01

57.1K 1.2K 24
                                    

"Mana pembantu baru yang saya minta?" Tanya Jaehyun pada sekretaris nya

"Sebentar lagi dia datang" jawab sekretarisnya

"Baiklah. Anda boleh keluar"

"B-baik pak"

Yena —sekretaris Jaehyun keluar dari ruangan Jaehyun. Jaehyun merebahkan badannya di kursi lalu melonggarkan dasinya.

Tok .. tok .. tok

Jaehyun menegakan duduknya.

"Masuk"

Seorang gadis cantik yang dibalut dengan hoodie berwarna pink polos celana jeans panjang dan sepatu casual berwarna putih. Rambut berwarana hitam panjang bergelombang yang dibiarkan terurai.

"S-selamat pagi" salam gadis itu

"Pagi"

"S-saya Hera yang—

"Kang Hera yang akan bekerja menjadi pembantu saya?"

"I-iya pak"

"Tunggu sebentar"

Jaehyun kembali fokus kepada laptopnya dan mengerjakan sesuatu di laptopnya dengan serius. Hera hanya diam sambil mengengam tangannya satu sama lain menahan rasa gugup karena pertama kali bertemu dan juga tampannya seorang Jung Jaehyun.

Sekitar 15 menit akhirnya Jaehyun mematikan laptopnya lalu menutup laptopnya. Jaehyun menggunakan kembali jas yang memang dari tadi dia gantung di tempat penggantungan jas lalu mengambil tas nya.

"Ayo"

Jaehyun berjalan mendahului Hera, Hera hanya berjalan mengikuti Jaehyun dari belakang.

Jaehyun dan Hera saat ini sedang menjadi pusat perhatian para pegawai yang bekerja di perusahaan Jaehyun.

"Siapa wanita itu? Aku tidak pernah melihatnya. Sangat cantik"

"Wah! Apa itu pacar pak Jaehyun?"

Masih banyak lagi yang mereka katakan dan juga tidak sedikit yang membicarakan hal buruk tentang Hera, ya hanya karena berjalan dengan Jaehyun.

Sampai di depan gedung terdapat mobil sport hitam Jaehyun sudah siap.

"Masuk"

Jaehyun masuk kedalam mobilnya dan duduk di kursi pengemudi dan Hera duduk di kursi penumpang sebelah kursi pengemudi.

Jaehyun melajukan mobilnya melewati jalanan kota yang ramai. Suasanya di dalam mobil saat ini, canggung.

"Berapa umur anda sekarang?"

"D-dua puluh tahun pak"

"Berhenti memangil saya pak, saya tidak setua itu"

"L-lalu?"

"Jaehyun saja"

"B-baik pa-Jaehyun"

Jaehyun membawa mobilnya masuk ke tempat parikiran apartemen elite lalu memarkirkan mobilnya. Jaehyun mematikan mesin mobilnya, mengambil tasnya lalu keluar dari dalam mobil. Hera juga keluar dari dalam mobil Jaehyun.

Hera mengikuti Jaehyun masuk kedalam apartemen. Mereka naik ke lantai 12 dan masuk kedalam kamar no 234 [idk why]

"PAPAH"

saat baru masuk kedalam kamar ada seorang anak laki - laki yang mungkin umurnya masih 3Tahunan yang memanggil Jaehyun 'papah' belari ke arah Jaehyun.

Jaehyun mengendong anak kecil itu lalu mencium pipi kanan dan kiri anak itu. Jaehyun terlihat sangat bahagia berbeda dengan Jaehyun yang Hera lihat tadi saat dikantor.

Anak itu menoleh kepada Hera, "mamah?"

"Ha?"

Hera menatap Jaehyun tidak mengerti.

"Woojae, itu bukan mamah itu kakak. Kakak Hera"

"Kenapa bukan mamah?" Tanya Woojae dengan tatapan sedih

Jaehyun tidak bisa menjawab pertanyaan Woojae, apalagi Hera yang sama sekali tidak tau apapun. Jaehyun memiliki anak pun dia tidak tau.

"Woojae main dikamar dulu sebentar ya"

"Iya pah" Woojae berlari kecil khas anak kecil [ngebayanginnya gemes gw :(]

"Hera kita perlu bicara"

Jaehyun dan Hera saat ini sedang duduk di sofa ruang tamu. Jaehyun menatap keatas lalu mengembuskan nafasnya.

"Hera"

"I-iya?"

"Kumohon jangan katakan pada siapapun tentang woojae"

Kenapa? Batin Hera.

"I-iya"

Suasana hening, sampai

"PAPAHHH HUAAAA" suara teriakan Woojae

Jaehyun langsung berlari ke kamar Woojae mengecek kenapa Woojae berteriak.

Jaehyun langsung menggendong Woojae yang sudah menangis sambil memegang mainan dinosaurus nya yang sudah patah.

"Woojae kenapa?"

"L-liat pah, d-dino nya patah huaa"

Hera yang baru datang langsung menghampiri Woojae dan Jaehyun. Dia tersenyum melihat mainan Woojae.

"Woojae, boleh kakak pinjem mainannya yang patah?"

"B-boleh" Woojae memberikan mainannya kepada Hera

"Jaehyun ada lem? Lem apapun tapi jangan lem kertas"

"Hmm, sepertinya ada di gudang pojok"

"Baik"

Hera keluar dari kamar Woojae lalu pergi ke gudang yang berada di pojok. Hera mencari lem yang berada di gudang, dapat.

Hera mulai mengelem mainan dinosaurus milik Woojae yang patah lalu meniupnya agar kering, selesai.

Hera kembali kekamar Woojae sambil membawa mainan dinosaurus nya.

"Ta-da"

Hera memberikan mainan dinosaurusnya kepada Woojae. Woojae berteriak kesenangan sedangkan Jaehyun menatap Hera seperti 'bagaimana bisa?'.

"Jangan nangis lagi ya Woojae. Sekarang mainnanya dirawat yang baik jangan sampai rusak lagi" ucap Hera seraya mengelus kepala Woojae

"Iya kak"

"Woojae, ini sudah jam makan siang mau makan apa?"

"McD pah, seperti biasa"

"Ya—

"Eit. Seperti biasa? Berarti kalian sudah sering makan fastfood?"

Jaehyun menganggukan kepalanya.

"Astaga. Mulai sekarang aku akan memasak makanan untuk kalian, kurangi makan fastfood"

"Tapi—

"Tidak ada tapi tapi. Woojae mau makan nasi goreng?"

"Mau kak"

TBC.

[M] Papa - jaehyun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang