Jackson tersenyum begitu melihat Youngjae dengan pakaian kasual melambaikan tangan padanya. Pria yang lebih muda itu sudah sampai lebih dulu dikantin rumah sakit dan duduk disalah satu meja. Jackson duduk dihadapan Youngjae.
"Jadi ?" tanya Jackson setelah ia mendaratkan bokongnya.
"Tentu saja makan tteokbokki. Aku sudah memesan untuk kita berdua. Aku ingin mengubungi yang lain tapi tidak ada yang bisa," Youngjae berujar agak sedih diujung kalimatnya.
"Pedas ? Aku tidak bisa makan pedas," ujar Jackson.
"Tenang saja, Hyung. Untukmu aku pesankan yang tidak pedas," jawab Youngjae.
Jackson mengangguk. Tiba-tiba sebuah kilasan melewati pikirannya.
"Apa ini pedas ? Aku tidak bisa makan pedas, En-En ... " Jackson mempoutkan bibirnya.
Mark yang melihatnya tersenyum geli. "Karena itulah aku memesankanmu dengan level paling rendah disini, Kayee. Aku juga memesankanmu menu lain. Jadi tenang saja, kau tidak akan kepedasan selama ada aku," ucap Mark dengan senyumnya.
Dan saat itu, Jackson lagi-lagi terpesona dengan senyuman Mark.
Jackson tersenyum kecil dengan miris.
'Tapi sekarang kau hilang, Mark ... '
"Hyung, aku akan mengambil tteokbokki-nya dulu." ucap Youngjae lalu bangkit untuk mengambil dua porsi tteokbokki yang sudah dipesannya.
Sebenarnya kantin sudah menyiapkan tteokbokki yang langsung bisa diambil namun Youngjae ingin yang baru dan masih panas jadi ia memesan lagi kepada pihak kantin.
Ditinggalkan Youngjae sendirian di kantin rumah sakit yang luas, Jackson lagi-lagi bingung harus apa. Akhirnya ia hanya mengedarkan pandangannya. Kantin rumah sakit dijam larut begini tentu tidak terlalu ramai. Jackson menghela napas sejenak. Ia mengarahkan pandangannya kedepan untuk melamun namun kemudian ia membeku.
Tepat 5 meja didepannya adalah Mark.
Orang yang selama ini ia cari ada didepan matanya. Benar-benar nyata, pria yang tengah menyuapi seorang anak laki-laki dengan senyum lembutnya itu benar-benar Mark.
Jackson dapat merasakan kedua matanya membulat. Pria Hongkong itu tercengang. Jantungnya berdegup kencang. Rasa gugup, senang, dan tidak percaya bermain diperutnya. Matanya bahkan menggenang.
Apakah ini buah dari kesabarannya selama bertahun-tahun ?
Jackson merasa waktu berhenti. Berhenti untuknya agar ia bisa menatap wajah yang ia rindukan selama ini sedikit lama. Hingga tidak menyadari bahwa Youngjae sudah meletakkan dua porsi tteokbokki yang dipesannya dan berdiri disamping meja mereka.
Youngjae ikut melihat kearah Jackson menatap. Disana Mark, sedang menyuapi pasien ciliknya, Chenle bersama Park Jinyoung, dokter pribadi Mark. Mark tersenyum dengan lembutnya sambil menyuapi Chenle dengan sabar. Youngjae mengembalikan tatapannya pada Jackson yang masih setia terdiam.
Ia menghela napas lega. Pria yang lebih muda itu tersenyum kecil.
'Kau akhirnya menemukan Mark-mu, Jackson Hyung'
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling Again [JackMark]
Fanfiction6 tahun bukan waktu yang sebentar bagi Jackson untuk mencari Mark yang hilang. [July, 2019]