Ni

5 2 6
                                    

Seperti biasa, pagi yang cerah di bulan Juni, dimana semua orang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Ada yang sibuk mengerjakan tugas piket, ada yang sibuk mengerjakan PR kemarin lusa. (Gak basi apa)

Yang lebih parahnya, ada juga yang sibuk pacaran. Pacaran kok di hari Rabu, hari Senin kek. Biar sekalian pacaran di lapangan upacara bendera. (Jomblo mah gitu, suka sirik)

Namun suasana kesibukan di pagi ini seketika rusak karena suatu tragedi.

"Buuaaamm" semua penghuni kelas seketika tersentak, mendengar suara pintu yang terbanting keras.

Di balik suara pintu terhempas layaknya petir itu, muncul penampakan seorang pria berparaskan tinggi, putih, dan tentunya tampan. (Beda banget ya sama gua pesonanya)

Sembari memperbaiki rambutnya, Ia menoleh ke sana kemari seakan mencari tambatan hati yang telah lama hilang. Hal itu tentu saja membuat para cewek di kelas gua jadi mabuk kepayang, kayak cacing kepanasan.

Mungkin semua cewek itu berharap kalau sosok yang mereka lihat bak pangeran itu, datang untuk mencari salah satu dari mereka. Namun.... Tak semudah itu otobuso

Pria pengubah suasana itu datang ke kelas XII IPA 2 cuma buat mencari...

"BEJO PRASETYO, di sana Lo  rupanya. Ayo ikut gua, ada yang mau gua tunjukin sama Lo" teriaknya sambil menarik kerah baju gua. (Emangnya gua ini dikira kambing apa)

Meskipun dia berteriak sekeras itu, namun tidak ada satu orang pun di kelas yang merasa terganggu dengan kehadirannya. Aneh ya, padahal kalo gua yang kayak gitu mah, bakal disumpel dah mulut gua pake kursi guru.

"Eiitss, choto tunggu kudasai, Lo mau bawa gua kemana sih? Jangan bilang Lo mau ngajak gua ke WC guru lagi ya, gua gak mau ah..." Bantah gua sembari melepaskan diri dari cengkeraman makhluk buas itu.

"Emang gua pernah ngajak Lo ke sana ya? Lagian ngapain coba gua ngajak Lo ke WC guru?" jawab Pria itu sambil kebingungan.

"Ya, siapa tahu kan?" Balas gua sambil memberikan tatapan tajam, setajam silet.

"Udah lah itu gak penting, sekarang intinya lu ikut aja sama gua" Dia mulai memaksa.

"Emang kemana, ada uang masuknya gak?" Ya biasalah, namanya juga lagi kere.

"Gua punya berita bagus buat Lo" ucapnya sambil merangkul pundak gua.

"Hah berita apaan?" tanya gua penasaran.

"Saat ini tuh sekolah kita lagi nyari kandidat buat ikut olimpiade fisika. Lu mau kan? Lu kan cinta banget tuh dengan yang namanya science."

"Gua malas ah" jawab gua ketus.

"Loh, kenapa? Bukannya bagi Lo science itu udah kayak pacar lu sendiri"

"Ya gak gitu juga kali, gua ini masih normal woi. Cuman gua lagi males aja buat ikut yang kayak begituan"

"Kenapa emang??. Ooo jadi ceritanya sekarang lu lagi ngambek ya sama si science" ejeknya sambil nepuk punggung gua.

"Gak kayak gitu woi" jawab gua dengan sedikit amarah, ditambah bumbu-bumbu dendam yang memanas.

"Makanya jelasin dong Ama gua kenapa lu gak mau ikut" tanya nya dengan penuh rasa penasaran.

"Gua itu udah bosan cuy. Dari 27 lomba yang pernah gua ikuti, semuanya berakhir dengan kegagalan. Mulai dari lomba biologi, fisika, kimia, matematika, sepak bola, tenis meja, catur dunia, sampai lomba buat anak-anak TK, gak pernah sekalipun gua membawa pulang mendali. Lo ngerti lah perasaan gua gimana?" Jelas gua.

"Lo itu harusnya gak boleh gampang menyerah men, Lo itu harusnya menjadikan kekalahan Lo itu sebagai motivasi. Jadi gimana, lu mau ikut gak?" ucapnya sambil meyakinkan gua.

"Enggak..."

"Taaangg..." Sebuah panci mendarat di kepala gua.

"Aduh, sakit tahu. Lagian tu panci dapat dari mana sih"

"Itu gak penting, sekarang ini intinya lu ikut sama gua. Gua yakin setelah Lo liat posternya Lo pasti bakal semangat lagi buat ikutan"

Awalnya sih gua gak yakin kalau olimpiade kali ini bakal membuat semangat 45 gua bangkit kembali dari liang kubur. Tapi yang benar saja, setelah gua liat dan gua terawang posternya dengan seksama. Tiba-tiba semangat gua kembali membara seperti api cemburu ketika melihat si doi jalan sama orang lain.

"Ini beneran cuy?" Tanya gua yang masih tidak percaya dengan kenyataan.

"Ya iyalah. Gimana? Lu jadi ikut atau enggak"

"Kalau ini mah, mau gak mau gua harus ikut nih" Ucap gua ketika melihat ternyata dalam olimpiade itu ternyata ada....

###

Sekian dulu untuk update an Minggu ini
Kalau ada kata-kata yang salah ataupun lawakan yang agak gaje
Saya mohon maaf
So
Mata Ashita di Next Chapter

Mengudara Ke AkihabaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang