Alvaro seperti kehilangan akal mencari-cari Lettha yang sampai saat ini belum juga bertemu dengannya. Ia sedang berjalan di zebra cross dengan tatapan kosong.
Namun saat melihat kedepan, ia menemukan seorang wanita yang tidak asing lagi baginya. Wanita itu baru saja keluar dari apotek yang langsung dihampiri Alva.
"Tha?", panggil Alva dengan suara sedikit bergetar.
Wanita itu menoleh ke sumber suara. Namun saat ia melihat Alvaro, ia buru-buru pergi meninggalkannya.
Alva yang kebingungan langsung saja berlari mengejar Lettha-nya.
Dicekalnya tangan wanita itu dan langsung membawanya kedalam dekapan Alva. Wanita itu terisak mencoba menahan air matanya yang keluar.
Dari matanya, Alva sudah mengetahui bahwa kekasihnya sedang menyembunyikan beribu-ribu kebohongan. Namun, Alva tak ingin memojokkan dia dengan pertanyaan-pertanyaan yang ada di kepalanya.
Menurutnya, bisa bertemu dengan Lettha saja lebih dari cukup. Pasalnya, sudah berbulan- bulan ia mencari Lettha. Baru kali ini ia bisa menemukannya.
Sekarang yang harus Alva lakukan adalah mengantarnya pulang.
"Kayaknya lebih enak kalo kita ngobrol di rumah deh, gw anter lo pulang ya?"
"Umm, maaf. Aku bisa pulang sendiri kok. Dan juga, kalo kamu mau ngobrol mending lewat telfon aja".
Lagi-lagi, pertanyaan demi pertanyaan kembali terlintas di kepala Alva.
"Kenapa?", tanya Alva heran.
"Maaf, aku buru-buru". Ucap wanita itu sambil berlalu.
Alva membiarkan kekasihnya berlalu meninggalkan ia sendirian di tengah keramaian. Satu kata yng terlintas di benak Alva, yaitu aneh.
Ya, baru saja Lettha menggunakan 'aku-kamu'. Apakah dia benar-benar berubah?. Tapi apa yang membuatnya demikian?
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm A Big Liar
Fiksi RemajaDengan sekuat tenaga gw memperjuangkan ini semua. Dengan sekuat tenaga juga gw pertahankan rasa ini agar hanya gw yang bisa rasain. Tapi nyatanya gw salah besar. Semua yang gw lakuin hanya menyakiti orang-orang yang gw sayang. Dan pada akhirnya perm...