5

70.1K 2.6K 12
                                    

"TUNANGAN PURA-PURA"

Sesampainya di ruangan, kami langsung disuruh duduk oleh PJ fakultas. Mejanya sangat rapi hanya ada papan namanya bertuliskan "Herman Prastiyo" yap pak herman.

"Ada apa ya pak?"tanya ku sopan

"Seriusan yang ini??"ucap pak herman ke kak fahri sambil memandangi ku.
Hmm dicuekin.

"Iya"jawab kak fahri santai.

"Mohon maaf tapi ini ada apa ya?"tanyaku sekali lagi karena benar-benar kebingungan

"Kemarin ada yang ngelaporin kalian mesra mesraan di parkiran. Kalian tau kan kalau dosen dan mahasiswa sebaik gak berhubungan? Apalagi sampai menampilkan kegiatan tidak baik di lingkungan umum. Namun sayangnya cctv di parkiran rusak jadi saya gak ada bukti"ucap pak herman

"Siapa yg mesra?"tanyaku memastikan pendengaranku

"Ya kalian! Kemarin ada perempuan yang mengadu ke salah satu dosen karena ngeliat kalian mesra mesraan di parkiran"ucap pak herman

"Hah? Kapan? Serius deh pak saya gak pernah"ucapku

"Mesra mesraan aja sih gpp kali pak. Kecuali berbuat senonoh itu baru gak boleh. Saya masih punya batasan kok pak hahaha"ucap kak fahri sembari tertawa.

"Ada ada aja kamu fahri"ucap pak herman sembari tertawa.

Aku masih terdiam dan kebingungan dengan apa yang terjadi sekarang.

"Jangan di ulangi lagi saya gamau ada laporan mengenai hal ini lagi. "ucap pak herman yang membuatku menoleh ke kak fahri dan dia malah senyum senyum. Sialan!

"Tapi saya emang gak mesra mesraan pak."ucapku yang membuat muka pak herman sedikit bingung

"Maaf pak. Vanya ini malu pak katanya takut ada masalah jadi kaya gini"

"Ih tapi kan emang enggak!"

"Kamu kenapa sih sayang?"ucap kak fahri. Anjir lo pake sayang sayang

"Saya seneng sebenarnya denger berita fahri mau serius sama perempuan. Biar cepet cepet nyusul saya. Dulu saya khawatir kamu suka sama laki laki"ucap pak herman sembari tertawa dan di balas tawaan oleh kak fahri. Ih!

"Pak saya gak ada hubungan apa apa sama dia. Ini masalahnya udah gini aja kan pak? Saya keluar duluan pak permisi"ucap ku kemudian berjalan keluar.

Tak lama tanganku di tarik oleh kak fahri, ada apa dengan laki-laki ini kenapa senang menarik tanganku?

"Kenapa gak sopan?"tanya kak fahri dengan nada tinggi.

"Saya gak sopan? Terus bagaimana dengan kakak yang mengada-ngada soal hal tadi tanpa saya tau"ucapku

"Sebelumnya saya minta maaf sama kamu"ucap kak fahri
"Saya butuh kamu sebagai tunangan pura-pura saya, saya akan bayar berapapun. Apa kamu bersedia?"tanya kak fahri yang membuatku mendengus kesal

"Jelas saya gak mau"ucapku

"Semua dosen sudah tau kamu tunangan saya, kamu gak punya pilihan"ucap kak fahri

"terus kenapa kakak masih nanya? Kalau saya gak punya pilihan?"tanyaku

"Saya mencoba sopan sama kamu"ucap kak fahri
"Saya akan bayar kamu. Saya akan pastiin kamu gak akan kenapa-kenapa"sambungnya

"Kakak pikir saya siapa? Jangan sembarangan!"ucapku kesal lalu pergi meninggalkan kak fahri

*****

Cafe apartement

Aku menatap tajam kak fahri mencoba mendengarkan semua penjelasannya.

"Saya salah karena membawa kamu ke masalah saya"ucapnya

"Iya memang betul"ucapku

"Hal ini gak akan berjalan lama, hanya sampai mantan pacar saya gak akan menemui saya lagi"ucapnya
"Saya butuh kamu untuk menjalankan peran yang selama ini saya buat untuk kamu"sambungnya

"Kenapa saya?"tanyaku

"Karena cuma kamu yang terlintas di pikiran saya untuk saya katakan sebagai tunangan saya"jawabnya

"Gak akan ada masalah apapun saya janji"ucap kak fahri
"Saya akan bayar kamu dan saya akan jamin nilai kamu"sambungnya

"Saya gak mau"ucapku

"Saya benar-benar butuh kamu. cuma kamu yang bisa membatalkan pertunangan saya dengan mantan pacar saya"ucap kak fahri

"Tapi saya gamau kak"ucapku

"Kamu gak perlu ngelakuin apapun saya hanya butuh nama kamu dan diri kamu sebagai bukti bahwa seorang vanya memang ada dan apa yang saya bilang ke mantan pacar saya di percaya olehnya"ucap kak fahri

Aku memutar mataku jengah, harus berapa kali kubilang kalau aku tidak ingin menjadi tunangan pura-puranya.

"Apa susahnya kamu membantu saya? Padahal saya menjamin banyak hal untuk kamu!"ucap kak fahri

"Karena saya tau ini akan jadi masalah kak!"ucapku

Aku lalu pergi meninggalkan kak fahri dan berjalan menuju unit apartementku.

All i need is you, pak dosen! (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang