9. Take Your Time

4.3K 905 48
                                    

"Hey long time no see

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Hey long time no see."

Seungyoun mengangkat kepalanya yang sedaritadi ia fokuskan pada americano di hadapannya, tentu dengan tatapan kosong. "Yeah I've missed you."

"I just landed yesterday by the way."

"I know," Seungyoun kembali mengecap kopi pahit itu, "With your one and only brother, right?" Tanya retoris Seungyoun dengan tatapan tajam menyebabkan laki-laki di hadapannya tidak lain adalah Yibo tersenyum kecil.

Yibo memperbaiki duduknya agar lebih nyaman walaupun sejujurnya semenjak kemarin dia benar-benar dalam posisi tidak nyaman, mau nangis tapi gue pria sejati katanya. "You want me to hit the point as soon as my ass just landed here?"

"I'd love to tapi pesen dulu aja kali, santai."

"Hahaha iya ya santai. Kalo gitu gue minum punya lo aja gimana? Hahahahahaha...." tawa sumbang Yibo terdengar setelah mencoba mencairkan suasana.

"Your bother taught you well, ngambil punya orang lain?"

Yibo yang tidak tahan dengan suasana yang dingin ini ia buru-buru memanggil pelayanan, sengaja berlama-lama melihat menu selagi memikirkan harus berkata apa.

"Mineral aja mbak satu," itu Seungyoun yang memesankan.

"Bang????? Tega banget," Yibo baru sadar setelah pelayan itu pergi dari meja mereka.

"Air mineral kan bagus."

Seungyoun adalah sosok ice breaker namun kali ini ialah yang membangun es tersebut. Yibo berdehem siap memulai percakapan. "Jadi lo udah sejauh mana taunya?"

"Jauh dari yang lo semua perkirakan."

"Lo salah paham," ucap Yibo memberanikan diri menatap Seungyoun.

"Oke kalau lo bilang gue salah paham, then enlighten me?"

Yibo menarik nafasnya kasar, meminum air mineralnya yang baru saja datang, "Terima kasih, Mbak. Lo tau hubungan mereka sebelum kalian pacaran?"

"Apa? Mantan pacar?"

"Bukan."

"Trus mantan gebetan doang? Ck."

"Kurang lebih, mereka korban perjodohan."

"Enough. Please don't play with me," Seungyoun merebahkan kepalanya pada sandaran kursi.

"I'm f*cking serious! Kalo lo marah sama gue kenapa nggak bilang dari awal sorry gue gak tau bahkan mereka sendiri juga gak tau," sesal Yibo dia menatap kembali Seungyoun yang terlihat frustasi.

"As you know my brother is a good son, dia ngikutin apa dibilang bokap nyokap, dia mencoba mendekati pacar lo dan suatu hari gue pernah bilang 'kak lo serius?' Dia cuma bisa jawab 'ini permintaan Mama Papa dan gue sama dia juga single, gak ada yang salah'. Tapi dia nggak se-serius itu ternyata..." ujar Yibo dengan perasaannya yang kecewa.

Seungyoun di hadapanya kini cuma bisa mengepalkan tangannya kuat-kuat menahan emosi.

"Setelah dia dapet beasiswa di luar negeri, dia ninggalin cewek lo dengan perasaan yang udah tumbuh—"

"BENTAR, lo bilang apa? Cewek gue udah suka sama ekor barongsai?" Seungyoun memotong ucapan Yibo.

"Kalo nggak suka gak mungkin dia sama lo 'perang dingin' kayak sekarang ini."

"Bener juga, bentar lo tau darimana kita lagi nganu?!"

"Bro you're type of boyfriend who says everything through song. Beberapa malam ini lo update snapgram cover lagu dengan suasana item-item," Yibo merotasikan matanya. "Trus cewek lo juga keliatan nggak ada semangat hidup."

"Is she okay?"

"Ask directly to her, duh."

"She needs time."

"Both of you. Please take your time."

Yibo melanjutkan pembicaraan kenapa Mbak Pacar bisa jatuh hati dengan kakaknya alasannya kurang lebih cinta datang karna terbiasa, sangat klasik.

Dan terakhir informasi yang mengejutkan adalah kakak Yibo menghamili perempuan lain selama di luar negeri, perempuan yang sama-sama mendapatkan beasiswa dan berasal dari negara yang sama.

Hal tersebut bukan hanya membuat keluarga mereka terguncang melainkan keluarga Mbak Pacar sebagai calon juga merasa terkhianati. Sehingga perjodohan mereka harus dibatalkan melihat kondisi kakak Yibo yang didesak keluarga perempuan untuk menikahi putrinya.

***

Seungyoun kembali ke rumahnya setelah bertemu dengan Yibo, merebahkan badan, menghisap batangan tembakau yang tersisa dan memikirkan penjelasan yang ia dapat dari Yibo.

Dari sekian banyak pertanyaan yang membuatnya pusing sebelum bertemu Yibo, kini hanya meninggalkan satu pertanyaan besar, "Dia jadiin gue pelarian?"

****

Note:
I promise to finish this conflict as soon as possible (next chapter).

Sagikae; Cho SeungyounTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang