PERASAAN YANG TERDETEKSI

207 22 1
                                    

     Mereka mandi dan bersiap-siap. Mereka akan jalan-jalan siang hari, karena toko kameranya buka jam segitu. Namun dalam benak pikiran Mean terselip pikirannya tentang plan. Namun Mean menyingkirkan dulu pikirannya itu. Dan hanya berpikir ia punya teman yang benar-benar tulus.

     Setelah mereka sama-sama siap. Mereka langsung menuju ke toko kamera. Mereka naik mobil Mean, namun dalam perjalanan mereka. Mean menyadari sesuatu. Ketika ia sedang menyetir ia mengetahui bahwa plan selalu mencuri pandang padanya.

     Namun saat ia tatap, plan langsung menatap ke arah luar jalan. Namun pikiran-pikiran yang ia telah singkirkan itu. Ia kembali berpikir dengan semua itu. Ia agak ragu bila plan menyukainya. Ia juga kurang setuju jika ia menyukai plan.

     Karena selama ini, Mean hanya berpacaran dengan seorang wanita. Namun ia terpikirkan sesuatu, bahwa perasaan apa yang selama ini ia rasakan terhadap plan. Lalu ia menyadari saat bersama plan ia merasa bahagia dan nyaman. Begitupula dengan sikap plan kepadanya yang semakin lembut.

     Plan merasakan sesuatu, ya... Tatapan Mean yang kosong menandakan ia sedang bengong. Lalu ia pun takut jika terjadi sesuatu pada mereka, karena Mean yang memegang setir mobil. Lalu plan mengangkat suara pelan memanggil mean.

"Mean..... Mean..... Mean....."

     Namun dalam pikiran Mean, ia membayangkan bersama plan. Dan suara lembut itu karena....

     Hari sudah pagi,namun Mean tak ingin membuka matanya. Ada sesosok orang yang membuka gorden jendela kamarnya hingga cahaya mengenai kelopak matanya. Namun ada suara lembut yang memanggilnya, dan orang itu adalah plan. Ia melihat mean dengan tidur menyamping disebelahnya. Jantung Mean pun berdegup kencang dan tiba-tiba.

     Karena sangat kesal dengan Mean yang dari dipanggil tapi tidak merespon, ia pun mencolek bahu mean dan berkata.

"Oiiiii Meannnnnn, kau sedang memikirkan apa ha?"

      Lalu Mean pun tersadar ke dunia nyata dan dia agak kaget, namun ia menyembunyikan rasa kagetnya itu. Lalu ia pun menengok ke plan. Dan mereka saling tatap namun mereka membuang muka bersama-sama. Karena jantung mereka sama-sama berdegup kencang.

     Setelah itu mereka parkir mobil agak jauh dari toko itu, karena tokonya berada di jalan yang sempit karena ramai pengunjung. Setelah itu mereka memasuki toko itu. Lalu Mean pun berkata.

"Pilihlah sesukamu plan. Aku yang akan membayarnya."

     Dengan memikirkannya lagi, plan pun menjawab pertanyaan temannya itu dengan lembut.

"Tidak usah, lagi pula aku sudah mengumpulkan uang untuk membelinya."

     Lalu Mean pun mendekat ke arah plan dan berkata dengan kalem.

"Tidak apa, aku ingin membelikanmu sesuatu juga."

     Lalu plan pun pasrah. Setelah mereka melihat-lihat, akhirnya mereka memutuskan untuk membeli kamera biru. Karena sesuai dengan baju mereka. Mereka pikir itu untuk kenang-kenangan, jika setelah ini mereka akan menjauh.

     Mereka tidak tahu jika mereka mempunyai perasaan yang sama. Mean pun juga mulai menyadari perasaannya dan tidak menyangkalnya, karena teringat degup jantungnya jika bersama plan. Namun mereka sedikit curiga dengan perasaannya mereka. Plan curiga apa Mean menyukainya, karena sejak kejadian itu sifatnya sangat berbeda, dan ia juga mendapati muka Mean yang kadang memerah saat menatapnya. Mean pun juga menyadari sesuatu, apakah plan menyukainya, karena raut wajah dan sikap plan yang berbeda dari sebelumnya, serta sikap manis yang plan tunjukkan kepada Mean.

     Lalu merekapun keluar dari toko tersebut setelah mendapatkan kameranya. Namun mereka tidak berbicara tentang pikiran-pikiran mereka yang sebenarnya sama, mereka ragu untuk mengucapkannya. Namun, mereka menikmati hari-hari itu bersama.

     Dan obrolan percakapan mereka dibuka oleh plan, karena ia ingin bertanya apakah kameranya bagus kepada Mean. Lalu Mean pun menjawab nya dengan mengajak foto untuk mengecek kameranya.

     Lalu mereka pun foto bersama dengan keduanya merasa gugup. Karena jantung mereka yang tiba-tiba berdegup kencang.

     Lalu mereka tiba-tiba berkata dengan cepat bersama-sama dengan tujuan yang sama, yaitu iseng.

"Kenapa kau gugup? Apa kau menyukaiku?"

     Lalu mereka berdua pun saling bertatapan dan terkekeh bersama.

Sumber pict : Pinterest.

Happy reading (◠‿◕)
~P'Hann

Next episode▼・ᴥ・▼

sorry but this just "love scenario"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang