32

1.4K 286 57
                                    



"jawab jujur ke gue, ini punya lo kan?"

seolhyun melihat jisoo yang sedang mengangkat 2 cincin tersebut, seolhyun masih diam.

"JAWAB TOLOL, BISU LO?!"

"IYA PUNYA GUE, PUAS?!"

"puas jelas, gue tau siapa pembunuh 2 orang yang selama ini gue cari tau."

"ADUH! GAK GITU JIS-"

"GAK GITU APA HAH? LO MAU NGELAK LAGI? IYA?!"

seolhyun diem sambil nunduk, dia terisak pelan, tapi jisoo gak goyah dan cuman melipat kedua tangannya didepan dada sambil melihat seolhyun yang masih terisak.

tak lama seolhyun berhenti menangis dan menghapus air matanya dengan pelan, lalu melihat jisoo, sedangkan yang diliat masih menatapnya datar.

"udah? udah puas nangisnya? gua gak mempan ya digituin, gue tau lo sahabat gue, sahabat yang udah ada dari jaman gue baru masuk sekolah."

jisoo mendekatkan dirinya ke seolhyun.

"tapi gue gak butuh sahabat kek lo."

jisoo berjalan melalui seolhyun, keatas dan mengambil tas dan hapenya lalu turun kebawah, "gue pulang, gue tugas individu."

jisoo menoleh kebelakang, "oh iya, besok ikut gue ke kantor polisi, lo bisa kan buat pengakuan? gue buka lagi kasus ini." ucap jisoo santai lalu berjalan keluar-

"GUE GAK BUNUH KAK JINYOUNG! BUKAN GUE!"

jisoo diam, pertama dia kaget karena seolhyun manggil kakak kelas dengan sebutan kak, biasanya dia gak sudi kalau mention nama kakel.

dan yang kedua, dia kaget sama perkataan seolhyun.

jisoo menoleh kebelakang dan berjalan berhadapan dengan seolhyun, "maksud lo apa gak bunuh dia? jelas - jelas di cctv 2017 gue liat lo berkostum yang sama-"

"bukan gue, oke fine! gue ngaku gue bunuh sowon, iya gue benci banget sama dia! puas lo?! tapi gak sama kak jinyoung!"

jisoo diam, sedangkan seolhyun membuka mulut, "gue biasa aja sama dia, and he treat me kindly so why tho i kill him? no. gue gak ada hubungannya sama kak jinyoung."

"duduk disofa bentar, gue jelasin."

jisoo menjaga jarak dengan seolhyun, berjaga - jaga jika seolhyun ngelakuin hal aneh dan menyeramkan ke jisoo, jadi dia milih jauhin jisoo.

"gue gak bakal nyakitin lo, soo. lo buat gue sadar juga harusnya gue gak lakuin hal bodoh itu, walau sowon dulu emang sengeselin itu, tapi gue sedikit nyesel sekarang."

"oh, sedikit? oh."

jisoo gak habis pikir, iya oke dia gak ngebunuh jinyoung tapi sama aja dia ngebunuh orang? bahkan ngebunuh sahabat jinyoung! jisoo gak percaya rasanya.

seolhyun menghela nafas pelan, "gue ngebunuh dia karena gue benci sama dia-"

"lo benci dia sampe lo ngebunuh dia? wow manusiawi sekali, gue malu tau gak punya temen macam lo-"

"JISOO PLEASE DENGERIN GUE DULU! PLEASE! dia dulu ngebully gue dan permaluin gue pas jaman MOS dulu! gue disuruh cium kakak kelas, jis!"

jisoo diem, dia gak kaget tapi fokus dengerin.

"bahkan sejak saat itu gue selalu direndahin, apalagi gue pas mau masuk audisi buat jadi komunitas sekolah, mau masuk photoshoot majalah dan bagian pentas, dia selalu cari cara supaya gue gak ikut."

"setiap gue daftar selalu ada dia, dan dia selalu jadi juri karena sifat teges dia, ya dia leader nya komunitasnya sih , dia selalu cari segala kesalahan gua, bahkan sejak gue ikut gituan, gua gak pernah tenang."

"dia selalu nyindir gue di story instagram, twitter pake thread segala, kadang pas kebetulan dikantin dia sengaja numpahin dan minta ganti ke gue, di toilet dia sirami gue pake air kloset, dia yang gak manusiawi, jisoo."

"dan gue gak percaya." ucap jisoo sambil tersenyum, jisoo sebenernya percaya tapi dia berusaha buat tameng ke diri dia sendiri.

"terserah, gue emang pantas ditangkep sama polisi dan dipenjara, tapi kalau lo pikir gue bunuh dia karena gue hanya benci sama dia, iya emang bener tapi- gue juga punya alasan sendiri." ucap seolhyun, dia kelihatan lesu.

"alasan? itu kan alasan lo tadi?"

"bukan itu aja, lo tau kenapa rumah ini sepi?"

"kenapa emang?"

"karena keluarga gue udah gak ada, keluarga dia yang bunuh keluarga gue."

00 : 00  | jinji ft. 95L ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang