Raemoon terbangun karena mendengar ada yang mengetuk pintu kamarnya. Dengan berat ia turun dari ranjangnya. Dan berjalan sempoyongan.
"Huhh, ganggu orang tidur aja lo" racau Raemoon dengan mata yang masih menutup.
"Oy bangun napa sih!" Itu suara Yoora, ia menepuk pelan pipi Raemoon.
"Hah?? Oh lo udah pulang" Suara Raemoon seperti orang mabuk, padahal ia baru bangun tidur.
"Lo mabuk?!" Tanya Yoora. Jaemin yang ada di kamar sebelah buru buru menghampiri kamar Raemoon bersama Jeno.
"Hah?! Mabuk?! Lo ngapain Raemoon?!!" Panik Jaemin. Yoora memeriksa suhu tubuh Raemoon.
"Ishh apaan sih, gue sehat. Gue juga ga mabok" ucap Raemoon lalu menepis tangan Yoora dari dahinya. "Cepetan, mana rekamannya" lanjutnya.
"Ayo di bawah aja" ajak Jeno.
"Hah?? Kaga ah mager. Udah sini aja" Raemoon mengajak Teman dan Adiknya masuk ke dalam kamarnya. Jeno yang ditarik tangannya memutar bola mata.
Ketika semuanya sudah masuk ke dalam kamar Raemoon, mereka duduk melingkar. Wajah Raemoon menunjukkan muka tak sabar.
"Hhh, pelakunya Hyunjae" Jeno membuka suara saat yang lainnya tidak bergeming.
"Lo tau dari mana?" Tanya Jaemin tak percaya.
"Lo pikir gue mukul si Hyunjae tanpa alasan hah?? Dia ngasih ini ke gue" Jeno melempar topeng dan secarik kertas yang ada di lokernya tadi pagi.
Mata Raemoon membulat sempurna, ia terlihat gemetaran. Wajahnya menunjukkan kalau ia takut.
"Orang yang nusuk lo pake ini kan?" Tanya Jeno. Yang lain masih diam.
Raemoon mengangguk sebagai jawaban.
"Jadi... lo mau ini di laporin Moon?" Sekarang Yoora yang berbicara. Jawaban Raemoon sungguh mengejutkan dan menimbulkan tanda tanya.
"Ngga, gue-hiks" Raemoon menangis. Ia terlalu takut untuk melaporkannya pada pihak manapun.
"Kok lo nangis sih??" Tanya Yoora
"Rae, kalo lo ga berani ngelaporin berarti gue yang ngelaporin" Jaemin akhirnya bersuara setelah ia sempat membisu.
"Ngga Jaem, jangan" Jawab Raemoon sambil terisak.
"Kenapa sih?" Jeno bertanya.
"LO TAU KAN KALO DIA ANAK ORANG KAYA?! DIA BISA NYOGOK!! JADI SEMUANYA PERCUMA JENO!!!" Emosi Raemoon telah meluap, ia benar benar marah dan sedih. Yoora dan Jaemin tersentak karena teriakan Raemoon, tapi tidak dengan Jeno. Ia terlihat biasa saja.
"Ck, udah ah jangan nangis" ucap Jeno sambil mengusap air mata Raemoon. Raemoon diam, ia membeku. Ia berhenti menangis seketika.
Sebenarnya ia ingin melaporkan Hyunjae ke pihak Sekolah atau Polisi, namun ayah Hyunjae adalah seorang pejabat kaya di Korea. Ia bisa saja mengeluarkan sejumlah uang hanya untuk meringankan hukuman. Jadi, Raemoon pikir itu percuma, sangat percuma.
Ketika mood Raemoon mulai membaik, ia mengajak teman temannya ke ruang Keluarga. Yaa, sekedar bersantai. Raemoon meminta untuk tidak membahas masalah terror itu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHO IDOL || Ft. Lee Jeno NCT
Fanfiction[TIDAK DILANJUTKAN] ☘️☘️☘️ "Kenapa kau ingin membunuhnya" "Karna dia telah menyakiti Raemoonku" "Kenapa kau ingin membunuhnya?" "Karna ia adalah adik kandungku" Start (120619) End (???) VOMENTNYA CHINGU^^