Prolog

96 6 2
                                    

Hujan, siang yang awalnya cerah berubah mendung. Rintikan-rintikan air langit bisa kudengar dengan jelas menjatuhi atap tempatku berteduh. Angin dingin perlahan mulai menyentuh lembut disetiap tubuh, memberikan kesan sejuk dan tenang.

Namun, tidak juga. Beberapakali masih terdengar deru kendaraan yang melintas, sedikit menganggu kesendirianku. Siapakah mereka? Entahlah, tidak ada yang kukenal. Mereka hanya lewat, mengencangkan laju kendaraan. Mungkin, agar tak benar-benar merasakan kehujanan. Ya. Mungkin aku juga akan memilih menghantam air yang malu-malu untuk turun ini saja, jika suasana hatiku tak seperti ini.

Saat ini, aku tak ingin menceritakan apapun, aku hanya ingin menikmati pikiranku. Berada di tempat, dimana tidak ada seseorang pun yang menyadari keberadaanku. Toh, aku hanyalah Kumbang kecil yang berada di dalam pohon besar dan lebat, sulit untuk dilihat.

Kau tak perlu tahu, kau hanya perlu menyadari keberadaanku saja. Untuk mengerti tanpa perlu kuberitahu.

_____

Salam,

Kumbang.

Kau Tak Perlu TahuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang