lima belas

2.2K 251 29
                                    

Kami juga akan pergi ke Jepang dengan penerbangan pertama." Ujar Dia menatap ke arahku, aku dapat melihat Taemin dan Key mengangguk membenarkan.

Apa? Aku tak salah dengar? Mereka? Akan ke Jepang? Astaga aku ingin mengutuk takdirku.

"Benarkah? Kalian akan menginap dimana?"  Sehun menarikku untuk duduk, dan ia memindahkan kursi lain untuk dekat denganku.

"Itu, kami masih memikirkannya..." Key menjawab dengan senyuman.

"Tinggallah di tempat kami, ada kamar kosong disana"

"Tempat kami?" DIA mengulanginya

"Iya, kami tinggal bersama"

"Kalian tinggal bersama?" Lagi lagi DIA mengulanginya.

"Hey bung! Kenapa kau sepertinya terkejut?"

"Jongin adalah orang baik, jadi kupikir tak mungkin kalian tinggal bersama sebelum menikah." Jawab Key mengalihkan perhatian.

"Ya, memang dia sangat baik, tapi masih saja ada bajingan gila yang membuangnya setelah menjalin hubungan dalam waktu lama"

"Benarkah? Wow! Bajingan sekali pria itu! Apa yang dipikirkannya?" Taemin berkomentar, oh ayolah aku ingin memukul kepala Sehun sekarang. Taemin dan DIA tampak memasang wajah terkejut, DIA mengalihkan pandangannya, mungkin berharap tak mendengarkan ucapan  Sehun.

"Ah, ayo kita pesan makanan...." Sehun mengalihkan pembicaraan lalu mulai memanggil seorang pelayan, aku hanya memilih diam, memainkan ponsel, mengecek jadwal saat Sehun memesankan makanan untukku.

"Bahkan anda tau makanan untuk kekasih anda... Aku jadi iri..." Taemin menanggapi saat Sehun sudah selesai dengan pesanannya. Aku memasukkan ponselku kedalam saku kemeja Sehun, dan ya DIA melihat itu.

"Maka, minta kekasihmu untuk melakukannya..."

"Dia pernah memesankan makanan untukku, tapi salah menu. Dia memesankan makanan pedas, padahal aku tak suka pedas"

"Kau tak suka pedas? Tunangan ku suka makanan pedas..." Ucap Sehun, dia ini sebenarnya ada apa sih. Kenapa juga ia menjelaskan seperti ini? Ingin semua orang tau jika DIA itu masa laluku?

Selesai dengan makanan, kami kembali ke kamar untuk berkemas.

"Hunie?"  Sehun sedang menata koper kami, dia tak mengijinkan aku untuk membereskan, dia bilang aku hanya perlu istirahat saja.

"Kenapa? Kau ingin sesuatu?"  Sehun mendekat ke arahku, meletakkan pakaian yang tadi ia pegang.

"Kau yakin menawarkan mereka untuk tinggal bersama kita selama mereka di Jepang?"

"Tentu saja! Aku harus menunjukkan pada mereka cara yang benar untuk memperlakukan seorang pria tampan yang spesial seperti mu."  Sehun mengecup keningku.

"Kau suka mencium keningku?"

"Kenapa? Ingin ku cium di tempat lain?"  Sehun mengerlingkan matanya.

"No!" Aku mendorong tubuhnya supaya menjauh.

"Hehehe... Jangan menggoda terus! Ini tak selesai nanti membereskannya."

"Siapa yang menggoda! Kau itu yang mudah tergoda!" Aku turun dari tepi ranjang, sakit tenggorokan membuatku mudah haus.

"Kita perlu kondom tidak?" Aku langsung tersedak mendengar  kalimat tanyanya.

"Hun..!!!"  Sehun tertawa renyaaaaah sekali, seperti wafer naba** rasa cokelat 😍
.
.

"Silakan masuk..." Sehun mempersilakan semua orang masuk. Kami baru saja tiba di Jepang, serta baru masuk ke rumah.

It's Love! (SeKai) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang