Wilona berjalan mendekati meja Aero. Ia tampak kaget melihat Kevin. Sedangkan orang yang menyebabkan gadis ini heran, justru terlihat gugup karena menahan sikap salah tingkahnya.
“Lhoh, ada Kevin juga?” tanya Wilona, sesaat setelah sampai di meja tersebut. Kevin pun tersenyum menanggapinya.
“Lo kenal Kevin, Wil? Kenal dimana?” heran Aero.
“Siapa yang enggak kenal dia, Ro? Juara ASEAN Games, ganda putra nomor satu dunia, lagi,” sahut Wilona dengan senyum manisnya. Kevin yang merasa dipuji pun tertawa malu-malu.
“Ck. Seriusan, Wil. Kenal dimana, sih?” desak Aero. Wilona pun tertawa kecil.
“Iya iya. Kita ketemu di lokasi shooting beberapa hari yang lalu, waktu Kevin lagi nemenin Maureen,” jawab Wilona sambil duduk di salah satu sisi meja.
“Hah? Enggak salah denger, ni? Bukannya lo paling anti nemenin Maureen shooting, ya, Vin?” Aero keheranan.
“Iya. Maureen maksa soalnya. Gue males aja kalo harus ngadepin dia ngambek. Ribet. Jadi, ya udahlah. Lagian sekali itu doang, kok,” sahut Kevin. Aero pun mengangguk-angguk tanda mengerti.
“Oh, iya. Verrel mana, Wil? Kok, tumben, lo cuma sendiri? Biasanya selalu bareng,” heran Aero. Wilona pun terdiam. Ia bingung harus menjawab apa.
‘Ya sendirilah. Orang mereka udah putus,’ batin Kevin.
“Iya, ni. Dia lagi istirahat tadi. Capek katanya,” sahut Wilona asal. Tak ingin Aero menanyakan hal-hal terkait Verrel lagi, Wilona pun memutuskan untuk mengalihkan topik pembicaraan.
“Btw, lo sama Maureen itu pacaran, ya?” tanya Wilona pada Kevin, yang membuat pria yang bersangkutan itu menatapnya dengan terbelalak, sedangkan Aero tertawa lepas. Gadis ini pun menatap Aero dengan heran.
“Kok, ketawa, sih, Ro?” bingung Wilona.
Perlahan, tawa Aero pun mulai reda.
“Mereka enggak pacaran, Wil. Cuma, kakak-adek-an,” jelas Aero yang masih ambigu menurut Wilona.
“Kakak adek? Kalian saudaraan?” pandangan Wilona beralih pada Kevin yang masih bungkam.
“Bukan. Kita bukan saudara,” jawab Kevin.
“Ohh, masih dalam tahap PDKT, gitu?” tanya Wilona yang membuat Aero kembali tertawa. Kevin pun menatap Aero dengan kesal.
“Enggak gitu, juga, Wil. Gue nganggep dia sebagai adik gue sendiri, dan dia juga nganggep gue sebagai kakak dia sendiri. Ya, semacam sahabat. Udah, hubungan kita sebatas itu aja,” jelas Kevin.
Wilona mengernyit mendengar jawaban itu.
“Bukannya, hubungan cowok dan cewek yang awalnya sebatas kakak-adik atau sahabat itu, bisa menimbulkan perasaan lebih, ya? Kok, gue enggak percaya, sih, kalau lo cuma nganggep dia adik?” heran Wilona.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDANTE [Kevin Sanjaya & Natasha Wilona]
Fanfiction"Selama ada harapan, aku bakal nunggu kamu." (Kevin Sanjaya Sukamuljo) "Menghapus dia, bukan hal yang mudah." (Natasha Wilona) "Aku hanya bisa mengagumimu dalam diam." (Maureen Daryanani) "Merelakanmu tak semudah yang aku bayangkan." (Verrel Bramast...