Tepukan di bahu bikin Hoseok ngangkat kepala. Cowok itu cuma memberi senyum tipis pada Taehyung yang berdiri di sebelah kursi yang didudukinya.
"Kenapa sih lemes banget?" Pertanyaan Taehyung diabaikan. Hoseok merubah posisi kepala menjadi membelakangi Taehyung yang baru saja menarik kursi di sebelahnya.
"Gak usah ngomong sama gue" peringatnya saat bahunya dicolek.
Namun bukan Taehyung namanya jika menurut. Taehyung mencondongkan kepala agar bisa menangkup pipi Hoseok lalu memutarnya dengan sedikit paksaan supaya menghadapnya "gue ada salah apa coba?"
"Salah lo itu banyak"
"Apa?"
"Satu-"
"Kantin tempat makan bukan mesra-mesraan"
Dua cowok itu kompak menoleh dan menemukan Yoongi berdiri di belakang dengan segelas smoothie. Taehyung refleks berdiri, rambut biru terangnya disugar kebelakang, kedua sudut bibirnya tertarik membentuk senyum kotak yang menjadi ciri khasnya. Hoseok yang melihat tingkah Taehyung memutar bola mata jengah.
"Yoongi hyung kenapa makin hari manis? Kalo gue diabetes gimana?"
"Kalo gitu gak usah deket-deket gue biar lo gak diabetes" katanya sambil melengos.
Taehyung merenggut, Hoseok ketawa kenceng banget sampai penghuni kantin menjadikan mereka pusat perhatian.
"Seneng lo hyung?"
"Dasar bego" Hoseok noyor kening Taehyung "kalo gue sedih gak mungkin ketawa, otak lu ketinggalan di rumah ya?"
Taehyung gak jawab, cowok itu menghadap Yoongi sambil hentakin kaki, sudut bibirnya sengaja dilengkungkan namun Yoongi mana perduli. Cowok berkulit pucat itu lebih tertarik untuk melirik smoothie nya yang tinggal setengah.
"Manyun aja lo" suara di barengi geplakan pada kepala Taehyung ngebuat Yoongi ataupun Hoseok noleh. Di sebelah Taehyung sudah berdiri Jungkook yang menenteng tas kamera kesayangannya.
Melupakan kekesalannya Taehyung mengamit lengan Jungkook lalu menyandarkan bahu disana.
"Jung, my friend, my soulmate"
Selain Taehyung semua merotasikan bola mata. Jungkook yang tujuannya ke kantin buat nemuin Hoseok segera hempas tangan Taehyung untuk menghampiri Hoseok yang sudah munggungin dia.
"Hyung masih marah? Maafin gue ya?" Rayunya sambil goyangin lengan yang lebih tua. Taehyung dan Yoongi saling pandang setelahnya kembali memfokuskan pada Jungkook yang masih berusaha merayu Hoseok. "Hyung, liat gue napa!"
Taehyung ngitarin meja kemudian duduk di kursi seberang Hoseok "jadi Jungkook alasan hyung nolak gue?" Tanyanya yang langsung membuat Hoseok noleh. "Kurang apa gue hyung dibanding Jungkook? Pinter? Gue lebih pinter, ganteng? Gak ada yang bisa ngalahin kegantengan gu-"
"Kurang normal" abis ngomong gitu Hoseok langsung dorong kursi kebelakang. Emosinya bener-bener akan meledak jika terus berhadapan dengan Taehyung.
"Hyung tunggu" Jungkook nyusul Hoseok tapi tangannya segera ditahan Yoongi. Gelengan kepala yang Yoongi berikan sanggup membuat Jungkook menurut. Cowok Jung itu kembali duduk di kursinya.
"Ada masalah apa sama Hoseok?" Tanya Yoongi setelah ia dudukin diri di tempat yang Hoseok duduki sebelumnya
"Biasa, gara-gara Jimin dia marah"
"Jimin? Yakin?" Taehyung memicing yang dijawab anggukan kepala oleh Jungkook "kok gue lebih yakin gara-gara kalian berdua. Lo kan gak pernah akur sama Jimin"
"Pokoknya gitulah"
Yoongi ngegeser tempat duduknya "gitu gimana?"
"Gue sama Jimin tengkar pas-"
"Sudah gue duga"
Jungkook lirik Taehyung tajam "mau gue sumpal mulut lo hyung?"
Taehyung nyengir "mau dong, pake kalo mulut. Mulut Yoongi hyung maksudnya"
Yoongi rotasiin mata, lengan Jungkook ditariknya supaya berdiri "Ayo Kook, lama-lama gue bisa gila"
Jungkook nurut. Cowok Jeon itu berdiri, mengikuti Yoongi berjalan keluar kantin. Taehyung yang ditinggal hentakin kaki, kesal karena semua orang meninggalkannya.
Jimin menarik kedua sudut bibirnya ke atas saat menangkap siluet Hoseok dari kejauhan. Ponsel yang sejak tadi menjadi teman menunggu Hoseok di masukan kedalam kantong tas lalu berlari mendekati Hoseok yang mengambil jalan memutar begitu melihat Jimin.
"Hyung marahnya jangan lama-lama dong"
Bukannya membalas, Hoseok malah memperlebar langkah, membuat Jimin kesulitan menyamakan langkah dengan si manis Jung.
"Hyung, Jimin minta maaf" rayu Jimin tapi Hoseok gak gubris terbukti dari langkahnya yang tak memelan.
Ujung baju Hoseok ditahan Jimin, selain agar langkah Hoseok memelan, Jimin juga sudah lelah mengimbangi langkah Hoseok yang tak sebanding dengannya. "Hyung, jangan marah lagi dong"
Berhasil. Hoseok menghentikan langkah bahkan kini telah menghadap Jimin sepenuhnya meski wajahnya masih terlihat kesal. Kedua tangan si pemuda Jung bertengger di pinggang "coba lo di posisi gue, Jim. Ini bukan tentang lo sama Jungkook aja, ini bawa nama kampus dan citra gue. Gue ditunjuk jadi pelatih kalian, apa yang bakal orang lain pikir kalau kalian gagal? Gak masalah kalo kalian gak menang tapi kalo penampilan kalian buruk itu beda"
Jimin nunduk, kedua tangannya tertaut di depan tubuh. Tak berani menjawab.
"Kita bakal latihan dengan benar kali ini"
Suara darj belakang membuat keduanya menoleh. Jungkook dalam jarak kurang dari sepuluh meter berdiri dengan Yoongi disebelahnya. Cowok Jeon itu melebarkan langkah menjadikan ketiganya saling berhadapan "kita bakal lebih profesional" Jungkook melirik Jimin. Memberi isyarat cowok manis itu untuk mengulang kata-katanya.
"Iya hyung kita bakal lebih profesional"
Hoseok melirik bergantian kedua adik tingkatnya ragu. Jungkoom dan Jimin tidak pernah akur, kata-kata itu terus berputar dikepalanya. Jika memang nantinya mereka akur tak akan semudah dan secepat ini.
Menyadari keraguan dimata Hoseok, Jungkook meletakan tangannya di bahu Jimin, sedikit menarik tubuh yang lebih pendek agar lebih mendekat padanya, kepalanya ditolehkan, senyum manis yang tak pernah Jimin lihat secara langsung kini terpampang di hadapannya "iya kan? Kita bakal nahan ego supaya acara ini sukses"
Jimin mengangguk kaku "i-iya, kita bakal lebih profesional"
"Gue pegang omongan kalian" ujar Hoseok akhirnya "besok kita latihan, gak terima penolakan" katanya sembari melanjutkan langkah menuju parkiran.
Jimin segera melepas rangkulan Jungkook di bahunya. Setengah berlari menyusul Hoseok yang jauh di depan, sesekali menepuk pipinya yang memanas.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Enemy, My Partner || KookMin
FanficBukan rahasia lagi jika Jungkook dari DOD 01 dan Jimin dari DOD 02 tidak pernah akur. Tak pernah ada kata damai diantara mereka karena setiap kali bertemu akan selalu ada keributan entah itu hanya adu mulut atau saling menjahili. Bahkan menurut maha...