PART 2

37 7 8
                                    

"NGAPAIN LO PADA NYEBUT-NYEBUT NAMA GUE HAH?!" Bentak Alika yang sekarang sudah ada dihadapan meja mereka.

Pasalnya, tadi Ia tidak peduli sama sekali dengan pemandangan cowok-cowok bar-bar nan alay ini yang amat berisik di area kantin, walaupun posisi mereka ada dipojok.

Ketika Alika dan sahabat satu-satunya yang bernama Rere ingin membeli Siomay, mereka melewati meja segerombolan cowok sok cakep itu, dan secara sengaja atau tidak sengaja Alika sempat mendengar percakapan mereka, memang hanya separuh tapi dia mendengar jelas namanya yang disebut-sebut. Terutama ada nama Alvaro nya juga, makin jengkel aja dia.

"Eh-Lika, udah maem belom? Sini-sini bareng sama abang Ucup" Celetuk Ucup yang tau kalau Alika sedang murkah.

"IDIHH IYUWHH!!! GELI NAJESSS!!"

"Etdeh mba, nggak usah ngegas kali" Timpal Janson sewot.

"BACOT"

"Cantik-cantik galak ya?" Kekeh Zain yang sedari tadi memerhatikan Alika.

Alika yang sebelumnya belum pernah mendengar suara itu menengok kearah asal suara tadi.

Betapa syok-nya dia karena cowok yang bilang dia galak tapi cantik, eh cantik tapi galak eh tau ah bodo amat, cantikkan juga Author :v

Itu adalah cogan, astaga gilaaa ganteng banget anjir. Batin Alika heboh.

"Eh ehm.." Jawab Alika sok malu-malu kambink.

"Eng..gak kok gue gak cantik eh gak galak eh apaansi-"

Lah iya kok salting(?)

Zain terkekeh mendengar jawaban Alika yang menurutnya menggemaskan.

"Iya iya santai aja kali"

Alika justru tersipu-sipu dengan kekehan Zain.

"Idih sok kalem banget, biasa dikelas bar-bar aja" Celetuk Alvaro sambil mengunyah permen karet.

"APAAN SI LO?! EMANG GUE LAGI NGOMONG SAMA LO?!" Sahut Alika ngegas.

"B aja dong"

"BODO AMAT"

Dan dimulailah perdebatan unfaedah antara Alvaro dan Alika. Ucup yang tampak jengkel pun akhirnya buka mulut.

"Lo berdua kapan akur si??? Lama-lama gue kawinin juga lo berdua"

"IDIH OGAAAHH!!!." Teriak Alvaro dan Alika kompak.

"Tuh kan barengan gitu, pasti jodoh laaah." Celetuk Janson.

"Gue? Jodoh Ama dia? Idihh siapa yang mau jodoh ama penboy kek dia, demen kok sama plastik!."

"Plastik pala lo peyang, daripada elo demen kok sama 2D, situ mau kawin sama animasi hah?!."

"Heh, situ aja yang suka ngehalu sama siapa tuh Jono ya? Jono apa Jena dah?Trus ama siapa dah Lisa? Hah? Lisa mah telor kutu bwahaha.." Kata Alika diakhiri tawa hingga terbahak.

Bukan hanya Alika yang tertawa, tapi teman-teman Alvaro juga ikut tertawa. Termasuk Zain yang tertawa gemas.

"Bwahaha telor kutu anjenk ngakak." Cerocos Ucup.

"Ada-ada bae dah lu Al..." Kekeh Rangga.

"Apaansi, gak ada lucunya sama sekali." Sahut Alvaro dingin, dan segera bangkit dari tempatnya lalu pergi.

"Yah kan baper tuh, tanggungjawab lo Al." Kekeh Rangga.

"Dihh kok jadi gue?."

"Ya kan emang elo Cunguk." Timpal Ucup.

Alika mendesis kesal karena teman-temannya Alvaro. Padahal kan mereka tadi juga ikutan tertawa.

"Iyadah iyaaa, nih gue samperin nih!." Sahutnya jengkel dan berlalu untuk menyusul Alvaro.
.
.
.
.

Seseorang yang berada di ruang kelasnya sendirian, hanya bisa mencak-mencak tak jelas. Dia, Alvaro.

"Pokoknya gue harus bisa jadian ama tuh cewek gesrek, buat dapet tiket Blackpink paling depan!." Ucapnya dengan semangat Empat Lima.

Ketika sedang asyiknya

Srekkk... Krieett...
"Varo...?"

Alvaro sedikit tersentak ketika mendengar suara yang memanggil namanya, serta pintu kelas yang perlahan terbuka, pasalnya ini adalah kelas yang sudah tak terpakai lagi, dan bagaimana seseorang bisa tau dia ada disini?.

"Ehh akhirnya Babang Varo ketemu juga" Girang seseorang yang semula memanggil nama Alvaro. Ya, dia Alika.

"NGAPAIN LO DISINI?!" Ketus Alvaro pada Alika yang kini menampilkan senyum sok imut.

"Ehe, gue mau minta maap gara-gara anu tadi tuh plastik" Jelas Alika yang sesekali mengusap tengkuknya.

"Ckckck, baru sadar kalo salah mba?" Decak Alvaro sinis.

"Ya-ya gue kan baru tau kalo gue salah jadi ya, gue minta maap lah"

"Helehhh" Balas Varo sinis.

"Kok lo nyolot si?! Orang masih bagus minta maap, tadinya gue juga gak mau minta maap tapi gara-gara temen-temen lo tuh gue jadi nurunin ego gue!" Sulut Alika kesal.

Alvaro yang mendengar itu mengernyit.
"Jadi lo nggak ikhlas minta maap nya?!"

"TADINYA GUE IKHLAS, TAPI GARA-GARA LO NYOLOT GUE JADI NGGAK IKHLAS!" Semprot Alika ngegas.

"HEH KOK LO NGEGAS SI? MAU MAIN NYOLOT-NYOLOTAN SAMA GUE HAH?!" Tantang Alvaro emosi.

"SIAPA TAKUT?! SINI LO MAJU KALO BERANI!"

Alika yang tampaknya terpancing emosi benar-benar maju dihadapan Alvaro hingga Ia terhimpit dinding, dan satu tangannya bersiap untuk membogem pipi Alvaro.

Ketika hendak melayangkan pukulannya justru tangan Alika dicekal dengan kuat dan tubuhnya diputar sehingga kini Dia lah yang terhimpit oleh Alvaro, bahkan Alvaro maju, mengikis jarak sehingga sekarang Alika benar-benar dipojokkan olehnya. Dan seketika Alika panik.

"Jadi, masih berani maju?". Bisik Alvaro tepat ditelinga Alika.

HWEEEE VARO HOBINYA MOJOKKIN ALIKA SII?!!!!

Kesel kan gw awkowko:v

Semoga suka ya dan dapet feel nya:'
Jangan lupa vote dan komen maacih:*

Salam canteq
Defa Yulianti:*

K-POPers Vs WibuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang