Rintik hujan membasahi jalanan aspal
Aku menatapnya dari jendela kamar
Suasana yang begitu menenangkan
Aroma tanah yang khas menambah ketenangan dalam jiwa
Seketika air mata ikut bersautan dengan rintiknya air hujan
Dan sungguh semua itu membekas difikiranku
Semua hal tentang dia dimasa lalu
Tergambar kembali oleh hati dan pikiran
Kata-kata sederhana hingga hal manis yang kau lakukan
Sangat nyata dalam fikiran
Kasih, mengapa kau harus pergi
Luka yang kurasa ini tak mau pergi
Kufikir dari rasa sakit ini aku bisa pergi
Tapi sekian lama kutempuh tak ada jalan
Malam ini aku sungguh merindukanmu
Berharap kalau kalau kau menghubungiku
Agar kau memahami perasaanku
Tapi kurasa sulit untuk dipercaya
Kemarin kau kekasihku
Sekarang tak ada lagi tangan yang harus kugenggam
Aku sama sekali tak mengenalmu
Ku tahu ada hal yang tak bisa aku lakukan
Melepasmu dan rindu yang menjerat ini
Aku tau bukan saatnya aku berharap kini
Menempatkan aku dalam sebuah kisah yang membuatku lelah
Sebagai pemeran utama yang bingung penuh tanya
Bagaimana akhir dari sebuah cerita cinta
Naluriku berkata tak ingin kuulang kembali
Semua kisah sedih yang menghujam ini
Jika dirimu tak lagi kulihat dinyata
Air hujan yang kugenggam ini
Mewakili genggaman tangan kau yang dulu mencintaiku
Sulit untuk mengucapkan ini
Tapi akan kuucapkan
Aku merindukanmu...
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Line
PoetryDalam kehidupan pasti kita memiliki pilihan. Ada kalanya setiap pilihan yang kita pilih bukan berdasarkan hati tapi berdasarkan ego. Belajarlah memilih sesuatu dengan kata hati, yang lebih baik dibanding memilih ego untuk kepentingan sesaat.