~ . • ♡ ᵈᵉᵈᵉ ᵘʸᵒⁿᵍ ♡ . ~ ' •

2.8K 205 53
                                    

catatan. Oneshoot ini agak panjang, klo bosenan gausah dibaca ya^^ btw minyoung couple.

Alright, enjoy!

🎶Now playing : Standing Egg-One Love

𝕯𝖊𝖉𝖊 𝖚𝖞𝖔𝖓𝖌

"Mama mama!! Mama!"

"Aduh, kak! Kakak! Jagain adek mama lagi masak ini!"

Wooyoung mengerucut kesal karena sang bunda enggan bermain dengannya. Namun lama-kelamaan matanya memanas, bibirnya kelu lalu ia menangis dan terduduk di lantai merengek.

"Pokonya uyong mau main! Mau main mamaaaa!!! Huaaaaa!!!!!"

"I-iya sayang seben-

"Kenapa ma?" Tanya mingi yang baru saja datang dengan handuk yang bertengger di pundaknya. Bau sabun menyeruak di seluruh dapur.

"Ini lo urusin adikmu, mama lagi bikin sarapan, yah?"

Perhatian mingi teralihkan ke laki-laki bersurai violet yang tengah menangis memeluk kaki bundanya sambil menunjuk-nunjuk dirinya.

Ia berbicara sambil menangis seperti bayi. Benar-benar tidak sinkron dengan fisik bongsornya itu.

"Urusin aja sendiri, mingi ga sudi punya adik autis kaya dia." Mingi berdecih lalu melenggang pergi ke kamarnya.

Halus sekali ia melontarkan kalimat itu, memang sejak dulu ia tidak ingin memiliki adik autis seperti wooyoung.

Lihat saja umurnya sekarang, seharusnya ia sudah sma kelas 2 tapi apa? Kesehariannya hanya menjadi anak emas sang bunda. Hanya dirumah bermain, tidak seperti mingi yang setiap harinya sibuk kuliah.

Sejak wooyoung kecil ia sudah di diaknosa mengidap sindrom Peter pan, dimana sikap dan perilakunya seperti bayi dan tidak sesuai dengan umurnya yang sekarang sudah menginjak 18 tahun.

Wooyoung masih menangis bak anak kecil bahkan sekarang kaki bundanya sudah basah sekali.

"Mingi! Jaga mulut kamu ya! Mau gimanapun juga wooyoung ini adik kamu!"

Sang bunda segera mematikan kompor dan berlutut memeluk anak bungsunya itu. Setitik air mata jatuh di pipi sang bunda, ia memeluk anak bungsunya itu dan memandangi wajah sembabnya pilu lalu mengecup keningnya lembut.

"Maafin mama ya nak,," ia tersenyum dengan hati yang terluka akibat ucapan anak sulungnya itu.

Wooyoung yang sudah berhenti menangis, wajahnya menyiratkan kebingungan. Terlihat jelas dengan matanya yang membulat dan bibirnya yang maju dua senti. Ia memiringkan kepalanya imut lalu menakup wajah sang bunda.

"Mama kenapa?"

Sang bunda tersenyum dan menggeleng,

"Ayo kita naik pesawat yuk! Yah! Sebentar lagi pesawatnya mau terbang! Ayo kita berangkat!"

Dan wooyoung terbang ke ruang tamu di gendong sang bunda yang mengajaknya bermain.

𝕯𝖊𝖉𝖊 𝖚𝖞𝖔𝖓𝖌

Suasana siang yang cukup biasa bagi keluarga Song, sepeninggal sang ayah rumah mereka tinggal sepi tanpa ada candaan garing dari sang ayah. Sang bunda juga sedang membuatkan susu sehabis menyuapi wooyoung yang sekarang anteng bermain di ruang keluarga.

"guuuuu~ uwaaaaa~ rawrrrr!!! monster menyeraaaangg!!! pyu pyu pyu!!"

Wooyoung bermain begitu riang, bibir mungilnya itu mengerucut lucu membuat sound effect kecil yang sangat menggemaskan. 

»Soft Imagine with ATEEZ«Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang