Ryuguji Ken (Tokyo Revengers)

286 24 7
                                    

Haru no Sakura
.
.
.
.
.
.
.
.

©Aomine Sakura

.
.
.
.
.
.

DILARANG COPAS DAN PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN! DLDR! JIKA TIDAK SUKA DENGAN CERITA YANG DIBUAT AUTHOR, SILAHKAN KLIK TOMBOL BACK!

Selamat membaca!

oOo

"Terima kasih Haruno sensei."

"Jaga kesehatan anda, sensei. Cuaca sudah mulai dingin."

"Anda harus cepat pulang."

Seorang wanita berambut pink tersenyum kepada beberapa wanita tua yang melambaikan tangannya. Merapatkan mantel miliknya, wanita itu berjalan menuju sisi lain gedung.

Dia lelah. Dia membutuhkan ketenangan di ruangannya.

"Haruno sensei? Anda belum pulang?"

"Aku lelah, Matsuri." Wanita itu tersenyum. "Boleh aku ke ruanganku untuk menenangkan diri?"

"Silahkan beristirahat, sensei."

Membuka pintu ruangannya, wanita bernama Haruno Sakura itu mendudukkan dirinya di kursi yang ada di ruangannya. Rasanya sangat melelahkan.

Membuka matanya, Sakura segera menuju dapur dan membuat secangkir kopi hangat untuknya. Matanya menatap lapangan yang ada di luar jendela ruangannya. Banyak anak laki-laki sedang bermain sepak bola, beberapa anak perempuan yang sedang berkejaran dan beberapa orang tua yang sedang duduk bercengkerama menikmati indahnya sore hari.

Sebagai dokter relawan di rumah sakit di desa kecil di perfektur Nagano. Sakura adalah dokter termuda di tempat ini. Kebanyakan, beberapa dokter muda akan memilih untuk pergi ke kota besar guna mencari banyak pengalaman dan menambah ilmu yang menurut mereka menarik ketimbang berada di desa kecil di pinggiran kota Jepang.

Tetapi, Sakura memilih mengabdikan dirinya menjadi dokter relawan di desa kecil. Sakura menyukai kehidupannya dan juga menyukai dirinya yang sekarang. Sakura sangat mensyukuri hidupnya.

Usianya nyaris menginjak kepala tiga. Di Jepang, kebanyakan pasangan memilih untuk tidak menikah bahkan tidak memiliki anak. Banyak pasangan di Jepang yang memilih untuk tinggal satu atap tanpa ada ikatan pernikahan.

Tetapi, di usianya yang hampir kepala tiga. Sakura merasa bangga karena mengabdikan dirinya sebagai dokter relawan untuk merawat para orang tua lanjut usia dan juga anak-anak kecil yang ditelantarkan oleh orang tua mereka. Sakura tidak pernah malu dengan label perawan tua yang di disandangnya.

Ya. Benar.

Sakura memang beberapa kali menjalin kasih dengan pria. Tetapi, Sakura selalu menolak ketika mereka semua meminta hubungan yang lebih. Bahkan, beberapa dari mereka menganggap Sakura adalah wanita yang membosankan karena akan sulit untuk membawanya ke atas ranjang.

Lalu, kebanyakan dari mereka memutuskan hubungan dengannya karena merasa dirinya membosankan. Sakura tidak peduli dengan hal itu, rasanya dia sudah cukup bahagia dengan hidupnya dan segala pencapaian yang didapatnya.

"Anda belum pulang, sensei?"

Matsuri muncul. Sakura meletakkan cangkir miliknya sebelum tersenyum.

"Kamu sendiri, kenapa belum pulang?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Haru no SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang