Disuatu hari...
Disuatu rumah,didalam ruangan yang bernuansa Putih dan Hitam,terdengar suara
Kring..Kring...Kring...Suara dari jam itu berhasil membuat seorang pemuda terbangun dari mimpi indahnya. Tangan Pemuda tadi terulur untuk mematikan sumber suara yang sudah berani mengganggu tidurnya. Pemuda itu melihat ke arah jam tersebut dan terlihat sudah pukul 05.30 pemuda tersebut dg tergesa-gesa berlari menuju kamar mandi.
Setelah dia menyelesaikan ritualnya dia bersiap untuk ke sekolah.
Setelah selesai dia melihat jam lagi,dan meunjukkan pukul 06.15 dia turun dari kamarnya untuk sarapan.
Terlihat ada sesosok perempuan yang duduk disana dg sepotong roti yang sudah digigit ditangannya. Han Jisung berjalan menuju perempuan tersebut.
"Pagi bun"sapa Jisung kepada bundanya
"pagi sayang"jawab bunda dg berdiri untuk berangkat kerja.
"bunda sudah mau berangkat?"tanya jisung dg nada sedih
"iya sayang,bunda harus berangkat sekarang,karena bunda ada rapat penting hari ini"kata bunda.
"bunda selalu begitu,kenapa bunda lebih mementingkan pekerjaan bunda dari pada aku?bunda selalu pergi pagi sekali,bahkan untuk sarapan bersamapun bisa kuhitung dg jariku."kata jisung dg nada sedikit naik.
"maaf kan bunda sayang,bunda janji bunda akan makan malam bersamamu nanti,yaa.."kata bunda dg senyum.
"tidak usah berjanji padaku bunda,percuma bunda berjanji sampai berkali-kali untuk meyankinkanku bahwa bunda lebih mementingkanku,kalau bunda selalu melanggarnya."kata jisung.
Ya jisung mengatakan itu karena hampir setiap hari bundanya berjanji akan makan malam bersama dgnya saat malam. Tetapi itu semua tidak terjadi,bundanya selalu pulang sangat larut,bundanya selalu pulang saat jisung sudah tidur. Jisung kecewa,dia selalu diberi janji palsu,dan selalu dilanggar oleh sang pembuat janji.
"maafkan bunda sayang,bunda harus pergi sekarang. Bunda akan mengisi atm mu sayang, budan sayang kamu..daa"kata bunda sambil mencium pucuk kepala jisung dan berlalu pergi.
Jisung yang sudah lelah dg ini akhirnya dia tidak memakan sarapannya,moodnya selalu hancur setiap pagi. Dia memutuskan berangkat tanpa sarapan.Dia masuk kedalam mobilnya. Dan melajukan mobilnya keluar dari halaman rumah besar keluarga Han.
Mobil berwarna silver itu berhenti di tempat parkir sekolah terbesar di Korea. Keluarlah jisung dari dalam mobil itu dan berjalan ke arah kelasnya.
Disepanjang perjalanan jisung menuju kelasnya ada banyak pasang mata memangdang nya dg tatapan kagum dan ada juga yang berkata
"aa jisungie kau semakin tampan"
"jisungie kenapa kau semakin hari,semakin lucu"
"aa..jisungie aku mencintaimu"Ya begitulah sebagian ricauan para siswi yang berada di koridor menuju kelas jisung.
Jisung tidak memperdulikan itu semua.
Tujuannya sekarang hanya kelasnya,kenapa?karena hanya teman-temannya lah yang bisa membuat moodnya naik. Ya,walau temannya agak gesrek dia bahagia bisa memiliki teman seperti mereka.--Kelas Jisung--
Saat tiba dikelas jisung berjalan menuju tempat duduknya,dimana sudah ada seonggok pemuda tampan yang sedang sibuk dg handphone nya.
Jisung duduk di samping pemuda itu
Dg raut wajah yang sangat terlihat bahwa moodnya sedang buruk.Felix yang menyadari hal itu berhenti bermain dg handphone nya dan memilih bertanya kepada sahabatnya
"kau kenapa lagi sih sung?"tanya felix
"tak apa lix"jawab jisung
"kau tak bisa berbohong kepada ku tolol,wajahmu tidak bisa berbohong"kata felix
"ya,baiklah aku memang tidak bisa menyembunyikan apapun kepadamu."
"yaa..kau tau itu,lalu kenapa kau berbohong?ah lupakan itu,sekarang katakan padaku kenapa wajahmu terlihat murung?"
"bunda"kata jisung
"lagi?"kata felix,kenapa felix berkata seperti itu?karena dia sudah sering mendapat curhatan dari temannya itu,dia tau bahwa bunda jisung lebih sering bekerja dan melanggar janjinya,sama seperti ayah dan ibu felix.
"hmm"jawab jisung.
"hmmm..sudahlah lupakan saja,mau kah kau ikut dg ku?"tanya felix,dia berniat untuk membolos.
"kemana?"
"rooftop"jawab felix dg mengangkat tasnya
"baiklah aku ikut,ajak yang lain juga..aku butuh hiburan"kata jisung.
"hmm nee"kata felix.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy --Han Jisung
Novela JuvenilKehidupan dunia luar yang sangat bebas,dan kekurangan perhatian dari kedua orang tua,dimana menurut orang tua hanya dg diberi harta sudah cukup untuk membahagiakan anaknya.. menghasilkan seorang anak dg sifat yang urakan,tidak memiliki sopan santun...