4

72 26 15
                                    

"WOY BRO! NGAPAIN LU? Setelah pertanyaan yang Fadli lontarkan pada Adnan dan Alea 5 detik yang lalu, semua nya bungkam dan memasang wajah yang canggung, bodohnya Adnan tak tau tempat untung saja ini Fadli dan Caca yang memergoki nya coba kalau orang lain? Betapa malu nya ya allah!
"Fadli" Bisik Caca sambil mencubit pinggang Fadli
"Eh, sorry gue salah waktu ya? Haha sorry deh, lanjutin aja mwah mwah nya HAHAHA!" Terdengar tawa menggelegar dari bibir Fadli.
Dasar Fadli tak tau kondisi sudah tau temannya malu! Dia malah tambah malu maluin!
"Yaudah deh gue sama Caca pamit".
Caca hanya tersenyum malu, mengapa dia memiliki pacar konyol seperti Fadli.
***
Setelah selesai dengan makan eskrim dan suasana canggung tadi, Adnan segera mengajak Alea ke suatu tempat, dia mengajak Alea ke rooftop apartemen nya.Yapp Adnan memang memiliki apartemen sendiri, bagaimana tidak ayah Adnan adalah pemilik hotel, mall, dan apartemen terbesar di Jakarta. Jadi, suatu hal yang mudah untuk Adnan memiliki apartemen sendiri selain itu Adnan memiliki 5 mobil sport dan 10 motor sport keluaran terbaru, akan tetapi Adnan selalu merendah akan kekayaan keluarganya.
"Adan ngapain sih lu ngajak gue rooftop udah tau gue takut ketinggian" Ucap Alea setelah sampai dilantai paling atas
"Gue tau"
"Terus kenapa lo tega ngajak gue kesini?"
"Gue cuma pengen lo ngga takut lagi" Adnan mengacak acak rambut Alea sambil tersenyum.
"Sekarang kita ke ujung sana!" Tunjuk Adnan, Alea hanya menatap takut takut.
Alea menutupi wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya kaki nya bergetar hebat
"Buka tangan lo!" Perintah Adnan pada Alea, Alea hanya menggeleng gelengkan kepalanya.
"Percaya sama gue disini indah banget" Ucap Adnan meyakinkan. Adnan memegangi tangan Alea membukanya perlahan lahan. Meskipun telapak tangan nya yang berada di wajah cantik Alea sudah Adnan lepas tetap saja, Alea masih menutup mata nya.
"Lihat gue Lea, Lihat mata gue"
Alea membuka mata nya perlahan lahan lalu menatap manik mata Adnan yang hitam gelap dan tajam
"Mata ngga pernah bisa bohong, jadi kalau lu mau tau dia bohong atau ngga lu liat mata nya, kalau dia gugup berarti bohong"
"Dan gue ga bohong, ini indah banget" Sambung Adnan pada Alea, Alea menatap kagum pemandangan yang dilihat nya, yaa meskipun kaki nya masih bergetar setidak nya dengan melihat ini semua rasa nya sudah agak terobati, Adnan benar ini indah sekalii.
"Gue percaya sama lo" Alea memeluk Ada secara spontan sehingga membuat degup jantung Adnan tak berarturan, tuh kan ada yang aneh dari Adnan!
Jantung nya benar benar berdetak sangat kencang seperti habis lari maraton.
"Nan ko jantung lo kenceng banget sih berdetak nya?" Alea terheran heran, membuat binggung Adnan
"Iya tadi gue abis minum obat percepat detak jantung" Adnan tersenyum ragu pada Alea
"Emang ada ya?" Polos Alea
"Gue lihat dari mata lo, ko kaya ada keganjalan tersendiri yaa" Alea menatap mata Adnan.
"Eh iya Lea gue lupa, gue ambil cemilan dulu yaa dibawah" Ucap Adnan salting.
***
Setelah Alea sudah tak begitu takut, Adnan mengajak Lea pulang, hari juga sudah mulai gelap Adnan tidak mau membuat Mama Myta mama nya Alea dan mama Sri mama nya khawatir.
"Yaudah masuk sana" Ucap Adnan pada Alea setelah sampai ke rumah, sebelum Alea masuk Alea memeluk Adnan sekali lagi, doyan amat yaa:V
"Makasih yaa Adan berkat lo gue udah mulai agak ngga takut lagi sama ketinggian" Alea melepas kan pelukan nya, sedangkan Adnan berusaha biasa saja menyikapi nya.
"Iya,Gue duluan yaa" Adnan masuk ke dalam rumahnya yang berada disampimg kiri rumah Alea dengan linglung, hampir saja ia terjatuh saking tidak fokus nya berjalan
"Ngga biasa nya, biasanya dia acak acak pala gue dulu, bodo ah!"
***

Hayoo gimana chapter ini suka ga? Semoga aja sukaa yaa amiin ikutin terus kelanjutan cerita nya yaa
Aku post cerita nya ngga tentu.

#Udahah Mau lanjut bobo:* mwehehe:V
"YunAyunan

Love FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang