one

25 7 0
                                    


Aku merasa kau ada disini , namun dimana? Semua terasa jelas namun aku tidak mengingatnya , ini membuat ku tersiksa

~Sahabat Bescha

Aku menatap jalanan yang lenggang karena hari sudah mulai larut

"Rissa , apa kamu bosan?" Tanya paman Gerald

"Hm.." aku menoleh

"Apa kau ingin makan? Lagi pula kau belum makan dari sore" lanjutnya

"Boleh juga paman" jawabku , walaupun aku tidak tahu apa-apa tetapi ada rasa kesal saat paman Gerald mencoba mendekati ku

Kami menepi di sebuah restoran , aku pun keluar begitu juga paman Gerald

"Paman aku akan ke toilet" ujar ku , paman Gerald mengangguk , aku sempat bertanya pada salah satu pelayan , menanyakan letak toilet

Sesampainya aku membasuh wajah , rasanya semua sangat kacau aku kesal , walaupun aku tubuhku berubah , namun ingatan ku sebagai Bescha tetap melekat

"Huft...." Hembusku , aku keluar dan menghampiri paman Gerald dan duduk

"Mau pesan apa ?" Tanya paman Gerald

"Samakan saja paman" jawabku aku sangat letih

Ia pun memanggil pelayan dan memesan makanan , kami menunggu diiringi obrolan ringan

"Oh ya...besok kau akan sekolah disekolah baru kan?" Tanya paman Gerald

"Hm... Tentu " Jawab ku asal , makanan pun datang aku segera menyantap nya begitupun paman Gerald

Setelah kami makan paman Gerald membayar , dan aku segera masuk mobil

"Rissa , apa yang belum kau beli untuk keperluan esok?" Tanya paman Gerald memakai seat belt

" Semuanya sudah siap , paman" ujar ku , kami melaju , paman Gerald memberi tahu apa yang harus ku lakukan saat disekolah baru ku

***

Pemuda jangkung nan tampan itu mondar mandir di kamarnya sambil berfikir

"Kenapa Bescha belum memberi kabar?" Gumamnya , ia sangat khawatir , ia memutuskan untuk mengambil jaket dan pergi meninggalkan rumah menggunakan motor

Ia berhenti di sebuah rumah berwarna putih sederhana , khas pada zaman Belanda

"Bescha!!" Ujar nya memanggil

Lalu seorang nenek sekitar 80 tahun keluar menghampiri Rey

"Ah...Rey , mari masuk" ajak nya , Rey mengangguk dan dan segera masuk

"Duduklah" lanjutnya , Rey pun duduk begitupun dengan nenek itu , dan wajahnya terlihat serius

"Rey...aku tidak tahu apa yang harus ku sampaikan padamu " ujar nenek itu menghela nafas

"Memang kenapa?" Tanya Rey

"Bescha sudah diambil oleh orang tua kandung nya , jauh diluar negeri , aku harap kau merelakannya" ujar Nenek Nay

"Apa itu benar? Biasanya Bescha selalu memberi kabar jika ingin pergi" ujar Rey

"Aku bersumpah Rey...Lupakan Bescha , anggap ini mimpi" ujar Nenek Nay , kata-katanya seperti sihir , dalam sekejap Rey mulai melupakan Bescha , namun perasaan nya masih melekat

"Rey..kau tidak pulang? Ini sudah larut" ujar nenek nay , Rey mengangguk dan pamit pulang

***
Aku merebahkan tubuh ku , dan menatap langit kamar

CHANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang