Prank [Hyunjin x Yeji]

19

Hyunjin pun duduk dari baringnya hidung dan kepalanya yang robek telah mengeluarkan darah sedangkan di tepi bibirnya sudah lebam

Hyunjin pun berdiri dan langsung membaringkan badannya di kasur dia sudah tidak tahan dengan pusing yang berada di kepalanya

Flashback On

Hyunjin duduk di taman belakang rumah sambil memegang snack yang berada di tangannya

"Hyunjin ikut aku!"

"Mau kemana hyung?"

"Ikut saja!"

Hyunjin pun membuntuti Changbin yang melangkahkan kakinya kelantai tiga rumah mereka

"Lihatlah pemandangan dari ujung sana sangat indah" ucap Changbin kepada Hyunjin yang masih berumur 12 tahun

Hyunjin pun berdiri di tepi bangunan yang tidak berpagar itu dia memejamkan matanya dan menghirup nafas panjang-panjang lalu dia membuka matanya dan melihat kearah bawah sana yang bisa dibilang sangat tinggi

Hyunjin memutuskan untuk masuk kembali kerumahnya dia pun membalikkan tubuhnya

Bugh

Hyunjin menabrak tubuh Changbin yang sudah berada dibelakangnya, tubuh Hyunjin pun hilang kendali tak seimbang setengah telapak kakinya sudah berada di tepi bangunan yang tersisa,punggungnya sudah menghadap kearah bawah lantai dasar tapi untungnya Changbin mengenggam tangannya jika tidak pasti Hyunjin sudah mati karna jatuh dari lantai 3

Hyunjin tersenyum kearah Changbin karena sudah menolongnya

"Hyung tarik aku" ucap Hyunjin

Senyuman Changbin pun berubah menjadi seram

"Tidak,aku tidak akan menolongmu" jawabnya

"Hyung jangan bercanda" ucap Hyunjin dengan kekehannya

"Cepat Hyung tangan kita hampir terlepas , aku tidak ingin jatuh dari sini"

"Sudah kubilang aku tidak akan menolongmu!" Ucapnya dengan nada yang sedikit tinggi

"Hyung,aku tidak mau mati disini tolong bantu aku"

"Kau tau? Kau telah mengambil segalanya dari ku! Bahkan Ayah dan Ibu lebih mementingkan dirimu dari pada aku!"

"Apa yang terjadi dengan mu? Dan apa yang kau katakan?" Tanya Hyunjin dengan wajah polosnya saat itu

"Aku sudah mendengar semua rencana ayah!perusahaan keluarga ini bahkan akan diberikan kepadamu jika kau sudah besar nanti"

"Lalu apa dengan ku hah?!aku seperti anak terlantar dikeluarga ini!,KAU TELAH MENGAMBIL SEGALA NYA HYUNJIN!"

"Aku tidak akan menolongmu,ucapkanlah kata-kata terakhir sebelum kau benar-benar mati dari sini" sambung Changbin

"Hyung ku mohon tolong aku"

"Tidak,selamat ting—"

"CHANGBIN APA YANG KAU LAKUKAN !" Teriak ayah mereka yang tiba-tiba datang

"Aku akan membunuhnya" jawab Changbin dengan santainya

Ayah berlari kearah Hyunjin dan Changbin , ayah dengan cepat menarik tangan Hyunjin untuk menyelamatkannya

"Changbin!kau ikut ayah!" Ucap ayahnya yang sudah tidak bisa menahan amarahnya

Mereka sekeluarga pun berkumpul di ruang tengah untuk membicarakan apa yang telah terjadi barusan

"Changbin ayah sudah urus semua sekolah mu"

"Apa maksud ayah?" Tanya Changbin ke ayahnya

"Kau akan tinggal di paris untuk sementara" jawab ayahnya

"Ayah membiarkanku hidup sendiri?!" Tanya Changbin

"Kau dijaga bodyguard disana,kemaskan barang-barangmu sekarang"

Changbin yang penuh amarah pun langsung mengemaskan barang-barangnya dan pergi hari itu juga

Flashback Off

"Gue kira lo udah berubah!" Ucap Hyunjin sambil memegang kepalanya yang terasa pusing

"Lo sama sekali gak berubah!Lo bahkan masih mau ngebunuh gue !" Sambung Hyunjin

"Hyunjin lo anak gak berguna mending diem !" Jawab Changbin

Plak

Satu tamparan berhasil mendarat di pipi Changbin,Tzuyu sudah tidak tahan dengan sikap Changbin yang tidak bisa menjaga mulutnya

"Apa apaan lo kak?!" Jawab Changbin

"LO YANG APA - APAAN !" Teriak Tzuyu dengan muka yang sudah memerah

"Jaga mulut lo Changbin!Gue bakal telfon ayah sekarang" ucap Tzuyu yang masuk ke kamar Hyunjin dan meninggalkan Changbin diluar sendirian

"Hyunjin kamu gak apa?" Tanya Tzuyu sambil mengompres luka-luka yang berada di wajah Hyunjin

"Tidak,aku cuma pusing" jawabnya dengan mata yang terpejam

"Sebentar kakak mau telfon ayah" ucap Tzuyu mengeluarkan ponselnya dan menempelkan ponselnya ditelinga

"Halo ayah?"

"..."

"Changbin kembali membuat ulah"

"..."

"Sebaiknya ayah dan ibu pulang agar semuanya jelas"

"..."

"Oke"

Pip