalam kamar yang berisi poster dan koleksi kpop tersebut

Caca masih terdiam seraya memakan sesendok-sesendok makanan yang sedari tadi caca makan

"CACA! Kita sahabatan udah cukup lama loh, lu masalah kek gini aja gak mau cerita sama gua? " Suara keras Syifa sangat menancap di hati caca

Lantas, mengapa caca harus menyembunyikan kesedihannya itu dari sahabatnya yang tengah duduk tepat di depannya

"Gua ya, penyebab papa gua pergi?" Ujar caca yang menahan air mata dan isak annya supaya tak terlihat Syifa

"Heyy.siapa bilang, bokap lu pergi dari dunia, itu karna takdir caca, bukan karna lo"

"Kata mama"

Syifa sempat kaget, sebab, yang dia tau, tante Novi gak pernah membuat caca sampai terpuruk seperti ini

"Caca! Lo itu kuat, masa cuman gara-gara tante Novi ngomong kayak gitu lo jadi kayak gini" Syifa coba menguatkan sahabatnya itu

"Tapi gu--"Lagi-lagi ucapan caca dipotong oleh Syifa

" Tapi apa? Heyy. Gua tau seberapa kuatnya lo, buktinya lo masih bisa keliatan ceria walau tiap malam harus ngeliat nyokap lo nangis-nangis, jerit-jerit, bahkan marah-marah aja lo masih bisa senyum" Ujar Syifa "lo gak malu sama dia, dia, noh dia yang ono" Lanjutnya seraya menunjuk - nunjuk poster muka bias-bias caca

Caca menoleh kearah poster - poster nya lalu mengusap air matanya seraya tertawa kecil

"Gua tau lo ketawa" Seru Syifa yang sedari tadi memperhatikan raut wajah caca yang berubah "ketawa aja elah"

Hahahahahahahaha... Tawa caca yang disusul dengan tawa Syifa

"Receh banget lu" Seru Syifa memberhentikan tawa mereka berdua

"Kan lu yang nyuruh ketawa bedon" Balas caca seraya menoyol pala sahabatnya satu itu

"Hehe,, by the way toyolan lu sakit loh"


~ Ily More than i love my bias ~

Thank you for Reading my Story😘
Maaf kalo masih banyak typo nya🙏
I love you readers 😘😘
Don't forget to vote + comment

Next?

Ily More Than I Love My BiasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang