Jin menimang-nimang anaknya yang baru berusia dua bulan sambil menyusuinya. Selain itu, ia juga harus mengawasi si kakak yang tengah melepas pakaiannya sendiri.
"Cuca, Mi!"
Baju itu tersangkut di kepala si sulung, lebih tepatnya hanya berhenti di leher saja. Ditarik-tarik sedemikian kuat dengan tenaga seadanya, masih tetap tidak berhasil.
"Minta tolong Kakek" perintah Jin yang tidak bisa melepaskan si bontot. Kalau sedang nikmat menyusu begini, harus sampai puas atau bayi ini akan mengamuk padanya.
Hyunjin, si sulung itupun mengangguk dan berlari keluar, dimana sang kakek sedang menyiram tanamannya.
Sejak kelahiran si bungsu, Ayah Namjoon memutuskan untuk tinggal di rumah saja dan tidak bekerjal lagi. Beliau memilih untuk membantu Jin menjaga anak-anak. Apalagi si sulung yang sedang aktif-aktifnya. Menganggap Hyunjin seperti cucunya sendiri meski bukan anak kandung dari puteranya.
"Aya!"
Jin menghembuskan nafas panjang saat mendengar panggilan yang seharusnya tidak diucapkan anaknya. Bagaimana bisa anaknya memanggil orang yang berbeda dua generasi dengannya dengan sebutan 'Ayah'?! Mungkin salahnya dan suaminya juga karena memanggil demikian di depan anak itu.
"Terserahmu, Hyunnie" gumamnya pasrah.
Iapun memasuki kamarnya, berniat membaringkan si bungsu ke kasur mini si kecil.
"Jihoon jangan ikuti Hyung ya, panggil kakek yang benar" ujarnya pada si bungsu.
Selagi menunggu anaknya benar-benar kenyang dan tidur lagi, Jinpun duduk di kasur. Matanya tertuju ke kalender kecil yang ia letakkan di sebelah ranjangnya.
"Loh, ada lingkaran?" gumamnya dengan mata yang membola.
Buru-buru Jin mengambil kalender kecil itu menggunakan sebelah tangannya dan melihat dengan mata memicingnya. Memastikan ada apa di tanggal yang dilingkari ini.
"Astaga! Namjoon ulang tahun! Bagaimana aku bisa melupakannya?!" pekiknya tertahan.
Ini ulang tahun pertama Namjoon berstatus sebagai suami. Ulang tahun pertama Namjoon berstatus menjadi ayah. Dan karena sibuk dengan urusan rumah beserta isinya, Jin melupakan hari penting ini.
"Aku belum menyiapkan apapun, bagaimana ini?" gumamnya khawatir.
Jinpun mulai memikirkan apa yang harus ia berikan sebagai ucapan di hari bahagia Namjoon yang hanya terjadi satu tahun sekali ini. Ia tak mungkin hanya mengucapkan selamat ulang tahun saja kan? Terlalu hambar rasanya.
Saat ia tengah sibuk berpikir, tanpa ia sadari si bontot sudah kembali tidur. Dengan buru-buru, Jin meletakkannya di kasur kecil yang berada di kamarnya. Menyelimutinya sebelum meninggalkan si bayi yang sudah pulas.
"Ayah!"
Jinpun langsung menuju sang mertua yang tengah menyiram di depan bersama Hyunjin.
"Kenapa? Ada apa?"
Tentu saja pria paruh baya itu ikut panik saat mendengar teriakan Jin yang menghampirinya.
"Namjoon ulang tahun!"
"Ayah kira ada apa, Ayah sudah memberinya ucapan tadi pagi"
Jinpun membelalakkan kedua bola matanya.
"Kenapa Ayah tidak memberitahuku?!"
"Ayah kira kau sudah menyiapkan surpise untuk nanti"
Jin mengusap kasar wajahnya. Surprise apanya? Ingat saja tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby's Stepfather [NamJin]
FanfictionSequel Side story dari 'Not The Baby's Fault' dengan kopel utama Namjin >< 'Gebetanku adalah Mantan Istri dari Suami Mantan Kekasihku' Kim Nam Joon #NamJin #RapJin #Namjoon #SeokJin #Fanfiction #Mpreg #BxB #BTS