T I G A

32.8K 1.1K 3
                                    

Sesuai dengan perintah Miranda, kini Leandra tengah berada di perjalanan untuk menuju ke salah satu rumah sakit besar yang ada di ibukota. Alex, kakaknya yang sedang liburan kuliah, pun mengantarkannya dengan senang hati meski sebelumnya Lea mati-matian menolak untuk diantar.

"Lea, kamu masih belum kepikiran buat kuliah, emang?" Tanya Alex lembut.

Siapa pun tahu jika seorang Alexander Fallentino benar-benar menyayangi adik satu-satunya itu.

"Iya, Bang. Lea masih mau main-main dulu." jawab Lea asal.

Lea kini tengah dilanda ketakutan. Takut bagaimana jika terjadi sesuatu yang buruk padanya.

"Waktu itu, kamu bilang mau kuliah di kampus Abang? Kok enggak jadi?" Tanya Alex lagi.

"Emm...itu...biar nanti Lea pikirin lagi, deh, Bang." Lea melemparkan cengiran khasnya.

Dalam hati Lea berpikir, apa sebaiknya ia berkuliah di luar negeri saja dan melahirkan anaknya diam-diam? Namun belum sempat kepalanya berpikir lebih jauh, Lea langsung menggeleng-gelengkan kepalanya, berusaha menepis bayangan buruk tentang masa depannya.

Aku enggak hamil. Aku cuma masuk angin kayak yang Mami bilang. Lea terus mengulang kalimat itu di kepalanya tanpa memperdulikan Alex yang kini memperhatikannya.

"Lea, kamu enggak apa-apa?" Tanya Alex sambil memegang bahu adiknya itu.

"Eh? I-iya, Bang. Enggak apa-apa." jawab Lea yang kaget. Gadis itu pun segera kembali diam dan bersikap senormal mungkin.

"Kamu kok enggak mau di periksa sama Dokter Keluarga, sih? Kamu kalo sakit biasanya juga betah dirumah." tanya Alex yang sangat heran sejak ia diperintahkan oleh Miranda mengantar Lea kerumah sakit.

"Cari suasana baru aja Bang. Bosen di rumah." jawab Lea meyakinkan.

Setelah mendengar penjelasan adiknya dan kepala Alex mengangguk-angguk dengan mulut berkata oh, pemuda itu pun menghentikan laju mobilnya karena kini mereka sudah sampai di Rumah Sakit yang dituju.

"Eh, udah sampe." ujar Lea berpura-pura tidak sadar kalau mobil Alex sudah selesai di parkirkan.

"Ayo, turun." ajak Alex sambil menarik rem tangan mobilnya dan membuka seatbelt yang pemuda itu gunakan.

Lea yang mengikuti gerakan Alex untuk membuka seatbeltnya itu pun tiba-tiba saja berteriak ketika Alex hendak membuka pintu mobilnya untuk turun.

"Abang!" Teriak Lea.

"Kamu apa-apaan, sih, Lea? Abang sampe kaget." ujar Alex yang kini tengah mengusap-usap dadanya.

"Itu...Abang mau kemana?" Tanya Lea hati-hati.

"Mau turun, lah. Anterin kamu." jawab Alex bingung.

"Itu..Abang..Abang disini aja, ya? Lea mau turun sendiri aja. Abang kan tau nih, Abang ganteng. Kalo Lea turun sama Abang, nanti Lea dibanding-bandingin terus. Siapa sih, tuh cewek? Jelek banget jalan disamping orang ganteng. Gitu. Kan Lea jadi..." Ujar Lea beralasan meskipun apa yang gadis itu katakan memang sering terjadi tiap kali mereka bersisian.

"Yaudah, Abang tunggu disini." Alex tersenyum lalu mengusap pucuk kepala Lea sebelum gadis itu keluar dari mobilnya.

"Oke, deh. Lea turun dulu, ya." Lea pun bergegas turun dan berlarian masuk ke Rumah Sakit.

Sesampainya di dalam Rumah Sakit, Lea pun melangkahkan kakinya menuju meja informasi.

"Mbak, maaf. Kalo mau ke Dokter Spesialis Kandungan dimana, ya?" Tanya Lea malu-malu.

LAUT DALAM✓ [NAIK CETAK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang