My Sweet and Annoying Partner

01

Seoul, 10 Januari 2019

             Di tengah keramaian jalanan kota Seoul, terlihat seorang gadis mungil dengan jaket hitam tengah berlari mengejar seseorang bertopi di depannya. Raut wajah lelahnya seolah tidak terasa lantaran rasa ambisius untuk menangkap sosok tersebut cukup besar dan membuat gadis itu semakin menambah kecepatan larinya.

"Ya... ha... ha... berhenti kau pencuri sialan... berhenti..." ucap sang gadis masih mengejar sosok yang ia sebut pencuri hampir mendekatinya, "Ah sial..." tenaganya cukup terkuras karena berlari cukup jauh dan mulai memperlambat laju larinya.

"Oh ayolah Park Boyoung, mengapa kau payah sekali dalam pengejaran kali ini? Ayo ayo, semangat!" Seperti memberikan semangat pada dirinya sendiri, gadis bernama Boyoung itu kembali mempercepat tempo larinya tanpa mempedulikan lagi lelah yang melanda.

CKIT

"YAA! Hati-hati jika menyebrang!" Teriak pengemudi mobil kesal karena mendadak memberhentikan mobilnya tepat di depan Boyoung yang sedang berlari tanpa memperhatikan jika tadi lampu lalu lintas berubah menjadi hijau. Bukannya merasa bersalah, Boyoung menatap kesal kearah sang pengemudi didalam mobil tersebut.

"Hei tuan! Seharusnya kau yang berhati-hati, hash... gara-gara kau aku jadi ketinggalan jauh dari sialan itu!!"

"Yaa... harusnya aku yang marah bukan kau, gadis aneh!!" Tanpa menghiraukan pengemudi tadi, Boyoung terus berlari mengejar si pencuri tadi cukup kencang.

"Lepaskan aku sialan!" Bentak si pencuri yang tiba-tiba tertangkap oleh seorang lelaki tampan bertubuh cukup atletis dengan tinggi badan bak seorang model sembari memamerkan senyum manis padanya.

"Tuan pencuri, kata-kata kasarmu cukup menyakiti hatiku. Lebih baik simpan saja perkataan kasarmu tadi untuk interogasi bersama pihak kepolisian kami, mengerti?!" Jawabnya dengan raut wajah yang dibuat-buat sedih namun sedetik kemudian berubah menjadi serius sembari menyeret sang pencuri menuju ke kantor polisi, "TUNGGU!! Ha... ha... mau kau apakan si pencuri sialan itu?" Tanya Boyoung yang terlambat datang dan menemukan pencuri tadi sudah ditangkap oleh sosok lelaki rupawan itu.

"Aku akan membawanya ke kantor polisi, memangnya ada apa? Ah... apa jangan-jangan kau temannya? Waah..." gadis mungil tersebut sedikit kesal dengan ucapan sang lelaki tampan yang masih memegangi si pencuri.

"Apa? Teman si brengsek itu? Ha! Yang benar saja, aku ini seorang detektif dari kepolisian Seoul, Park Boyoung! Aku cukup terkenal di kalangan beberapa polisi dan juga detektif lainnya, apa kau tak pernah mendengar-"

"Tidak, sama sekali aku tidak mengenalmu. Dan ngomong-ngomong mendengar kau adalah seorang detektif terkenal, mengapa kau bisa ceroboh dan payah dalam hal menangkap si pencuri ini?"

"Y-Ya! Aku ini seorang perempuan, jadi tenaga dan kecepatanku juga ada batasannya. Kemarikan saja dia jika kau bukanlah anggota dari kepolisian, aku justru curiga padamu jika si pencuri sialan itu ikut denganmu. Jangan-jangan kalian bekerja sama, sini!" Jelasnya mendekat kearah lelaki tersebut, "Aku yang pertama kali menangkapnya, jadi akulah yang berhak membawanya ke kantor polisi, nona berkaki pendek" sahut lelaki jangkung itu akhirnya mengejek Boyoung dengan mengatakan 'nona kaki pendek'.

"Kau... beraninya menghinaku! Ya lelaki tiang listrik menyebalkan, siapa kau sebenarnya ha? Sini biar aku saja yang membawanya, sialan!" Dengan kasar, Boyoung menarik tangan kanan si pencuri agar mendekat padanya, namun karena tenaga sang lelaki yang saat ini menatap gadis mungil itu dengan tatapan mengejek, ia menahan di sisi sebelah kiri.

"Ah... sakit..." lenguh sosok pencuri bertopi kesakitan lantaran kedua tangannya diremas kuat oleh Boyoung dan juga si lelaki rupawan yang tidak mau mengalah satu sama lain, "Hei... jika kalian seperti ini terus, tanganku bisa remuk!" Mendengar rintihan darinya, membuat lelaki yang punya sebutan baru 'tiang listrik menyebalkan' segera melepas tangannya dari lengan si pencuri tersebut.