"DASAR DOSEN GALAK!"
"Jadi apa ada yang tau apa itu ergonomi?"Tanya kak Fahri sambil menatap seluruh mahasiswa baru ini.
Seluruh mahasiswa itu terdiam termasuk diriku karena entah kenapa secara kompak kita semua tidak ada yang membaca modul awal.
"Jadi gak ada yang tau?"tanya kak fahri sambil menggelengkan kepalanya dengan tersenyum.
"Oke, mata kuliahnya berhenti disini aja"ucap kak fahri yang membuat seluruh mahasiswa menatap kebingungan.
"Kenapa bingung? Mana bisa saya ngajar tong kosong kaya gini. Udah kuliah kenapa gak ada satupun yang punya inisiatif untuk baca modul? Paling tidak abstrak jurnal?"Ucap kak fahri dengan nada tegasnya.
"Maklum maba gitu? Ya.. saya maklumin jadi cukup review minimal 5 jurnal mengenai ergonomi, format seperti biasa times new roman font 12 dengan jarak 1,5 lalu referensi dengan sitasi vancouver. Dikumpulkan besok malam deadline jam 23:00. Silahkan kerjakan dari sekarang saya keluar duluan"ucap Kak fahri yang langsung membawa laptopnya dan meninggalkan kelas.
Sontak seluruh mahasiswa seperti kebingungan dengan mata kosong.
Apa apaan ini? Gila! Ini pertemuan pertama dan disuruh kaya gini????
Aku mana ngerti ergonomi sedikitpun."Ganteng ganteng galak ih"ucap fina dengan suara lirih mengisi keheningan kelas.
"Iya"aku mengangguk setuju dengan apa yang dikatakan fina. Ini dosen galak banget padahal masih muda, sedangkan dosen senior lainnya malah welcome banget.
*****
Ketua kelas mata kuliah ergonomi, Andi langsung menuliskan format penulisan review jurnal di grup kelas. Sepeninggalnya kak Fahri dari kelas seluruh mahasiswa langsung kalang kabut mengerjakan tugas sehingga membuat kelas hening. Hari itu sebenarnya hanya ada 1 mata kuliah yaitu ergonomi. Tapi kelas berakhir hingga sore hari karena sibuk ngerjain review jurnal itu, Hmm kerjaan aja deh maba.
Jam menunjukan pukul 21:00, aku dan 2 temanku memutuskan untuk mengerjakan tugas tersebut di apartementku dan mereka sekaligus menginap di apartemenku.
Sebelum itu gak pas kalo gak kenalan dulu hehehe😊
Namaku Dhinesti Jevanya biasa dipanggil vanya aku mahasiswa baru di salah satu kampus ternama.
Aku sekarang kuliah di salah satu jurusan yang menurutku menarik banget yaitu Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Lulus dengan gelar sarjana K3 menurutku keren abis. Karena emang cita cita ku bisa kerja di dunia pertambangan ataupun perminyakan sekaligus nge handle seluruh pekerja baik di kesehatan dan keselamatannya.Udahan dulu pemirsa, mending kita lanjut review jurnal.
"Eh capek banget deh"ucap Karin yang tengah berselonjor kaki di dekat kasur
"Yuk bisa yuk, 2 jurnal lagi. Walaupun jujur gue udah capek banget" Jawabku dengan tatapan kosong dan wajah yang benar benar seperti orang halu.
"Eh tolong dong kasih gue jurnal, dari tadi setiap nyari jurnal isinya 30 halaman ke atas semua!"ucap fina dengan nada kesalnya.
Diberi beban banyak semua orang memang jadi sensitif.
"Sumpah ya itu dosen, dosen muda tapi gayanya sok macem dosen senior. Cakepnya luntur kalo kaya gini"ucap Fina yang duduk di sebelahku sembari memakan camilannya.
"SETUJU!"jawabku
"Biasanya tuh kalau dosen kaya gitu, zonk banget soal nilai. Udah deh jangan berharap sama dia berarti"sambungku"Semoga aja pembimbing akademis gue bukan dia, kalau sampe dia gua mau pindah fakultas aja"ucap fina yang membuat ku tertawa
"Hahaha, gausah se lebay itu aduhh ibu fina yang cantik. Masa tega ninggalin gue sama karin sihh"ucapku
"Kalau udah soal nilai dan kenyamanan mah udah urusan pribadi van, sorry ye gue tetep mau pindah fakultas"ucapnya
"Lebay banget sih lo fin"ucapku
"Ini dari pada ngobrol mending ngerjain tugas deh"ucap karin menghentikan interaksi antara diriku dan fina.
Jujur gue udah bosen ngeliat tulisan kecil kecil gini. Mau cuci mata aja.
Aku pun bangkit dari tempatku lalu berjalan menuju pintu, tak lupa mengikat rambut karena rambutku yang sekarang udah kaya gembel."Mau kemana lo?"tanya fani
"Ke lobby cuci mata biasanya anak kedokteran pada belajar di ruang diskusi kan lumayan hahaha. Mata gua penglihatannya udah jenis jenis penyakit semua. Mau ikut gak lo pada?"tanyaku
"Lo aja dehgua masih 3 jurnal lagi ini. Eh jangan kelamaan juga inget tugas lo masih banyak"ucap Fina yang di susul anggukan karin
"OKE BYE! Jangan di ancurin apart gue"jawabku yang kemudian langsung menuju lift dan memencet tombol 5 yang dimana lobby Apartemen. Lantai 1-4 itu parkiran mobil sama motor.
Sesampainya di Lobby apartemen seperti yang sudah aku bilang tadi. Isinya cogan cogan kedokteran hahaha ada maba yang lagi bikin tugas ospek dan senior senior yang lagi nugas.
Sop buah ini sih, seger!
Aku memutuskan untuk duduk di dekat jendela sambil memandangi pemandangan kota, lebih tepatnya strategis melihat cogan kedokteran dari sini.
"La, ayo kok duduk"ucap seorang cowo sembari menepuk pundak ku yang membuat gue spontan menoleh ke arahnya.
Ehhh apa nih?
Kok ada cowo ganteng banget."Eh..?"Tanyaku yang kebingungan.
"Oh sorry gue kira temen gue hehe. Mirip sih bajunya sama rambutnya di cepol gitu hehe"ucap cowo itu sambil tersenyum
"Gpp santai aja"jawabku
"Oh kenalin gue bagas kedokteran'19 ya maba hehe"jawabnya sambil menyodorkan tangannya untuk di salami
"Oh gue Vanya K3'19"jawabku sambil menggenggam tangannya kemudian melepasnya.
"Oh K3, kirain anak kedokteran juga. Lo apartemen disini juga ya? Lantai berapa?"tanyanya
"Iya lantai 8. Lo?"tanya gue
"Sama dongg gue 807"jawabnya
"Gue 810 beda 3 kamar haha. Kapan kapan bisa ketemu nih kalau mau ngampus" ucap ku sambil tertawa."Iya haha. Eh gue duluan ya tugas ospek banyak nih. Lo semangat ospek ya"ucapnya sambil pergi melambaikan tangan.
"Iya lo juga semangattt"ucapku yang kemudian tersenyum sendiri haha. Haduhh siapa sih orang tuanya? Kok bisa ngelahirin cowo seganteng itu?
Tersenyum memandangi bagas tiba tiba aku terkejut karena pundakku ditepuk oleh seorang cowo yang ternyata adalah kak fahri.
What? NGAPAIN SIH?!1!1!1!
Disitu kak fahri terlihat bersama karin dan fina dengan wajah ketakutan
Hmm apa ada masalah???
KAMU SEDANG MEMBACA
All i need is you, pak dosen! (Completed)
Romansa"Saya akan menikahimu"ucap dosen tersebut "Kakak jangan ngada-ngada, semua ini kan salah paham. Kakak bisa jelaskan ini ke orang tua saya"ucapku dengan nada kesal.