Annyeong annyeong!
Ini ff ke dua yang aku publish jangan lupa VotMent yaa!
Gomawo!•~Happy Reading!~•
Normal POV
Kau, ya kau. Kau adalah seorang dokter muda dengan keahlian yang sangat diinginkan setiap dokter lainnya, keahlianmu dalam mengobati, memeriksa atau mengoprasi seorang pasien yang hampir selalu berhasil, ya meski kemungkinan kau gagal ada itupun hanya sedikit, sangat kecil sampai hampir tidak ada membuat orang orang sekitar menjulukimu, god of heal without heart. Ne, without heart karena gerakan tanganmu yang takpernah bergetar karena keraguan dan kau tidak pernah sekalipun merasa bersalah saat kau gagal mengobati seorang pasien. Tidak pernah menangis saat kau gagal menyelamatkan nyawa seseorang.. Mungkin.. Kau sudah terbiasa/?
Tapi mereka tidak tahu apa yang kau alami.. Sampai kau kehilangan seluruh air matamu, bahkan separuh kehidupanmu.
'My other half isn't here so how can I live as one?' itulah yang sering kau tanyakan pada dirimu sendiri.
Hari itu..
Your POV
Aku baru saja bertengkar dengan kekasihku, masalahnya hanya kesalah pahaman. Minggu lalu aku melihatnya berjalan dengan sahabatku sendiri di sebuah mall bergandengan tangan, untuk kesekian kalinya.
"Jungkook oppa!" panggilku sembari berlari kearahnya.
"Y-Yn?!" kaget keduanya.
Aku hanya bisa tersenyum,
"Tidakku sangka.. Ternyata perkataan orang orang benar. Semakin kau berbaik hati maka dia semakin melunjak.. Bukannya sadar.." ucapku"Kau merebut segalanya dari hidupku.. Kali ini aku melepasmu, namun aku ragu.." jedaku menatap tangan mereka yang masih saling terkait.
"Aku ragu kalian akan bahagia.." lanjutku dan pergi meninggalkan mereka, tak satupun yang mengejarku, garis bawahi Tak satupun.
"Aku harap kalian mendapatkan apa yang seharusnya kalian dapatkan.." gumamku. Aku kembali berjalan kaki ke rumah sakit.
Skip
"Dr.Yn.. Kenapa kau kembali?" tanya salah satu rekanku, Mingyu
"Ah Dr.Mingyu.. Aku rasa sebentar lagi aku akan mendapatkan pasien." jawabku dengan senyum
Tepat setelah aku selesai bicara, terdengar suara sirine ambulance yang nyaring, aku langsung berlari keluar diikuti Mingyu.
"Apa yang terjadi?" tanyaku pada petugas yang baru saja menurunkan seorang pasien.
"Terjadi tabrakan tunggal di Distrik Joseon." jawabnya
Aku langsung beralih pada pasien yang terbaring lemah,
DEG!!
Tubuhku lemas seketika, pikiranku kacau..
'Tuhan bukan ini yang aku inginkan..' batinku mematung tak bisa berkutik sedikitpun
"Dr.Yn, di-dia.."-Mingyu
"Tolong pindahkan dia langsung kedalam ruang oprasi..." titah Mingyu menyadarkanku.
"Yn-ah.. Kau harus melakukan ini.. Bukan sebagai dokter.." Mingyu meraih kedua bahuku dan menatapku yang hanya bisa terdiam
"tapi sebagai kekasihnya.." lanjutnya membuatku menatapnya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Vapid
FanfictionBahagia atau kesedihan? Tentu saja kalian akan memilih 'Bahagia' bukan? Tapi apa jadinya jika kebahagiaan itu sebenarnya adalah kesedihan yang mendalam? "Kumohon jangan beri aku kebahagiaan.. aku- -aku lelah.." - Yn