4 Agustus 2017

3K 412 3
                                    

Mama mengajaknya menginap semalam. Lalu dia setuju dan berakhir kami makan malam bersama diatas meja makan. Aku sudah mencoba menolak, tapi mama tetap memaksaku untuk ikut.

Sepanjang makan malam, dia menatapku dengan tajam. Tidak suka dengan kehadiranku. Aku takut jika boleh jujur.

Pulang sekolah tadi aku mengajak Haechan untuk pergi sebentar dengan alasan mama tidak ada dirumah. Dia setuju dan mengajakku menyaksikan latihan tim sepak bola pacarnya, dan sudah pasti ada Mark disana.

Lagi-lagi, Mark tersenyum. Aku tidak tahu pada siapa Mark tersenyum, aku hanya takut terlalu berharap tentang senyumnya.

Lagi-lagi perasaan itu muncul. Sebenarnya, apa yang aku rasakan?

Mark menutup buku bersampul biru tua itu. Senyum merekah di wajahnya. Sekarang Mark tahu siapa si pemilik buku yang jatuh cinta padanya.

Entahlah, Mark merasa senang saat Haechan bilang bahwa laki-laki itu mencintainya.

✉✉✉

Saya lagi di jakarta! Cuma mau bilang itu aja hehe. Ga penting wkwk

Unexpected ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang