4. Fitting Baju

42 8 2
                                    

"Hallo kak?! Lo dimana sih? Lo jadi fitting baju buat pertunangan lo kan?" Ucap Naya yang sibuk mondar-mandir di butiknya.

"Iya iya, ini gue udah di depan butik lo kok." Balas Candra yang baru saja keluar dari mobilnya. "Bawel banget sih!"

Mendengar jawaban Samudra, Naya langsung menoleh ke arah dinding kaca transparan yang di pasang depan butiknya. Benar saja, ia sudah melihat sosok pria tinggi tengah menatapnya. Pria itu tidak sendirian, sosok wanita tinggi juga ikut berdiri di sampingnya. Dia Sarah, sekertaris Candra.

Candra mematikan telfonnya. Lalu melangkah memasuki butik milik sahabat calon istrinya.

"Lhoo kak Sarah ikut?" Tanya Naya ketika Candra dan Sarah memasuki butiknya.

"Iya, aku cuma nemenin Candra kok Nay." Jawab Sarah santai.

"Habis ini gue masih ada meeting, makanya gue ajak Sarah. Ya, sekalian nanya pendapat dia gimana." Sambung Candra.

Kalian bingung kenapa Naya juga mengenal sekertaris Candra? Ya, sebenernya hubungan Candra, Senja dan Sarah sedikit rumit. Mereka semua dipertemukan di kota Jogja, tepatnya di Universitas Gajah Mada. Candra yang memang satu angkatan dengan Sarah berteman dekat. Ketika Candra berpacaran dengan Senja pun, Sarah juga mendukungnya. Alhasil, Sarah juga berteman dekat dengan Senja dan sahabatnya.

Setelah mereka lulus, Sarah kembali ke kota asalnya Bandung. Dia menghilang, tidak ada yang tahu kabar tentang dia sejak itu. Bahkan Candra juga kesulitan menghubunginya. Namun, satu tahun kemudian, tiba-tiba Sarah muncul sebagai sosok yang lain. Dia datang sebagai putri dari Lina Bhaskara, calon ibu tiri Senja dan Sakti.

Ibu Senja dan Sakti meninggal ketika Senja berusia 10 tahun, sejak itu ayah mereka merawat mereka seorang diri. Mereka tahu, membesarkan 2 anak seorang diri itu tidak mudah. Tapi ayah mereka tetap melakukanya. Alhasil ketika ayah mereka meminta izin untuk menikah lagi, Senja dan Sakti tidak memiliki alasan untuk menolak. Terlebih lagi itu adalah ibu dari Sarah. Senja cukup mengenal baik Sarah, orang yang lembut dan penyayang. Dia akan merasa nyaman jika memiliki kakak perempuan seperti Sarah. Dan itu menjadi kenyataan. Keluarga mereka hidup bahagia sekarang, Senja dan Sakti kembali memiliki ibu, dan Sarah memiliki keluarga baru.

"Ini Kak Sarah datang sebagai sekertaris, sahabat atau calon kakak ipar sih?"

"Berisik! Udah mana bajunya, gue sibuk nih." Sela Candra.

"Sabar dong kak!" Cela Naya.









"Karena Senja maunya acara pertunangan kalian itu santai, dan gak terlalu formal, jadi gue pilihin jas lo warna abu. Nah, nanti gaunya...."

"Langsung gue coba aja deh!" Candra memotong ucapan Naya.

Naya terdiam, ia sedikit bingung dengan sikap Candra. Ia terlihat seperti buru-buru, atau tidak nyaman.

"Ruang gantinya mana?" Tanya Candra.

"Eh, itu kak! Di pojok." Ucap Naya.

Candra segera pergi menuju ruang ganti.

Sarah melangkah menghampiri gaun putih dengan motif bunga mawar pink yang di pajang di samping jas abu-abu Candra tadi. Ia tersenyum melihat gaun itu.

"Gaun Senja cantik banget ya..." Gumamnya. "Beruntung banget dia punya sahabat kayak kamu."

"Ya...ini kan pertunangan sahabat aku kak, pasti dong aku buatin yang spesial." Jawab Naya. Sarah hanya tersenyum.

"Oh iya, Senja udah mau tunangan, kak Sarah kapan?" Tanya Naya.

"Nunggu jodohnya Nay! Kalau jodohnya belum ada, ya gimana dong!"

"Moga cepet ketemu jodohnya deh kak!" Ucap Naya.

HiraethTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang