News

1K 61 9
                                    

Tempo waktu terus melaju, membawa detik, menit, jam, dan hari ikut berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tempo waktu terus melaju, membawa detik, menit, jam, dan hari ikut berlalu. Sudah tiga hari ini Kevin tidak menatap secara langsung sosok hantu jadi-jadian yang ternyata berparas cantik itu. Rindu mulai meradang dalam hatinya, terlebih ketika memori memutarkan kejadian minggu sore yang memberikan kesan indah bagi atlet ganda putra nomor satu dunia itu. Tawa renyah gadis yang ia puja, terus terngiang merdu di telinganya. Lekuk bibir dan rona gembira bidadarinya, selalu terulas dalam ingatannya. Fenomena-fenomena itu melebihi cukup untuk menyimpulkan bahwa Kevin tengah jatuh cinta.

Hari ini adalah hari Rabu. Artinya, waktu latihan Kevin hanya setengah hari. Maureen pun tak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa menghabiskan sisa hari ini bersama Kevin. Gadis itu sengaja menyelesaikan take shootingnya dalam waktu setengah hari juga, untuk bisa melalui momen demi momen bersama kakak angkat, sekaligus orang yang selama ini mendiami seluruh penjuru hatinya. Keinginannya untuk bisa bersama Kevin semakin meningkat sejak pertemuan Kevin dan Wilona tiga hari yang lalu. Ada rasa takut bila orang yang ia sayang menaruh hati pada orang lain. Hal itu membuat kegalauan melandanya.

Saat ini, Kevin, Maureen, dan Gaby sedang duduk di kanopi tepi kolam renang rumah Kevin. Fokus mereka tertuju pada layar ponsel masing-masing. PUBG, Classic mode, Erangel. Itu yang mereka mainkan. Dalam game itu, Kevin bertindak sebagai kapten dengan anggota Maureen dan Gaby. Kevin dengan nama Vinsss28 berkostum prowler set, Maureen dengan nama Beaureen20 berkostum lifesaver set, dan Gaby dengan nama Yoona91 berkostum desert survival set. Setelah melakukan looting manja di Prison, mereka pun menaiki mobil menuju ke Pochinki.

“Kamu dapet senjata apa, Kak?” tanya Maureen.

“Aku dapet M24 sama AKM,” jawab Kevin dengan tatapan yang tak beralih dari HP-nya. Wajar saja, saat ini dia adalah pemegang kemudi mobil yang mereka tumpangi.

“Gilaaa! M24 coy!” seru Maureen dan Gaby bersamaan.

“Aku baru pake shotgun sama uzi, dong,” celetus Gaby yang disambut tawa kecil oleh kedua orang yang lain.

“Kamu apa, Reen?” tanya Kevin, masih dengan menatap layar ponselnya.

“Aku udah ada AKM sama M416,” jawab Maureen sambil tersenyum lebar.

“Bagilah, Reen. M416 lo, gue tuker sama uzi, ya,” pinta Gaby.

“Ogah. Looting sendiri sono,” sahut Maureen sambil tertawa.

“Anjir, lo! Pelit!” Gaby pun mengerucutkan bibirnya karena kesal.

Beberapa saat kemudian, sampailah mereka ke tempat tujuan, yaitu Pochinki. Suara baku hantam senjata pun menyambut mereka. Ketiga orang itu langsung turun dari mobil dan mulai bersikap waspada.

“Ada orang ada orang. Arah 120, tiga orang baru aja turun dari mobil,” Maureen memberi peringatan.

“Oh, iya iya, aku liat. Biarin biarin. Kita looting dulu. Aku belum dapet scope soalnya,” sahut Kevin, lalu masuk ke dalam rumah tingkat 3 berwarna putih, yang terletak tepat di depan tempat parkir mobil mereka. Maureen pun mengekornya.

ANDANTE [Kevin Sanjaya & Natasha Wilona]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang