Satu tahun kemudian~
"Hyunjin! Mamih bilang bereskan mainanmu kalau sudah selesai bermain! Jangan dibiarkan berantakan begini!"
Sosok yang diteriaki itu muncul sambil mengeluarkan cengirannya saja, kemudian ia mulai mengambil mainannya yang berserakan dan memasukkannya ke dalam kotak mainannya.
"Ga cukup, Mih"
Kotak itu sudah penuh, dan masih ada mainan yang belum dibereskan.
"Makanya sudah dibilang jangan minta mainan terus pada Papih atau Kakekmu. Jadi begini kan, menumpuk"
Hyunjin hanya mengangguk-angguk saja seolah mau menuruti apa yang Ibunya bilang itu.
Kim Seokjin. Sosok yang dipanggil 'Mamih' itu kini mencarikan tempat untuk menyimpan mainan anaknya yang semakin hari semakin nakal saja itu.
Awalnya memang sulit mengajarkan anaknya ini mengubah panggilannya dari 'Mama' ke 'Mamih', dan sebenarnya ia tak masalah dipanggil diantara keduanya. Tapi dengan bantuan suami dan mertuanya, perlahan Hyunjin sudah mulai terbiasa dengan panggilan barunya. Dan berkah hal itu, Mertuanya juga ikut-ikutan terbiasa memanggilnya 'Mamih'.
"Letakkan disini"
Jin membawa kardus kosong yang didapatkannya di gudang. Cukup besar untuk meletakkan sisa mainan Hyunjin.
"Jangan dibuang, Mih" rengek bocah yang belum genap empat tahun itu saat melihat kardus besar yang Ibunya bawa.
"Tidak dibuang, tapi didonasikan"
"Mamih!"
Jin terkekeh kecil dan mulai membantu Hyunjin memasukkan mainannya ke dalam kardus.
"Mamih, mainan Hyunnie~"
Bocah itu hampir menangis sambil memegang lengan Jin dan melompat-lompat kecil.
"Tidak, Baby. Ini hanya tempat sementara, nanti kalau Papih pulang, minta belikan kotak seperti itu lagi" ujar Jin memberi pengertian agar anaknya mau diam dan membantunya.
"Benakah?"
"Ya"
"Beyi mainan juga ya Mih!"
"Tidak. Awas saja kalau Hyunnie meminta Papih mainan lagi, akan Mamih buang yang ini" ancam Jin dengan nada tidak main-main.
Akhirnya Hyunjin mengangguk kecil saja, seraya membantu Ibunya membereskan mainan yang tersisa, lengkap dengan wajah cemberutnya tentu saja.
Setelah semuanya rapi kembali, Jin meletakkan kardus itu di sebelah kotak mainan Hyunjin. Dan tersenyum puas setelahnya.
"Ah, aku belum memasak" gumamnya saat melirik ke arah jam dinding.
"Hyunnie mandi dulu ya, Mamih mau masak" ujar Jin menyuruh anaknya agat segera mandi, ini sudah sore dan suaminya pasti akan segera pulang tak lama lagi.
Hyunjin mengangguk dan segera berlari ke kamar mandi. Anak itu sudah pintar hingga bisa mandi sendiri di usianya yang masih sangat dini. Meski ukuran tubuhnya terlalu tinggi untuk anak seusianya, tetap saja Hyunjin masihlah kecil, bahkan belum cukup usia untuk masuk ke taman kanak-kanak.
Jin sendiri memilih ke dapur untuk memasak. Suami dan mertuanya akan pulang tak lama lagi, ia harus menyelesaikan acara memasaknya sebelum mereka pulang.
Dan satu jam kemudian, masakannya akhirnya selesai juga. Tinggal menatanya di meja makan. Hyunjin sendiri sudah main keluar, ke rumah tetangga untuk bermain dengan teman sebayanya atau yang lebih tua darinya.
"Papih bantu" Jin agak berjengit kecil saat ada tangan yang tiba-tiba muncul di sebelahnya.
Jin reflek saja memukul lengan itu karena kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby's Stepfather [NamJin]
FanfictionSequel Side story dari 'Not The Baby's Fault' dengan kopel utama Namjin >< 'Gebetanku adalah Mantan Istri dari Suami Mantan Kekasihku' Kim Nam Joon #NamJin #RapJin #Namjoon #SeokJin #Fanfiction #Mpreg #BxB #BTS