Falling Again [JackMark]

1

Pintu ruangan itu terbuka. 

"Jack, Papa lu nelpon. Katanya suruh ke rumah sakit." 

Suara Jaebum memecah lamunan Jackson. Jackson noleh ke arah pintu ruangan untuk mendapati Jaebum berdiri disana tengah menatapnya. 

"Rumah sakit? Kenapa ?" tanya Jackson. Keningnya mengerut bingung.

"Mama lu ... " 

o0o

Jackson mencium punggung tangan Mamanya lembut. 

"Ma, jangan kaya gini lagi. Aku khawatir sama Mama ... " Jackson berujar pelan. 

"Maafin Mama, Gaga." 

"Asal Mama sembuh semua baik-baik aja," Jackson menggenggam erat tangan Mamanya.

"Bukan itu maksud Mama," 

Jackson menatap Mamanya. "Maksud Mama ?" 

"Maafin Mama yang udah jauhin kamu sama Mark. Seharusnya Mama gak maksa kamu buat nikah sama Jieqiong." 

Jackson terdiam sesaat. Ia menghela napas pelan lalu berkata, "Bukan salah Mama. Gaga baik-baik aja."

"Jangan bohong Gaga. Kamu masih cari Mark, masih cinta sama Mark sampai sekarang. Gak mungkin kamu baik-baik aja." 

Genggaman tangan Jackson mengendur. Rasa sakit itu masih sama. Masih terasa sampai sekarang, bahkan lebih sakit. Jackson memberikan senyum sebisa mungkin pada Mamanya.

"Gaga baik-baik aja."

Mama Jackson hanya bisa menatap sendu anaknya yang memaksakan senyum padanya. Jackson sudah menahan beban rindu dan rasa bersalah selama bertahun-tahun.

o0o

Jackson membuka kancing jas dan melonggarkan ikatan dasi dilehernya. Ia menghela napas sambil menyandarkan punggungnya ke kursi dibalik meja CEO. 

Sebuah ketukan membuat Jackson menoleh pada pintu. Itu Moon Taeil, sekretaris Jackson dikantor pusat ini. 

"Ada apa, Taeil-ssi ?" tanya Jackson. 

"Sajang-nim, Youngjae-ssi ingin bertemu dengan anda. Ia bertanya lebih dahulu karena takut menganggu anda." jawab Taeil. 

Jackson mengangguk kecil, "Biarkan dia masuk."

"Baik, Sajang-nim." Taeil berlalu. 

Jackson heran dengan sahabatnya satu ini, biarpun diberi akses bebas kekantornya kapan saja, Youngjae tetap saja terlalu sopan begini. 

Tak lama kemudian, orang yang diadukan masuk keruangannya. Jackson menoleh untuk mendapati wajah Youngjae yang banyak berpikir. Apa sahabatnya ini sedang stres ?