Jeongwoo melempar tasnya asal. Dia lelah, sungguh. Ditambah sekarang perutnya minta diisi. Dasar guru kejam! menyuruhnya menghitung keuangan OSIS yang jumlahnya tidak main main. Dia tidak kasihan dengan anak muridnya ini ya? Mau mati saja Jeongwoo.
"Di kulkas ada bahan nggak ya?" Jeongwoo pergi ke dapur untuk mengecek isi kulkas "Nggak ada?! Astaga gue harus makan apa sekarang?" Dia mencoba mengecek stok mi di laci dapur "Nggak ada juga? Yaudah lah, gue pergi makan di restoran depan aja." Gumamnya.
💎
Jeongwoo pergi ke restoran sambil bersenandung kecil. Dia juga berencana membeli bahan bahan makanan, karna sudah pasti hyungnya akan menolak kalau disuruh.
Sesampainya di restoran, dia masuk dan memesan makanannya di kasir. Dia melihat sekeliling untuk mencari tempat duduk, lalu matanya berhenti di dua orang yang duduk dipojok kiri restoran "Haru?! Yeongue?" teriaknya dalam hati.
"Ini pesanan anda." suara pelayan kasir menyadarkan Jeongwoo dari keterkejutannya. "Ah ne, terimakasih." Dia mencoba melihat tempat duduk yang kosong selain tempat mereka. Tapi nihil, semuanya terisi.
Jeongwoo tidak berani hanya untuk sekedar menatap ke arah mereka. Apalagi mendekat! Hancur sudah. Dia benar benar lapar, dan dia tidak tau harus duduk dimana.
Yeongue melihat Jeongwoo yang sedang kebingungan mencari tempat duduk. "Jeongwoo?" batinnya. Yeongue melihat sekeliling restoran "Uwu! Sini duduk sama kami." teriak Yeongue tidak terlalu besar. Jeongwoo menatap Yeongue. "Ayo sini!" kata Yeongue dengan tangan yang digerak gerakkan.
"Aish." Jeongwoo benar benar malas tapi juga bahagia. Karena Jeongwoo benar benar lapar, dia langsung menghilangkan perasaan hatinya yang tiba tiba muncul dan bergegas pergi menuju meja Yeongue dan Haruto.
Selama makan hanya berisi candaan Haruto untuk Yeongue dan sebaliknya. "Gue ketoilet dulu ya" setelah berkata seperti itu Yeongue berdiri lalu berjalan menuju toilet restoran. Haruto dan Jeongwoo yang ditinggalkan hanya terdiam tanpa pembicaraan dan melanjutkan makanan masing masing.
💎
Ting!
Pintu apartment terbuka dan Jeongwoo menemukan hyungnya duduk di sofa sambil menonton tv. "Hyung udah makan belum?" tanya Jeongwoo "Udah tadi sama Hyungseob" jawab Woojin sambil berdiri lalu menyusul Jeongwoo kedapur untuk membantu Jeongwoo menyusun bahan bahan makanan kedalam kulkas.
Jeongwoo mengangguk "Hyung yang susun yah, uwu capek mau tidur" setelah berkata seperti itu Jeongwoo pergi kekamarnya. Woojin nggak marah kok, kan Jeongwoo udah beli sekarang gilirannya yang nyusun.
Jeongwoo masuk kamar dan mengganti bajunya lalu membaringkan tubuhnya di kasur. "Bahagia ya pasti Yeongue punya pacar perhatian, baik dan penyayang kayak Haru. Semoga aja Yeongue nggak berakhir kayak gue yang sakit hati gara gara Haru" gumam Jeongwoo sambil memejamkan matanya dan berakhir tertidur beberapa menit setelahnya.
💎
Besoknya, Jeongwoo berangkat sekolah diantar Woojin seperti biasa dan bertemu Jeongin dan Felix yang menunggunya di depan pintu gerbang. "Tumben hari ini lama wu" kata Jeongin sambil merangkul Jeongwoo dan Felix "Pasti Woojin hyung telat bangun" tebak Felix, Jeongwoo mengangguk lalu berjalan mendului Felix dan Jeongin. Mereka saling tatap lalu mengejar Jeongwoo.
"Kenapa wu? Ada masalah?" tanya Felix khawatir, Jeongwoo tersenyum "Enggak kok" lalu mereka memasuki kelas bersamaan dengan suara sorakan anak anak kelas 11 IPA. Mereka memperhatikan semua anak anak yang berkumpul di sudut kelas, tepatnya meja mereka.
Mereka berjalan mendekati kumpulan untuk duduk "Misi dong, misi, kita mau duduk nih" permisi Jeongin. Anak anak yang berkumpul langsung bubar meninggalkan tempat mereka. "Kenapa nih, kok rame pas kita baru masuk. Ada gosip apaan?" tanya Felix "Baru duduk aja langsung nanyain gosip lu" Jeongin menjitak kepala Felix dan hanya dibalas cengiran oleh Felix.
KAMU SEDANG MEMBACA
éclair [hajeongwoo]
أدب الهواة"Jangan sampai temen gua sakit hati juga gara gara lo." Park Jeongwoo "Ini semua nggak ada urusannya sama lo." Watanabe Haruto . . . . . . . warn bxb Start: 2019✨ End: