Chapter 1.masa lalu

237 60 108
                                    

Hidup di realita memang tak seindah drama korea,gue kepeleset seandainya cowo yang lewat nangkep gue eh gak ditolong pura-pura ga liat segala,nih ya gue habis pulang sekolah hujan hujanan misalkan ada oppa-oppa yang ngasih payung malah emak-emak yang ngasih gue payung tapi syukurin aja ya dari pada gue sakit,CUKUP itu hanya masa lalu tapi inilah cerita awal cerita cinta gue seperti drama korea pada umumnya.

Kenalin nama gue ravelia anak yang dikucilkan oleh seisi kelas 11 mipa 2,sejak kejadian itu ya gara-gara kejadian itu gue bener-bener dianggap sampah sama mereka.

?:dasar an*i*g
?:mati sana,muak gue liat muka lu
?:anak pembunuh mati aja
?:sampah!

Ya kata-kata kasar itu buat gue,anak pembunuh anak yang dikucilkan oleh semua seisi kelas

BRAKKKK...

"Hei sapa yang nulis ini di bangku gue?"serentak semua seisi kelas hanya memandang dingin"eh bell lu yang nulis kata-kata sampah itukan?"

"Iya emang kenapa kalo gue yang buat?lu mau ngelawan gue,nih ambil kertasnya isi kata-kata manis buat lu haha dasar anak pembunuh iyuh "jawab bella sambil mengeluarkan kertas-kertas kecil berisi tulisan yang entah bagaimana mengatakannya dan menghamburkannya ke wajah perempuan yang sedari tadi menahan tangis.

"Ckck kalian ngerasa gak ketua kelas kalian sama kayak sampah juga,guru semua tertipu sama wajah sok polosnya padahal dalemnya kasar banget suka nindas,sering bawa contekan di bawah bangku,sok aktif di kelas padahal otak nol ck percuma juara hasil nyontek,hm emang ya dia anak pengusaha terkaya selalu dikagum-kagumi ma orang yang mau manfaatin dia haha"sahut penuh dendam ravelia.

"Eh jaga ya mulut lo itu anak pembunuh gak usah ceramahin gue,urusin aja bapak lu di penjara "bentak bella.

tanpa perhitungan ravelia langsung menghempaskan kursi belajar dan menjambak rambut bella tak mau jalah bella balik menjabak rambut ravelia.

"Lo tau gak kalo orang sabar marahnya gimana lo tau gak bapak gua dituduh nabrak orang terus dibilang pembunuh gimana perasaan gue hancur tau gak HANCUR,gue udah muak sama semua orang di kelas ini,semua munafik!"

Seisi kelas mulai riuh dengan adanya pertarungan sengit yang terjadi,semua yang ada di kelas sangat ribut membuat kelas kelas lain ikut menyasikkan ada yang ngevideoin,ada yang langsung mencari guru lebih parahnya ada yang masih tetap belajar walaupun kelasnya riuh benar -benar GILA.

"Iya emang kenapa,lo berani sama gue awas aja lu gue bakal ngacurin lo! "teriak keras bella.

"Udah gak ada gunanya kita ngandelin anak pembunuh"sahut teman se geng bella.

"Ck gak guna juga gue ngomong sama penindas yang manja gak tau cara hidup kalian terus ngandelin duit orang tua kalian cih,kalianlah penjahat sebenarnya ngerti gak"balas ravelia dengan wajah dinginnya.

"Diam kalian semua,ravelia pergi ke ruang kepala sekolah sekarang"teriak seorang wanita yang merupakan wali kelasnya yang baru saja datang ke kelas.

"Tapi bu,bella juga.."

" Enggak kepala sekolah cuma manggil kamu! "perintah wanita tersebut dengan nada tegas.

Dengan kaki yang gemetaran dan menahan tangis ravelia ke luar kelas menuju ruang kepala sekolah,tak dihiraukannya bisikan gosip semua kelas ravelia hanya bisa diam menunduk.
****
"Kamu ini ravelia masih aja nyari masalah kamu mau jadi pembunuh juga,udah beberapa kali saya bilang kamu tau tidak bella itu anaknya siapa dia anak pengusaha yang ngasih sumbangan ke sekolah kita pantesnya kamu bersyukur ada bella di sini "bentak pak kepala dengan matanya yang melotot.

"Dia duluan yang bully saya,SAYA GAK MAU TUNDUK SAMA PENINDAS pak dan karena dia anak pengusaha yang ngasih sumbangan ke sekolah kita jadi bapak gak ngasih surat peringatan ke dia juga cih?"

"Bukan begitu tapi..."kalimat pak kepala sekolah terpotong begitu saja,seseorang tiba-tiba saja mendobrak pintu.

BRAKKKK...

"Hei anak bajingan kamu apain anak saya sampe rambutnya banyak yang rontok begini,bekas cakaran kamu juga sampe tangan anak saya tergores,kamu harus ganti rugi! "teriak seseorang rupanya ibu bella

"Aduh sakit ma gara-gara dia rambut aku sampe gini baru aja ke salon kemarin,pokonya kasih hukuman yang seimbas buat dia!"kata bella dengan nada manjanya

"Cuma segitu nih liat luka saya lebih dalem dibanding luka anak ibu,kuku anak ibu panjang banget gak pernah dipotong ya?ibu tau gak anak ibu itu hobinya nindas orang,capernya tinggi banget lagi sama muka sok polosnya saya jadi mau muntah,SEKALI LAGI ajarin anak ibu gimana caranya menghargai satu sama lain bukan,menindas!"sahut ravelia yang sudah tidak tahan dengan ocehan ibu dan anaknya itu.

"Ihhhh kamu bener-bener ya anak ga tau diuntung masih untung saya ga laporin ke polisi"jawab ibu bella sambil menahan emosi.

"Tuh kan ma dia dia bener-bener gila untung aja kita masih baik"oceh bella

"Ravelia,bella kalian bisa keluar sekarang saya mau bicara empat mata dengan ibunya bella"

"baik pak saya pulang dulu terima kasih untuk hari ini"ravelia mengambil tasnya dan berjalan menuju pintu depan.

"Sayang tunggu mama ke mobil dulu ya"sambil mengganguk bella pergi ke luar ruangan menuju mobil dengan senyum penuh kemenangan.
.
.
.
"Maafkan saya bu ravelia memang.."

"Saya tidak mau tau pokonya keluarkan ravelia dari sekolah ini entah bagaimana caranya,anak saya kurang fokus belajar gara-gara anak itu yang selalu nyari masalah kalau bapak menolak saya akan membuat petisi untuk sekolah ini dan keluarga saya akan menarik semua sumbangan yang pernah saya sumbangkan di sini,keputusan besok ada di tangan bapak "

"Tapi bu saya.."

"Saya tidak mau dengar kata TAPI ,apapun keputusannya bapak yang akan menerimanya,saya akan benar-benar membuat petisi kalau sampai bapak tidak mengeluarkan ravelia dari sekolah besok!"kata ibu bella mengancam.




.............
Halo aku pertama kali publish cerita,kalau ada typo bilang ya
Semoga kalian suka dengan ceritanya
Terus komen ya aku mau liat komen kalian gimana, biar semangat .....
♡♡♡
5 juli 2019

Love In DrakorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang