Mark Lee

7.3K 607 23
                                    

Mark melangkah dengan santai kearah lokernya, suasana kampus yang sudah sepi membuatnya sedikit takut. Mark benci sunyi, selama ini hidupnya terlalu penuh dengan tawa.

Tangannya terulur untuk membuka pintu loker miliknya dan mengambil sepatu sepak bolanya yang tertinggal kemarin.

Suara langkah panjang-panjangnya seakan menggema di koridor ruang loker yang memang hanya ada dirinya sendiri. Langkahnya berhenti saat matanya menemukan sebuah buku bersampul biru tua di depannya.

Matanya membesar saat menemukan namanya tercantum apik di sampul buku tersebut. Mark yakin seratus persen hanya dirinyalah yang memiliki nama Mark dengan marga Lee di fakultasnya.

Mark bukan seseorang yang gemar menuliskan kesedihannya didalam buku diary, dia lebih senang menceritakan masalah masalahnya pada sang Mama. Menurutnya itu lebih akurat dibanding menulis.

Buku --yang entah milik siapa itu dimasukkan kedalam tasnya. Ia akan mengembalikan buku tersebut besok.

Mark melangkah riang saat mendapati kedua temannya di ujung lorong.

"Lama sekali. Katanya hanya ingin mengambil sepatu" Ujar salah satu dari kedua temannya. Mark tersenyum dan berlari kecil menghampiri keduanya

"Maaf, tadi ada sedikit masalah"

"Ayo cepat. Aku harus menjemput Haechan setelah ini"

Ketiganya melangkah meninggalkan area Universitas dengan menggunakan kendaraan masing masing.

✉✉✉

Mark penasaran. Penasaran setengah mati dengan isi buku yang tercantum namanya. Maka dengan itu Mark buru-buru mengambil buku tersebut dan mendudukan dirinya di meja belajar miliknya.

Jari-jari panjangnya mulai membuka buku diary tersebut. Matanya membulat saat menemukan fotonya pada halaman pertama buku -membuatnya semakin yakin bahwa buku ini memang untuknya.
Mark membuka halaman setelahnya dan mulai membaca cerita singkat si pemilik buku.


13 April 2014

Hai, sudah lama sekali sejak buku diary ku yang sebelumnya hilang. Mama memberiku buku baru, dan aku akan mulai menulis semuanya dalam buku ini

"2014? Berarti lima tahun yang lalu? Lama juga" Ucapnya dan mulai membalikkan buku pada halaman setelahnya.

17 Juli 2017

Sudah 3 tahun ya? Tidak terasa sama sekali.

Mama mengizinkanku masuk ke sekolah normal. Itu adalah hal paling menyenangkan dalam hidupku..

Dan yang paling menyenangkan lagi saat aku bertenu dengannya.

Mark semakin tertarik dengan isi buku tersebut. Otaknya terus berputar menebak-nebak siapa tokoh 'aku' dalam buku tersebut.

Tulisannya sangat rapi, tak ada nama yang tertera dalam buku tersebut. Tangan Mark kembali membuka halaman setelahnya. Sedikit panjang.

19 Juli 2017

Sekarang aku tahu siapa namanya. Anak laki-laki yang 2 hari lalu menolongku itu adalah Mark Lee, kapten tim sepak bola sekolahku.

Dia sangat ramah, bahkan dia tak segan segan menyambut sapaan dari orang-orang yang tak dikenalnya

Siang tadi pertandingan sepak bola disekolahku dimenangkan oleh tuan rumah. Mark mencetak 3 gol. Dia sangat hebat kan?

Ngomong-ngomong, aku sudah mendapat teman disini. Namanya Haechan. Laki-laki manis pemilik pipi chubby. Aku selalu ingin mencubitnya. Dia sangat menggemaskan.

Mark berhenti membaca, menyerngit bingung saat melihat nama Haechan tertera disana. 2017, yang berarti Mark berada di tingkat 2 sekolah akhir. Dia dan Haechan satu kelas. Lalu siapa si pemilik buku ini?

Mark mencoba mengingat siapa saja teman sekelasnya dulu yang merupakan anak baru, tapi nihil. Setahunya, tidak ada anak baru yang masuk kedalam kelasnya selama ini, yang dekat dengan Haechan juga tidak sedikit. Mark memilih melanjutkan membaca buku tersebut

Haechan berada di kelas yang sama dengan Mark. Aku bertemu dengan Haechan pertama kali di perpustakaan. Dia sangat baik dan ramah.

Dan berhenti disana. Mark semakin bingung. Mengingat Haechan yang selalu ramah pada siapa saja, membuatnya disukai banyak orang dan memiliki banyak kenalan.

Mark memutuskan menutup buku tersebut dan meletakkannya di laci meja belajar lalu beranjak melepas pakaiannya.

"Mark, kau didalam?" Suara halus sang Mama terdengar dari luar kamarnya. Mark dengan segera mengambil asal kaos dari dalam lemarinya. Mengenakannya dengan cepat dan segera membuka pintu.

"Ada apa Ma?"

"Ayo turun. Kita makan"

✉✉✉

Sebenarnya dulu itu saya ngetik cerita ini dengan cast nomin, tapi seiring berjalannya waktu/:" Saya malah suka Markmin, jadi kalau nemu nama Jeno mohon maaf ya, saya juga manusia yang suka salah pas lagi revisi:')

Unexpected ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang