Four Boys

111 7 0
                                    

Jeritan demi jeritan mengelegar dengan histeris di sepanjang kolidor sekolah Alegram's International High School,sekolah Elit ternama nomor satu di indonesia yang terletak di kota jakarta.

Bahkan hampir semua orang ingin sekali bisa sekolah di sana,bagaimana tidak? sekolah dengan fasilitas terlengkap dan pemilik murid-murid berotak genius,yang sering menggondol berbagai penghargaan bahkan sampai terkenal di luar negri.

Namun tak sembarang orang bisa sekolah di sana,hanya orang-orang dari kalangan atas dan pemilik prestasi dan bakat yang luar biasa,yg bisa bersekolah disana.

Sekolah yang di dirikan oleh keluarga Alegram ini memang memiliki daya tarik yg begitu luar biasa.

Siapa yang tak kenal dengan keluarga Alegram? Keluarga terkaya nomor satu di indonesia,yang memiliki beberapa cabang perusahaan yang berkembang dalam bidang
penerbangan dan tekstil, dan usahanyapun sudah memiliki banyak cabang di luar negri.

Di gelarkannya red carpet berpapasan dengan munculnya empat orang peria dengan wajah bagaikan pahatan dewa, yang mampu menghipnotis siapa saja yang melihatnya,dan sebut saja mereka Four Boy's sang pangeran sekolah Alegram's International High School.

Kerumunan siswa dan siswi terus berdatangan, dengan berbagai macam hadiah baik barang maupun makanan yang mereka bawa untuk di berikan kepada para pangeran sekolah tersebut.

Jeritan semakin histeris saat para Prince School melambai dengan menebar senyuman kepada mereka,saat mereka berjalan di kolidor sekolah hingga mereka ahirnya sampai di ruangan khusus milik mereka yaitu "Four Boy's Area".

"Anjirr!! Jam tangan mahal nih kayanya"Ucap seorang pemuda pemilik lesung pipi itu,seraya meneliti setiap inci demi inci jam tangan berwarna hitam yg tengah ia pegang.

"Norak.Jam tangan model gitu mah gua juga bisa borong, bahkan sama toko-tokonya sekalian"Pemuda berlesung pipi itu mencebikan bibir kesal.ia melirik malas pemuda di depannya yg tengah bersilang dada, dengan kaki yg ia angkat di atas meja berwarna coklat tua.

"Semerdeka lo aja deh,rik".Sahutnya malas.

Rik?? Ya dia adalah Rafazka Edrik Alegram atau yg sering disapa Erik.pemuda pemilik mata tajam dengan kulit wajah yang putih bersih,hidung bangir,serta bibir merah alami.membuat pemuda itu bak dewa yunani.Perfect.

Namun hanya ada satu hal yang di sayangkan dari pemuda itu.kurangnya perhatian dan didikan dari kedua orang tuanya membuat pemuda itu tumbuh menjadi pribadi yang arrogant.persis seperti sekarang.

"Emangkan?? Bahkan harga jam tangan gua aja lebih mahal dari harga mereka semua".Ia mengambil ponsel di saku celananya,membuka aplikasi game dan mulai memainkannya.

Teman-temannya hanya menghembuskan nafas kasar.mereka terlalu malas jika harus menghadapi pemuda itu.toh jika di beri tahupun pemuda itu tidak akan mau dengar.

"Ah elah lu,dit.kayak gak kenal aja ama si erik".Ucap pemuda berswetter abu-abu itu,seraya menyenggol pelan tangan pemuda berlesung pipi itu.

Pemuda bernama lengkap Aditya Pragastian itu hanya menghela pelan.dia lebih memilih bersikap bodo amat dengan pemuda bernama erik itu.

"Sabar,bro.".Timpal seorang pemuda pemilik wajah datar itu,seraya menepuk pundak adit dengan pelan.

"Iya,Vin.gue gak papa,kok".

NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang