1 tahun yang lalu...
Hari ini hari kelulusan sekolah, wajar jika jalanan dipenuhi oleh sepeda motor dengan teriakan heboh siswa-siswi berseragam yang sudah dipenuhi coretan berbagai warna.
Lain dengan Aleitha juga Alvaro yang memilih duduk manis di rooftop gedung tua yang sering mereka kunjungi setahun belakangan ini hanya untuk melihat sunset.
"Tha, gw mau ngomong sesuatu"
"Apa?", jawab Letha tanpa menoleh
"Kayaknya ini waktu yang tepat buat gw ungkapin apa sebenernya perasaan gw"
"To the point", jawab Lettha masih menatap pemandangan yang ada didepannya
"Gw suka sama lo Tha, lo mau jadi pacar gw?"
Lettha hanya tersenyum menatap mentari yang sudah menenggelamkan setengah dari tubuhnya.
Ia seperti sedang memikirkan sesuatu namun enggan untuk memberitahu sahabatnya yang baru saja menembak dirinya."Sunset"
Hanya singkat yang Lettha ucapkan dengan senyuman yang sangat Alva sukai. Lettha memang sangat suka melihat sunset maupun sunrise. Ia sangat tidak suka jika ada yang mengganggu momen-momen indah yang dilihatnya itu.
Alva yang mengetahui Lettha pasti akan marah jika dia masih menanyakan pertanyaannya tadi, hanya terdiam ikut melihat matahari terbenam.
"Lo mungkin suka sama gw karena lo ngeliat gw dari luarnya doang. Lo gatau gw yang sebenernya, Al. Gw ini seorang pembohong", ucap Lettha dengan senyuman yang terlihat terpaksa.
"Lo ngomong apaan sih?"
Bukannya menjawab pertanyaan Alva, justru Lettha malah meninggalkannya sendirian. Alva benar-benar dibuat bingung oleh Lettha.
Karena matahari sudah mulai menenggelamkan tubuhnya, Alva memutuskan pulang dan berniat menghampiri rumah Lettha esok hari.
----------
Tok tok
"Tha? Ini gw Alva, buka pintunya dong"
Pintu kamar Lettha terbuka, menampakkan gadis yang masih mengenakan baju tidur dengan mata yang masih sungkan untuk mengetahui bahwa langit sudah memperlihatkan matahari yang siap menemani aktivitas seluruh insan seharian penuh.
"Ngapain sih lo? Gw masih ngantuk tau ga?"
"Yee elo! Buruan mandi mau gw ajak ke suatu tempat", perintah Alva sambil mengacak-acak rambut Lettha.
"Iya iya bawel! Lo tunggu di bawah dulu sana"
Beberapa menit lamanya Alva menunggu di sofa ruang tengah akhirnya yang ditunggu pun sudah berpakaian rapih dan siap untuk pergi.
"Mah, pamit dulu ya. Alva janji bakal jagain Lettha. Pulangnya juga ga sore-sore banget kok", izin Alva pda Rita yang sedang menyiram tanaman di halaman depan rumahnya.
"Iya, hati-hati ya"
Mereka bersalaman lalu segera menghampiri motor kesayangan Alva. Tak lupa, Alva memakaikan helm pada Lettha.
Alva langsung melajukan motornya ke tempat tujuan. Ditengah perjalanan, Lettha menyuruh Alva menghentikan kendaraannya itu.
Lettha lalu turun dari motor tersebut dan menghampiri seekor kucing yang ada di tengah jalan. Pikirnya, jika dia membiarkan kucing itu tergelantar dijalanan begitu saja, kucing itu mungkin akan tertabrak oleh mobil-mobil besar.
Lettha menggendong dan mengelus kucing itu lalu membawanya ke pinggir jalan. Kemudian langsung menghampiri Alva yang hanya melihatnya dengan terkagum-kagum.
"Gw kira lo ga sepeduli itu sama hewan."
Lettha hanya tersenyum lalu menaiki kembali motor Ninja milik Alva.
Tidak butuh waktu yang lama untuk sampai ke tempat tujuan. Sekarang, Lettha dan Alva sedang duduk di kursi taman yang berada tepat di bawah pohon sakura buatan juga didepannya disuguhkan danau buatan yang sangat indah.
Tak hanya itu, ditengah danau buatan tersebut dilengkapi jembatan yang menambahkan kesan romantis pada tempat itu. Benar-benar lokasi yang sangat tepat untuk menyatakan perasaan pada orang tercinta.
"Tha, soal kemaren, itu ga terlalu penting kok. Jadi lupain aja"
"Gw mau kok jadi pacar lo"
"Serius lo?"
Lettha tersenyum yang dibalas pelukan dari Alva. Mereka terlihat lebih bahagia dari sebelumnya.
Berbulan-bulan lamanya mereka menyandang status pacaran, namun Lettha kini berubah. Ia sedikit lebih pendiam.
Bahkan sekarang, Lettha menghilang dari kehidupan Alva. Alva sudah beribu-ribu kali menelfon sang kekasih namun nihil tak sekalipun Lettha mengangkat panggilan darinya.
Setiap hari Alva mengunjungi rumah Lettha, hanya saja rumah itu seperti tak berpenghuni. Lantainya pun mulai berdebu. Kemana Lettha?
Dari tempat favorit hingga tempat yang sering Lettha kunjungi sudah Alva hampiri tetapi Lettha tak kunjung juga ditemukan.
Lo dimana sih Tha? Apa yang sebenarnya lo sembunyiin dari gw?- batin Alva.
-------------------------------
Hiyaaaa digantungin ya? Kesian deh😅
Janlup vote dan kommen oke?
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm A Big Liar
Teen FictionDengan sekuat tenaga gw memperjuangkan ini semua. Dengan sekuat tenaga juga gw pertahankan rasa ini agar hanya gw yang bisa rasain. Tapi nyatanya gw salah besar. Semua yang gw lakuin hanya menyakiti orang-orang yang gw sayang. Dan pada akhirnya perm...