Namja tinggi itu berjalan gontai menuju satu-satunya kamar di ujung lorong. Bibirnya menyebutkan nama Kyungsoo berulang kali. Jongin membuka pintu kamar dengan kasar. Kedua namja di atas ranjang itu melepaskan pangutannya. Menoleh kearah Jongin yang berdiri di tengah ruangan, menatap kegiatan mereka dengan tatapan yang sulit diartikan.
Jongin berjalan mendekat kearah Kyungsoo, menatap wajah kacau Kyungsoo dalam-dalam. Sedangkan namja mungil itu tak berdaya, mulutnya tak mau berhenti mendesah bahkan ketika kekasihnya ada di hadapannya. Suho memompa penisnya tanpa peduli Jongin ada di depan mata. Namja itu bahkan masih bisa mendesah menikmati dinding rektum yang meremas-remas penisnya.
"Sayang..." Lirih Kyungsoo, tangan kirinya terangkat ke udara seolah memanggil Jongin untuk mendekat.
Jongin bergerak cepat, membelai wajah kacau Kyungsoo yang memerah dengan tatapan kalut.
"Waeyo? Apakah Suho menyakitimu?" Tanyanya dengan suara parau. Kyungsoo mengangguk pelan, sambil menggigit kuat bibirnya.
"Aaakkhhh.." Suho menghantam lubang Kyungsoo sekuatnya.
Jongin menyingkap rambut depan Kyungsoo yang penuh keringat agar tidak masuk ke matanya. Entah mengapa, melihat kekasihnya sendiri mengerang kenikmatan oleh pria lain seketika membangunkan iblis dalam dirinya yang telah lama tertidur. Jongin menciumi wajah Kyungsoo berulang kali.
"Gwencanh-a. Aku disini. Aku akan menemanimu." Bisiknya.
Detik selanjutnya Jongin mengulum bibir kekasihnya. Menghisapnya kuat hingga bibir tipis itu membengkak. Aroma alkohol menyeruak diantara pangutan panas Jongin. Kyungsoo menyelundupkan tangannya ke dalam sweater kekasihnya. Membelai punggung Jongin, menggoda namja tinggi itu. Sekali-kali meremasnya saat Suho kembali bertindak kasar terhadap lubang rektumnya yang mulai mati rasa.
Kyungsoo berusaha menyelinap ke dalam celana Jongin, namun pergerakannya terblokir oleh ikat pinggang yang melingkari tubuhnya. Namja Tan itu melepaskan pangutannya, menatap dalam pada manik mata Kyungsoo yang meredup.
"Kau menginginkanku?" Kyungsoo mengangguk lemah mengiyakan pertanyaan Jongin.
Namja tinggi itu bangun, membuka pakaiannya sendiri dengan sigap.
Suho memeluk tubuh ramping Kyungsoo, membawanya kedalam pangkuan lalu merebahkan dirinya sendiri ke belakang hingga Kyungsoo kembali berada di atasnya.
Jongin mengusap saliva yang keluar dari ujung bibirnya sendiri. Namja tinggi itu terpana pada tubuh mulus kekasihnya yang sedang menungging diatas tubuh pria lain, bibir cerry yang biasanya mencumbu dirinya kini tengah asyik bercumbu dengan bibir yang lain. Alih-alih cemburu, tubuh Jongin justru meresponnya sebagai rangsangan yang sangat luar biasa.
Namja Tan itu mendekat, membelai punggung Kyungsoo yang melengkung tak kuasa menahan gejolak di tubuh bawahnya.
"Aaahhhkk.. Ooohhhhh." Namja imut itu telah mencapai klimaks. Mengotori perut Suho dengan spermanya.
Pandangan Jongin terkunci pada lubang rektum kekasihnya yang terlihat penuh dengan penis Suho yang bergerak didalamnya. Pemandangan luar biasa yang baru kali ini ia saksikan seumur hidup.
Jongin menelan ludahnya kasar, lalu meremas pantat Kyungsoo dengan gemas. Ia melirik miliknya sendiri yang sudah mengeras tak tahan lagi ingin di puaskan. Namja tinggi itu meraih Lube yang tergeletak di sudut ranjang.
Setelah melumasi dirinya sendiri, Jongin berdiri di belakang pantat Kyungsoo dengan bertumpu pada lututnya. Mendorong pelan penisnya ke dalam lubang Kyungsoo yang telah berpenghuni.
"Aaakkhhhh... Sakkiitt..!! Kaliaann.. Sudah gillaahh... Aakkhhh!! Sialaann!!" Suho membekap kedua pipi Kyungsoo lalu melumat bibir namja mungil itu agar berhenti berteriak.
"Hmmptt.. Hmmptt.. Hmmptt.." Desahan Kyungsoo tertahan. Jongin memompa penisnya seirama dengan Suho. Dua pria gila itu bergumul dalam satu lubang yang sama tanpa rasa canggung. Benar-benar sahabat yang kompak.
Wajah Kyungsoo memerah padam menahan rasa sakit yang luar biasa. Matanya basah oleh air mata yang tak mampu lagi ia bendung. Ia menggigit bibir Suho yang membekap mulutnya.
"Aaarrhh.. Oohhh.. Oohhh.. Shiitt!!"
Jongin menampar pantat Kyungsoo hingga meninggalkan bekas kemerahan disana. Penis Suho berkedut dan itu bereaksi pada penisnya juga karena keduanya saling menghimpit di dalam sana. Saling bergesekan satu sama lain, berebut kenikmatan yang sama.
Sperma Suho menyembur, menciptakan sensasi hangat pada penis Jongin. Pria itu memompa penisnya dengan lebih ganas. Gigi-giginya beradu hingga mengeluarkan suara yang khas. Sedangkan Suho, tak berniat mengeluarkan penisnya. Ia mencumbu Kyungsoo dengan begitu mesra, mengusap sisa-sisa air mata yang membasahi pipi mochinya. Kurasa, siapapun yang melihat adegan ini tak akan bisa menebak siapa kekasih Kyungsoo yang sesungguhnya.
"Ooooooohhhhh..." Jongin melenguh panjang menyambut semburan spermanya sendiri. Otot bisep Jongin menegang, tangannya mencengkeram pinggang Kyungsoo kuat-kuat. Kesekian detik kemudian tubuhnya meringsut lemas, ambruk ke samping dan kesadarannya menghilang dalam lelap.
Suho merebahkan tubuh Kyungsoo dengan hati-hati. Namja mungil itu memeluk tubuhnya erat, seakan tak mau di tinggalkan. Suho mengusap punggung telanjang Kyungsoo dengan lembut. Membiarkan namja cantik itu telelap di dadanya. Namja itu memejamkan matanya tak kuasa menahan lelah bercampur kantuk, sungguh bercinta adalah obat paling ampuh untuk insomnia.
KAMU SEDANG MEMBACA
[KS4] Kaisoo OneShoot (Slow Update)
Historia CortaKumpulan OneShoot Kaisoo Peringkat Cerita : 17/10/2019 #14 in Hunho #222 in Kaisoo #577 in Chanbaek #78 in exofanfiction