[Jongin Pov]
Aku menatap sosok yang kini tengah berbaring dengan tenang di ranjangku. Dia adalah Do Kyungsoo, pria yang begitu teramat aku sayangi dan cintai. Aku menunggunya untuk bangun hanya untuk memastikan bahwa dia baik-baik saja. Beberapa jam yang lalu aku mendapatkan sebuah panggilan dari nomor Kyungsoo. Aku berpikir bahwa Kyungsoo-lah yang menghubungiku akan tetapi yang aku dapati adalah sebuah suara wanita paruh baya di ujung panggilan dengan nada resah.
Aku tiba-tiba merasa panik saat itu juga, padahal wanita itu belum mengatakan apa-apa tetapi aku sudah mencercanya dengan puluhan pertanyaan khawatir; apa yang terjadi? Dimana Do Kyungsoo? Apa sesuatu yang buruk terjadi kepadanya? Oh tidak lagi, aku hanya tidak ingin kembali menerima kabar buruk seperti yang terjadi satu tahun yang lalu saat Kyungsoo mengalami kecelakaan tunggal setelah pertengkaran kami.
Jawaban yang kudapatkan dari wanita itu bahwa Kyungsoo ditemukan dalam keadaan pingsan di jalan sekitaran Dongdaemun. Meskipun aku bertanya-tanya apa yang ia lakukan dan bagaimana ia bisa berada di tempat sejauh itu dari apartemennya. Akan tetapi aku dengan cepat meraih asal jaketku dan kunci mobilku untuk menjemputnya.
Ketika aku sampai, aku masih menemukan Kyungsoo tak sadarkan diri. Dalam keadaan panik aku hanya mengucapkan terima kasih kepada petugas keamanan dan beberapa orang yang menunggu disana karena telah membantu Kyungsoo dan menghubunginya. Lantas aku membawa Kyungsoo pulang ke apartemenku, memastikan bahwa dia baik-baik saja hingga dia sadar nanti.
Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada Kyungsoo. Banyak hal tak biasa yang dia tunjukkan akhir-akhir ini. Bukan hanya bersikap aneh, terkadang dia juga menjadi sering lupa dalam banyak hal. Aku menebak bahwa dia memang benar-benar memiliki masalah tetapi setiap kali aku mencoba mencari tahu dengan bertanya apa yang telah terjadi kepadanya. Dia berubah dan dengan cepat menutup dirinya dariku. Aku bukannya tidak peduli tetapi aku hanya takut jika aku terus memaksanya, kami akan kembali bertengkar seperti beberapa minggu kemarin.
Entah Kyungsoo menyadarinya atau tidak tetapi aku merasa hubungan kami mulai merenggang. Aku tidak tahu apa penyebabnya tetapi semakin aku berusaha untuk mencari tahu, semakin jauh juga dia akan mencoba menghindar. Secara tak langsung, hal itu juga berpengaruh dalam kedekatan kami, sejauh ini bahkan kami tidak lagi sering menghabiskan waktu bersama. Terakhir kali yang membuatku kecewa adalah ketika Kyungsoo membatalkan begitu saja untuk pergi ke festival kembang api.
Aku mencoba berpikiran positif, mungkin masalah yang Kyungsoo hadapi saat ini benar-benar telah menyita semua tenaganya. Lihatlah sekarang bagaimana ia begitu tampak lemah dan ditemukan tak sadarkan diri di jalanan kota. Aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi kepadanya tetapi kurasa itu hanya membutuhkan waktu. Kyungsoo tidak akan mengatakannya jika aku terus memaksanya untuk bercerita. Aku harap dia kembali menjadi seperti Kyungsoo yang dulu, selalu menceritakan masalahnya sehingga aku bisa membantunya untuk mencari jalan keluar.
Kelopak mata itu bergerak-gerak membuat atensiku kini hanya tertuju kepadanya. Aku menunggu dengan sabar dan dengan lembut membelai pipinya mencoba membangunkannya untuk membuka matanya.
"Kyungsoo, kau baik-baik saja?" bisikku.
Rasanya de javu, seperti aku menunggunya dengan perasaan takut bahwa ia akan kembali marah seperti setahun yang lalu ketika ia mengalami kecelakaan. Sudah cukup menunggunya tak sadarkan diri dengan koma selama lima hari penuh. Menunggu Kyungsoo tak sadarkan diri selama tiga jam saja sudah membuatku ketakutan setengah mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alchehaimeo | 알츠하이머
Fanfiction🍀 Re-post dari @KFF2K19 🍀 Aku ingin mengatakannya secara langsung, tanpa merujuk pada sebuah kebohongan. Mengatakan kepadanya bahwa; Kau tidak seharusnya terus bersamaku, kau boleh meninggalkanku karena pada akhirnya juga aku akan meninggalkanmu...