Dendam,kebencian,air mata,kesedihan,tak ada yang tak pernah di rasakan oleh Arxel. Mereka yang baik hanya untuk sebuah kepentingan pribadi, jujur saja mereka semua munafik. Anak yang seharusnya mendapatkan hak kasih sayang yang manusiawi tapi lihat yang diberikan oleh semua orang?, bukannya hak manusiawi melainkan hak yang lebih buruk daripada seorang pemulung, ah ralat maksudnya tak punya hak yang bisa diartikan seorang budak bahkan lebih rendah, Muak untuk terus berada di dunia sampah ini, itulah yang dirasakan Arxel saat ini.
Arxel Pov
Kriiing...(bel pulang)
Serempak semua menyambutnya dengan senang dan bercandaria keluar dari gerbang academy. Semua kecuali seorang, diriku. Berjalan di antara para kerumunan yang menatapku jijik dan benci,itu sudah biasa disini. Aku hanya menampilkan senyum seolah hidupku selalu bahagia, munafik bukan?. Tatapanku tetap lurus kedepan mengacuhkan pandangan mereka. Menuju lorong yang biasa ku lewati untuk ‘pulang’. Saat melewati lorong,keadaan menjadi berbeda dari hari hari sebelumnya, tampak mencekam. Genangan darah dengan tubuh termutilasi, diriku hanya menatap nanar para bangkai pemulung itu. “Siapa pelakunya?”batinku dengan menyapu pandangan ke segala arah tetapi tak menemukan siapapun.“tuan muda maaf atas ‘penyambutan’ yang tiba tiba ini”terdengar suara berat dari belakangku, ku menoleh dan nampak seorang laki laki mengenakan pakaian butler hitam dengan pupil mata berwarna merah. Diriku menjadi tegang setika melihatnya, bukan dikarenakan takut melainkan terkejut. “Ck bagaimana iblis sepertimu bisa disini?”decakku setelah pulih dari keterkejutan dengan expresi dingin menatap butler hitam itu. “Tuan muda kondisi anda saat ini sedang tidak aman, Semua klan mengincar anda sekarang”butler iblis itu masih menampilkan senyumnya yang bisa membuat wanita bertengkuk lutut di hadapannya, sangat menawan. “ck sebenarnya apa alasan iblis dunia bawah selalu mengikutiku? bukankah aku lemah dan tak memiliki mana? jadi berhentilah!” bentakku meluap luap, bahkan mereka semua menganggapku lemah, jadi kenapa butler sialan ini disini dan menyampaikan hal konyol. “tuan akan marah jika mengetahui anda terluka”sahutnya yang masih dengan senyuman yang menawan. “Oke begini, pertama saya tidak mengenalmu,kedua saya merasakan mana milikkmu mengikutiku, ketiga kenapa kau memanggilku tuan muda? dan yang terahkir kau menyampaikan hal yang tak bisa ku mengerti”jelasku panjang lebar dengan nada malas dan melupakan bau anyir yang mulai menekan. “pfft,tuan muda sekarang bukan waktu yang tepat untuk itu tapi jujur saja anda sangat terus terang”canda keringnya. Pikiran dan hatiku terus bergelut didalam, apakah dia harus mempercayainya atau tidak. Tetapi aku harus masih menyembunyikan kekuatanku sampai tujuanku tercapai, aarrrgh. Butler itu mengerinyitkan dahi sepertinya dia tidak dapat membaca pikiranku, “Tuan muda saya disini cuman mau menyampaikan sebuah pesan dari tuan, segeralah pulang jika anda sudah selesai dengan urusan anda,hamba segera pergi” segeralah butler itu hilang berubah menjadi gagak yang berhamburan terbang dan meninggalkanku yang tengah bingung
“apa yang dimaksudkannya??” diriku yang masih mematung memikirkan perkataannya hanya bertambah pusing dan segera meninggalkan mayat mayat yang telah termutilasi sebelum ada yang curiga.
Sebastian Pov
Setelah menyampaikan pesan dari yang agung saya bergegas menuju Underworld untuk melaporkannya,entah kenapa apa yang dipikirkan oleh yang agung menyuruh saya melakukannya,bukankah oleh yang kuasa melarang yang agung membocorkannya?. Terus terang saya tidak boleh meragukannya. Setelah lama berjalan di tengah hutan yang banyak di huni oleh para gagak hitam,tepat di tengah titik pusat hutan terdalam terdapat sebuah altar yang dikelilingi gagak gagak yang berterbangan. Mereka temanku. Saya segera menghampiri altar itu dan berdiri tepat ditengah atas. Saya segera merapal mantra “Bimsalabim” setelah perapalan mantra tiga api biru mengelilingi saya dan saya segera menghilang berpindah tempat.Underworld place...
Tanah yang menyerupai batu bara dan pohon kering yang dihiasi beberapa tengkorak meyambut penglihatan saya, ini mirip dengan gambaran neraka. Saya terus berjalan tanpa menatap sekitar yang telah di penuhi para undead, beberapa teriakan jiwa kesakitan juga ikut terdengar nyaring, saya tidak memperdulikannya. Di tengah puncak gunung terdapat kastil mewah bernuansa eropa yang megah, tampak hellhound dan para iblis berjaga di depan gerbang, mereka segera memperbolehkan saya masuk, bisa di bilang tingkatan saya setara dengan mentri. Yang agung telah menunggu saya. Di dalam ruangan yang megah di lapisi batu obsidian dan berlian hitam nampak karpet merah tertata rapi dan jangan lupakan berbagai gantungan tengkorak juga tertata rapi, mereka seperti menyimbolkan kesengsaraan yang abadi. Saya membuka pintu besar dan segera memasuki ruangan yang agung. “oh Sebastian, bagaimana kabar tuan muda?, jujur saja setiap melihatnya aku tergiur dengan kekuatannya” sahut seorang dalam bayangan sehingga hanya terdengar suaranya.Normal Pov
Sebastian yang baru saja tiba langsung menunduk untuk memberi penghormatan sebelum menjawab. Dia tampak santai walau di kelilingi aura intimidasi dari sang agung. “saya menjawab, kabarnya baik walau ada sedikit masalah, tetapi tuan bolehkah hamba bertanya kepada yang agung?” tanya Sebastian dengan sopan sementara suara kekehan pelan dari ruang sang agung terdegar lalu balik menjawab dengan suara serak yang khas. “Apa itu Sebastian?”....Perjuangan Author untuk meminjam Sebastian
dari CielAhkirnya sampai juga di dimensi Kuroshijitsu :v
Saat Author berjalan jalan Ia menemukan mansion yang sangat besar dan mewah seperti jaman pertengahan eropa.
“nah ketemu”Author yang masih bahagia karena menemukan tempat yang dicari carinya hanya berseru dengan terharu. Saking senangnya Ia langsung berlari tanpa pemikiran panjang.
Saat sampai tepat didepan pintu, Author langsung mendobrak pintunya dan langsung main masuk dan wala Author disambut Sebastian dan Ciel yang sedang waspada.
“hallo Ciel, aku ahkirnya bertemu denganmu. Kau tahu aku hanya bisa menontonmu dari balik layar”. Mereka berdua,Ciel dan Sebastian hanya bisa mengerutkan alis mereka dan masih dengan posisi siaga.
“apa maksudmu?, aku bahkan tidak mengenalmu” JDAAR!! Bagai petir menyambar, mendegar perkataan Ciel yang sangat pedas, hati Author remuk seketika.
Author yang keinget dengan para readersnya hanya bisa sabar, maklum Ciel emang orangnya kayak gitu.
“un, Ciel begini, walaupun kamu tidak mengenalku tetapi aku lebih mengenalmu dari siapapun jadi bolehkah aku minta tolong?”
“siapa kamu?, mau meminta tolong dariku?. Apa bayaran yang kau berikan kepadaku?”
Double kill...
Author yang mendengarnya hanya bisa memuntahkan darah tapi masih Ia tahan, ujian mental yang berat.
“kita bertukar untuk sementara, aku pinjam Sebastian dan Vall (The Birth of New God) akan menjadi pelayanmu untuk sementara bagaimana??” Ciel tampak berpose seperti berpikir dan sedikit menyunggingkan senyum misterius, Waww..bagaimana pun juga Ciel tersenyum itu seperti keajaiban dunia.
“Siapa Vall??” Aku mengerti dengan pertanyaan Ciel, bagaimanapun juga Vall bukan berada dari sini. “Vall dari dimensiku yang lain, Jadi aku akan menyewa Sebastian jadi untuk sementara itu Vall akan melayanimu, tenang Vall juga memiliki sihir”
Ciel tampak mangut mangut dengan penjelasanku yang panjang, walaupun ia kecil tapi Ia memiliki IQ yang cukup tinggi.“baiklah aku setuju” Sebastian yang mendengar tuannya menyetujui barter itu hanya sweetdrop dengan pasrah, dia tak menyangka tuannya begitu tega...
Setelah Author membawa Vall di hadapan Ciel Ia langsung pingsan karena terlalu banyak memuntahkan darahnya namun ia tahan dan jadinya Ia meminum darahnya sendiri. Berbicara dengan Ciel sama saja dengan mengurangi umur.
Yo whats’up men!!
Gimana ceritanya tambah menarik atau tambah gaje?? Ya bagaimana pun juga ini masih tahap uji coba jadi maklum jika ada kesalahan atau typo ya?? Guys sorry update lama, maklum kelas 9See you next chapter (^^)

KAMU SEDANG MEMBACA
The Fallen Angel
FantasyArxel seorang anak kecil berumur 9 tahun yang tak memiliki masa kanak kanak karena dijauhi semua orang.Rasa dengki dan benci mendorongnya untuk membuang masa kecilnya. Dia bersumpah akan menghancurkan dunia yang ia anggap sampah ini.Sebuah kekuatan...