36

1.4K 264 67
                                    


maaf baru update hari ini karena kemarin bener2 gak sempet maaf bgt ya hehehe.






























"woi!"

minhyun yang lagi menulis sesuatu dibuku tersentak, jisoo lagi menatapnya tajam, jisoo menarik minhyun, "ikut gue!" ucap jisoo menarik minhyun.

"apa jis?"

"lo ngaku bisa gak sih? sampai kapan lo nyembunyiin ini? gue tau lo yang dihutan kemarin lusa kan? lo yang mau bunuh gue kan?!"

"apasih, jis?! lo gak jelas tau gak?!"

"gue? gak jelas? ini nyata minhyun! gue liat ditas lo ada kain hitam sama kain kotak - kotak, taeyong juga bilang dia liat kain hitam di koper lo, lo sampai kapan mau ngelak hah? udah ada saksi disini." ucap jisoo kesal.

"bentar, apa? kain hitam? kain kotak - kotak?"

jisoo ngangguk, "lo gausah ngelak-"

"itu bukan punya gue."

"lah? terus? kok dikoper lo? punya siapa dong?"

"punya sungjae."



























jisoo diam, "berarti sungjae yang-"

"iya, napa emang? mau lapor?"

jisoo dan minhyun serentak menoleh ke kanan, dikoridor ada sungjae yang sedang tertawa keras- sambil membawa pistol?!

sungjae sekarang ketawa kek kesetanan, jisoo takut.

sungjae berjalan dengan senyum yang tidak bisa diartikan, "mau laporin gue? emang bisa? emang semua bakal percaya? gak kan? percuma deh. lo tutup lagi aja tu kasus."

mereka diam, sungjae yang sudah dekat dengan mereka kembali tersenyum, "lagian gak guna lo selesai' in kasus jinyoung, jinyoung emang pantes diginiin."

"jaga omongan lo, brengsek!" ucap jisoo sambil menatap tajam lelaki yang didepannya, sungjae memasukkan pistolnya, "buat apa gue harus jaga omongan sama orang yang gak bisa jaga sikap? gue osis ya gu-"

"lo gak pantes dapet jabatan ini, sungjae. lo gak pantas jadi anggota osis kepercayaan sekolah, gue nyesel percaya sama lo. lo ternyata pembunuh jinyoung, iyakan?!" sahut minhyun sambil mendorong bahu sungjae.

"eits, santai dulu dong. gausah ngegas goblok. gue lakuin ini juga ada alasannya, lo masa gak tau gue dulu gimana?!" ucap sungjae lantang.

"iya gue tau lo selalu kesusahan buat dapet peringkat 1 karena ada taeyong sama jinyoung kan?! gue tau lo selalu susah ikut olimpiade karena jinyoung yang selalu kepilih, iya gue tau, TAPI GAK GINI CARANYA!" teriak minhyun sambil mendorong bahu sungjae lagi.

"BUKAN HANYA ITU! LO GAK TAU GUE, MINHYUN! GUE SUSAH KARENA DIA! JELAS GUE HARUS BUNUH DIA SUPAYA DIA GAK NYUSAHIN HIDUP GUE LAGI!"

"lo psikopat." gumam minhyun, sungjae ketawa, "kalo iya emang kenapa?" ucap sungjae.

"lo dalam pengawasan cctv, sungjae. lo-" ucap jisoo terpotong karena sungjae sudah memotongnya duluan, "udah gue matiin, lagian gue yang pegang kunci gerbang sekolah, jadi kalian gak bisa pulang."

jisoo melotot, "lo-"

"iya, mungkin gue harus bunuh kalian karena udah ngehalangi semuanya. ada kata terakhir?" ucap sungjae sambil mengeluarkan pistol.

jisoo dan minhyun mundur perlahan.


















"jisoo, lari." bisik minhyun, jisoo melotot, "gak bisa." ucap jisoo, "gue bawa rekaman, gue harus rekam omongan dia biar jadi bukti. gue pikir lo pelakunya makanya gue rekam, ternyata dia, yaudah sekalian." bisik jisoo.

"gue juga bawa rekaman, jisoo! gue juga ngerekam obrolan tadi." ucap minhyun, jisoo bingung, "lo ngapain ngerekam omongan gue sama lo?"

minhyun diam.

"lo... lo rencanain ini sama sungjae?"

minhyun diam sejenak, "ga-"






















"AKH! SHIT!"
























hngh udh deket sama epilog HEHEH

00 : 00  | jinji ft. 95L ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang