31

725 186 28
                                    

Pencarian Presdir Go terhadap putrinya yang dilahirkan Park Soo Hee berakhir sampai anak buahnya memberikan foto Shin Hye. Dan itu membuatnya melotot.
"Bukankah ini...?" tanyanya tidak lanjut.
"Masmidha, namanya Park Shin Hye. Dia seorang aktris papan atas. Dia hallyu star yang memiliki banyak fans dengan citra yang baik, Presdir. Sekitar 6-7 tahun lalu Luv Dept Store mengontraknya sebagai model selama 3 tahun. Dan seluruh masyarakat Korea Selatan tahu, Luv Dept Store hanya akan bekerjasama dengan bintang yang memiliki reputasi dan prestasi yang baik." papar detektif membuat benak presdir berputar ke masa 6-7 tahun lalu.
Dan benar dirinya tentu sangat tahu aktris Park Shin Hye yang memiliki reputasi dan citra sangat baik, sehingga tim marketing memilihnya untuk memperkuat jajaran selebritas ternama menjadi model Mall miliknya dan dirinya menyetujui.

Presdir Go terdiam speechless seraya menatap wajah cantik hallyu star itu. Wajah cantik yang mengingatkannya kepada wajah sekretaris pribadinya 30 tahun lalu. Mereka memiliki garis wajah yang mirip meski tidak benar-benar sama. Mata Shin Hye lebih besar dibanding mata Soo Hee, dan itu turun darinya. Ketiga anaknya pun memiliki bentuk mata yang sama-sama besar, lihat saja mata Ara yang sangat cantik karena bulat-bulat menuruninya.
Presdir menghela napas dalam. "Dimana dia sekarang berada?" tanyanya.
"Kebetulan saat ini dia sedang berada di London untuk syuting iklan, Presdir."
"Kapan kembali? Apa kau tahu?"
"Menurut informasi lusa dia baru akan kembali."
"Kalau begitu lusa kalian jemput dia di bandara. Bawa dia ke rumah di Gyeonggi-Do. Aku akan menemuinya disana." perintahnya.
"Nde, aguesmidha."
"Ingat, hanya dia saja. Dan lakukan dengan hati-hati, jangan sampai diketahui orang apalagi pers. Intinya jangan jadi pembicaraan atau bahan berita di media." pesannya sadar dengan posisi Shin Hye yang adalah seorang bintang besar.

Presdir Go lalu tidak sabar menunggu hari itu tiba, sekaligus tidak tenang mengantisipasi apa yang bakal terjadi atas pertemuan dirinya dengan putri yang baru diketahuinya setelah dewasa itu. Ia lega saat mengetahui putrinya itu hidup dengan baik, walau dibawah tekanan ibunya sendiri yang kurang menyayanginya. Namun disamping lega tentu juga dirinya sangat merasa bersalah. Park Shin Hye bisa hidup sebaik sekarang tanpa ibu dan ayah yang membimbingnya, pasti karena usaha kerasnya seorang diri. Itu terasa menyakitkan bagi Presdir Go. Sementara anak perempuannya yang lain ia manjakan setengah mati.

Tapi ternyata seperti inilah kejadiannya sekarang. Shin Hye tidak sendiri menunggunya di rumah itu, melainkan dengan pria yang ia ketahui sebagai kekasih putri sahnya, dan mengaku sebagai suami dari putri tidak sahnya itu. Maka Presdir Go membutuhkan informasi apa yang terjadi yang telah ia lewatkan. Sebab beberapa bulan lalu ia menerima Yong Hwa di rumahnya diperkenalkan Ara sebagai kekasihnya.
"Jadi mana yang lebih dulu, kau pacaran dengan Ara atau menikah dengan Shin Hye?" tatap Presdir Go gemas kepada direktur muda itu.
"Menikah dengan Shin Hye, Presdir."
"Tapi buka pernikahan sungguhan, sebab diantara kami ada sebuah kesepakatan. Kesepakatan untuk segera mengakhiri pernikahan ini bila kondisi kami sudah sama-sama baik. Nn Go tahu tentang kesepakatan itu." sambar Shin Hye lantang. "Dan untuk Anda ketahui, Presdir Go, selama menikah tidak ada kontak fisik diantara kami. Jadi Tn Jung masih perjaka hingga saat ini." tambahnya sambil meneleng Yong Hwa dengan ujung mata. Yong Hwa menganga dibuatnya seraya mata melotot kepada Shin Hye. Tidak menyangka Shin Hye akan bermulut besar seperti itu.

Seharusnya hal itu menjadi rahasia mereka berdua saja, kenapa Shin Hye harus mengumbarnya di depan orang tua ini. Sedang Presdir Go pun sama melotot begitu kaget.  
"Mworaguyo...?" tanyanya menatap Shin Hye dan Yong Hwa bergantian.
"Begini, Presdir. Biar aku jelaskan..." Yong Hwa siap angkat bicara, tapi Shin Hye segera memotong. "Ani, biar aku yang menjelaskan! Supaya Presdir tidak salah paham."
Presdir Go dan Yong Hwa sama-sama menatapnya. Lalu Shin Hye mulai bercerita.
"Pernikahan kami dimulai karena aku mendapat masalah, Presdir. Aku dituduh sebagai orang ketiga putusnya hubungan asmara pasangan mainku dalam sebuah film dengan kekasihnya. Tn Jung menikahiku hanya untuk mematahkan tuduhan itu. Tn Jung hanya ingin menolongku. Makanya kami membuat sebuah kesepakatan pranikah yang kami tandatangani berdua di depan pengacara. Selama menikah kami tinggal serumah tapi kamar kami terpisah cukup jauh. Kami pun nyaris tidak pernah bertemu di rumah, sebab Tn Jung berangkat kerja pagi, saat itu aku belum bangun. Saat aku pulang ke rumah pada tengah malam menjelang pagi, Tn Jung sedang terlelap. Ketika Tn Jung berpacaran dengan Nn Go itu juga atas sepengetahuanku. Tidak ada pengkhianatan disini. Dan sekarang kami akan segera mengakhiri pernikahan ini, Tn Jung bisa segera pula menikahi Nn Go."
"Aniyo, siapa bilang kita akan bercerai." pintas Yong Hwa gemas. Presdir Go beralih menatap Yong Hwa sekarang dengan keningnya yang makin berkerut. "Dengar aku baik-baik! Kita tidak boleh bercerai, kalau itu sampai terjadi apa yang akan dikatakan heaters tentang pernikahan kita hanya berjalan sekitar 5 bulan. Mereka merasa tuduhan mereka benar bahwa kau menikah hanya untuk menepis isyu skandal itu. Setelah itu mereka akan membully-mu lagi. Kau mau seperti itu?" tatap Yong Hwa.

"Apa boleh buat, sebab itu resiko yang harus kutanggung sebagai bintang." balas Shin Hye. "Aku lebih tidak mau kita hanya pura-pura menikah. Kepura-puraan kita ini lambat laun akan diketahui juga oleh publik."
"Itu makanya kita tidak harus berpura-pura lagi menikah. Tapi kita menjadi suami istri sungguhan."
"Itu tidak mungkin." geleng Shin Hye.
"Wheo?"
"Bagaimana dengan Nn Go?"
"Aku akan meninggalkannya."
"Meski kau mencintainya?"
"Eoh."
"Maldoandwe. Kau mengorbankan kebahagiaanmu demi tetap menolongku. Kau bukan malaikat, Tn Jung." geleng Shin Hye.
"Nde, tapi sejak mendengar pengakuan Eommoni tentang kau, aku ingin menjadi malaikat pelindungmu. Sejak lahir kau tidak memiliki seorang pun yang menjadi pelindungmu. Ara punya orang-orang yang selalu melindunginya, tapi kau tidak punya satu pun. Maka sejak itu aku memutuskan tidak akan melepaskanmu, sebab aku akan menjadi pelindungmu." tandas Yong Hwa.

Satu butir air jatuh di pipi Shin Hye. Penuturan Yong Hwa itu membuat hatinya yang ingin berkeras dengan pendiriannya, luluh. Kalau pun itu hanya gombalan seorang Jung Yong Hwa, Shin Hye sudah terbuai dan terperdaya. Beberapa jenak ia hanya terpaku menatap mata Yong Hwa, begitu pula sebaliknya. Untuk beberapa saat lamanya keduanya hanya saling pandang. Sampai Presdir membuyarkannya dengan berdeham. Baru Shin Hye memalingkannya dan menghapus air yang berjatuhan tak terbendung dari matanya.
"Baiklah. Jika itu yang menjadi keputusanmu, Yong Hwa-ya, aku menghormatinya. Kau tidak harus memikirkan Ara lagi." sela Presdir Go.
"Namun Ara pasti tidak akan mudah menerima keputusanku ini, Presdir." tepis Yong Hwa.
"Aku bisa mengikuti permintaanmu, akan merahasiakan tentang Shin Hye untuk sementara dari keluargaku."
"Mianhamidha."

"Aku tentu mengenal baik karakter putriku, dia tidak akan mudah melepaskan hal yang sudah sangat dia cintai. Seperti dia tidak mudah untuk jatuh cinta pada seseorang. Aku tahu dia sangat mencintaimu, Yong Hwa-ya. Tapi aku juga tidak bisa menyalahkan bila kau lebih memilih Shin Hye, sebab Shin Hye yang lebih dulu kau pilih, apa pun alasanmu kala memilihnya. Kalian tidak harus risaukan Ara." ucap Presdir Go bijak.
"Kamshahamnidha, Presdir." bungkuk Yong Hwa.
"Karena buatku sekarang Ara denganmu, Shin Hye-ya, tidak berbeda. Kalian berdua adalah putriku. Bukan ibumu yang salah jika kita terlambat bertemu, tapi karena keangkuhan Abeoji-lah penyebabnya yang membuat ibumu tidak mempertemukan kita lebih awal. Kau tidak boleh membenci ibumu, begitu pun aku berharap kau sudi memaafkanku!" pinta Presdir Go.
Shin Hye hanya menghapus air matanya. Ia tidak mampu berkata-kata. Ia bahkan tidak tahu apa sesungguhnya yang hatinya rasakan.

TBC

Playing With LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang