42

1.1K 204 37
                                    

"Kau ingin pendapatku bukan, Manajer? Seperti itu pendapatku. Beberapa bintang top juga pernah melakukan adegan hot di ranjang, tapi mereka tetap berkarir dengan baik hingga sekarang. Bahkan menjadi semakin top dan semakin diperhitungkan." tambah Yong Hwa.
"Kebanyakan dari mereka karena ingin populer maka mengambil jalan itu, tapi Shin Hye sudah sangat populer, Sajang-nim." bantah Dong Hyun prihatin dengan cara berpikir Yong Hwa itu.
"Lalu siapa yang akan menjadi lawan mainnya, Manajer Ahn?"
"Jang Dong Gun-ssi."
"Lihat sendiri, aktor senior sekelas Jang Dong Gun saja tidak haram untuk memainkan peran-peran erotis seperti itu. Menurutku sebaiknya Manajer Ahn dan Lee Daebyo-nim, ijinkan saja Shin Hye. Mungkin ini justru akan sangat baik bagi perkembangan aktingnya." pungkas Yong Hwa sedikit pun tidak keberatan atau merasa khawatir.

Kali ini Dong Hyun merasa menyesal mengadukan hal itu kepada Yong Hwa. Dan ia tahu kenapa Shin Hye se-frustasi itu? Nampaknya dia jatuh cinta kepada chaebol ini. Mata hati Shin Hye tidak mampu menolak pesona seorang Jung Yong Hwa. Pria yang tidak mencintainya namun menikahinya semata untuk menolongnya. Dengan kebaikannya itu pelahan hati Shin Hye luluh lalu jatuh mencintanya, sayang Yong Hwa tidak dapat membalasnya. Meski pernikahan mereka tidak diwarnai lagi oleh sebuah kesepakatan.

Untuk masalah pilihan Shin Hye bermain dalam drama erotis, Yong Hwa mengecewakan. Dong Hyun pulang dengan hati dongkol. Lalu akan bagaimana akhir dari pernikahan mereka itu? Apa akan selamanya mereka terikat pernikahan namun tidak berlaku sebagai suami istri? Dong Hyun melarikan mobilnya sambil tak henti mulutnya mengomel.
"Dasar pria tidak punya hati! Apa kau akan tetap setenang itu kalau melihat Shin Hye di atas ranjang dalam pelukan pria hot Jang Dong Gun? Tanpa busana mereka melakukan adegan yang seharusnya hanya dilakukan oleh pasangan suami istri." sungutnya.
"Pasti karena kau tidak tahu bagaimana proses syuting, adegan seperti itu bisa berulang kali dilakukan untuk mendapat gambar bagus. Dan bayangkan dari banyak adegan ranjang itu, akan berapa ribu kali mereka mengulangnya sepanjang drama... Apa kau tahu..???" kali itu Dong Hyun berteriak seraya memukul stirnya. Begitu kecewa dengan respon Yong Hwa.
🎲

Secara resmi agensi belum mengumumkan Shin Hye akan menerima peran itu atau tidak. CEO Lee masih belum memutuskan kendati Shin Hye sudah terus mempelajari naskah itu dengan antusias. CEO Lee tetap tidak setuju, dan Shin Hye tetap tidak akan mundur. Keputusan final sang CEO diputuskan pekan depan. Yaitu keputusan melepaskan atau tetap menaungi Shin Hye oleh agensinya. Sebab Shin Hye tidak menunjukan akan mengalah kepada agensinya tersebut.

Seperti yang dijanjikannya weekend itu Yong Hwa datang ke rumah Shin Hye. Rumah itu berantakan oleh naskah drama yang sedang Shin Hye pelajari kala ia datang.
"Mwoya ighe?" tanya Yong Hwa.
"Stop! Stop disana, Sajang-nim! Jangan kau sentuh kertas-kertas itu!" larang Shin Hye sambil mengacungkan telapak tangan.
"Kau ini seperti anak kecil mengacak-acak berkas."
"Itu namanya skrip, jangan kau sentuh! Aku sedang mempelajarinya. Silakan Sajang-nim duduk di sebelah sini!" Shin Hye menunjuk sofa yang tidak diberantaki oleh bendelan-bendelan naskah.
"Apa kau akan sambil membaca skrip ini menerima kunjunganku?" tanya Yong Hwa seraya duduk di tempat yang ditunjukan Shin Hye.
"Aku akan membereskannya. Tapi... kita memang mau melakukan apa kalau aku tidak sambil membaca skrip ini?" pandang Shin Hye.
"Aigo... kau tidak menghargaiku yang sudah datang kesini." belalak Yong Hwa.
"Ya, lalu aku harus melakukan apa kalau Sajang-nim datang ke rumahku? Kita ini sangat jarang bersama sehingga aku tidak tahu harus bagaimana."
"Setidaknya kau buatkan aku kopi dan makanan kecil, lalu kita nikmati itu berdua sambil mengobrol."
"Geurae, akan aku buatkan kopi. Jakanman-yo!" Shin Hye meninggalkan bendelan-bendelan kertas yang sedang disusunnya berdasarkan urutan scene. Untuk membuat kopi. "Kudapannya kira-kira apa yang kau inginkan, Sajang-nim? Akan aku buatkan." tanyanya berteriak dari dapur.
"Tteokbokki atau kue ikan."
"Beli saja sendiri kalau mau makanan kaki lima itu." sungut Shin Hye kesal.
"Kau yang menawarkan kenapa kesal?"
"Tteokbokki itu ribet membuatnya."
"Ya sudah, apa saja yang ada." Yong Hwa gemas.

Tapi Shin Hye akhirnya terpikir untuk membuat pie. Bahan-bahan untuk membuatnya ada.
"Aku akan membuat pie, ditunggu sebentar, eoh!" seraya mengantarkan kopi ia menyampaikan idenya.
"Buat yang enak. Kalau tidak enak mending tidak usah." ketus Yong Hwa.
"Ish..." desis Shin Hye seraya ngeloyor lagi ke dapur.
Yong Hwa menyapu seluruh ruangan yang tertata rapi. Foto Shin Hye dalam berbagai ukuran bertebaran di dinding. Di salah satu lemari terpajang banyak piala. Di atas lemari berjajar teratur foto dalam bingkai, yaitu foto saat Shin Hye menerima macam-macam penghargaan dengan lawan mainnya. Diantaranya dengan Jang Geun Suk, Lee Min Ho, Lee Jong Suk sampai Kim Rae Won, Hyun Bin, Jo Jung Suk. Lebih lama lagi fotonya dengan Joo Sang Wook, Lee Wan, Ha Seok Jin...
Jika melihat foto-fotonya itu kadang Yong Hwa tidak merasa Park Shin Hye yang ada di foto itu adalah orang yang sama dengan yang ada di hadapannya kini.

Bosan melihat dokumentasi yang terpajang, Yong Hwa melangkah lagi ke sofa. Skrip yang acak-acakan itu pasti naskah drama baru Shin Hye. Drama yang menurut Dong Hyun banyak adegan ranjangnya. Coba seperti apa naskah drama erotis itu? Yong Hwa mengambil 1 bundel. Lalu membacanya sambil menunggu Shin Hye membuat kudapan buatnya. Isi ceritanya memang bagus, tapi lalu Yong Hwa menelan ludah saat membaca adegan hot dalam naskah itu. Semakin lama ia semakin tidak dapat duduk tenang seraya terus membaca bab erotis. Ia menjadi sangat gelisah kala benaknya membayangkan tokoh yang melakukan adegan intim bak suami istri dalam cerita itu Shin Hye dengan Jang Dong Gun. Astaga! Apa mereka akan benar-benar melakukannya seperti yang tertulis dalam skrip?

Yong Hwa menjauhkan sejenak bendelan itu, guna menghela napas. Lantas melanjutkannya lagi. Namun semakin ia baca kepalanya semakin terasa panas. Sebab terus membayangkan Shin Hye dengan Dong Gun yang melakukannya. Kegelisahan inikah yang kemarin dirasakan Dong Hyun?
"Untuk satu adegan seks bisa diulang puluhan kali bila sutradara merasa gambarnya belum seperti yang diinginkannya. Apa Sajang-nim benar tidak masalah?" terngiang ucapan Dong Hyun meminta ia memikirkannya dalam-dalam.

Tiba-tiba Yong Hwa melemparkan bendelan skrip itu membuat Shin Hye yang datang membawa kudapan heran.
"Apa yang kau lakukan dengan naskah itu? Aku bilang kau jangan menyentuhnya!" pelotot Shin Hye.
"Jadi benar kau akan melakukan adegan intim dengan aktor Jang Dong Gun?" tatapnya.
"Eoh. Wheo? Apa itu masalah buatmu?" Shin Hye balas menatap dengan tajam.
"Siapa yang mengijinkanmu untuk menerima peran jadi wanita binal itu?" Yong Hwa pun jadi emosi.
"Apa maksudmu yang mengijinkan? Memang aku harus meminta ijin kepada siapa untuk menerima pekerjaan?"
"Kepada siapa? Tentu saja kepadaku sebagai suamimu."
Shin Hye tertawa sinis. "Sejak kapan aku harus meminta ijinmu untuk menerima pekerjaan? Lalu kemarin kenapa semua baik-baik saja tanpa aku meminta ijin padamu, Sajang-nim?" ejek Shin Hye.
"Sejak aku merobek draft kesepakatan itu, maka kau menjadi wajib meminta ijin padaku untuk apa pun yang akan kau lakukan. Apa kau paham?"
"Tolong jangan membuatku tertawa, Sajang-nim! Kau jangan merasa berhak atas diriku jika baru merobek draft itu selama seminggu saja. Bahkan Lee Daebyo-nim pun tidak bisa melarangku."
"Itu yang ingin kutahu. Apa sebenarnya yang kau inginkan hingga tidak mendengarkan semua orang?"
Shin Hye menelan ludah, tidak segera bicara tiba-tiba tenggorokannya terasa kering.
"Alasan yang sangat pribadi, aku tidak bisa mengatakannya." ucapnya pelan.
"Kalau begitu aku tidak mengijinkanmu untuk mengambil peran itu." larang Yong Hwa tajam.
"Whe?"

TBC... z deh

Hayo... apa kira2 alasan yong tak kasih ijin shin?

Playing With LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang