karosel.

95 13 0
                                    

Tiga-enam kuda kaku mengelilingi tiang dengan cahayanya yang meredup. Karosel berdiri kokoh di pinggir sungai tanpa nama. Semburat cahaya memantul ke sungai yang gelap. Tidak ada yang menghampiri karosel penyendiri itu. Bahkan kunang-kunang malam enggan mendekatinya.

Di pinggir sungai aku melihatmu terpaku menatap seberang sungai yang sunyi. Aku tidak ada di sana. Tidak akan pernah. Dua puluh empat jam yang lalu masih bisa aku melihat tawamu saat kita berdua di puncak bianglala. Dalam benakku terbesit alunan melodi dan tawamu terrekam melambat seperti dalam sinema. Putaran kaleidoskop berkilauan indah sampai pada akhirnya lampu taman ria ini berhenti memancarkan sinarnya.

Malam datang dan aku tidak ada di sisimu. Gelap. Bulan terlalu takut untuk menampakkan dirinya malam ini. Kini tinggal mata kelabu dan sisa percikan cahaya karosel di pinggir sungai tanpa nama.

---
Jakarta, Juli 2019.

a copy of my mind.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang