Chaeyoung
Sudah seminggu sejak kita semua berlibur di Aussie. Jadwal Jimin sekarang makin sibuk. Itu karena dia sekarang berada di era evaluasi. Iya, Jungkook juga. Bulan bulan ini bulan yang sangat sibuk untuk para Trainee namja. Bagaimana tidak, mereka akan di nominasi untuk debut. Hanya 7 yang akan diambil dari puluhan trainee namja disini. Minggu ini ada dua trainee yang telah dipastikan akan debut. Namjoon oppa dan juga Suga Oppa. Akhir akhir ini Jimin tidak bisa ditemui. Dia sangat sibuk latihan hingga larut malam. Dia takut jika usaha yang ia lakukan akan berakhir pahit. Berbeda dengan Jungkook, dia lebih sering istirahat karena dia tahu jika ia terus terusan latihan, dia akan kecapekan. Memang ya, Jungkook sangat berbeda dengan Jimin. Aku memutuskan untuk ngeWA jimin lagi. Sebenernya udah 4 kali gw chat dia tadi tapi gada balesan. Akhirnya gw coba chat lagi dah beruntungnya dia jawab.
Akhir akhir ini aku menerimanya menjadi Pacarku. Entah apa yang kupikirkan sehingga mengganti nama kontaknya menjadi 'Chagiyaa💜'. Tapi diwaktu waktu aku mulai mencintainya, kita justru jarang sekali bertemu. Walaupun jarak kamar asrama kita dekat, Jimin jarang berada disana. Jungkook bilang dia menghabiskan seluruh waktunya di Dance Practice room. Gw merasa khawatir dengan kondisinya. Jimin orangnya keras kepala. Dia terlalu posesif terhadap latihannya. Jungkook menyuruhku untuk menegurnya agar dia tidak seperti ini terus. Jennie juga menyuruhku untuk membuatnya beristirahat. Tapi apa? Setiap aku chat dia, dia selalu bersikeras untuk tetap latihan. Dia bahkan tidak mendengar satu kata apapun.
"Chaeyoung-ah, gimana kalo lu sekarang ke ruang dance practice?" tanya Jungkook
"Iya Chae. Gw khawatir sama Jimin oppa" lanjut Jennie
"Percuma, Kook. Dia gabakal dengerin gw" kata gw singkat
"Itu kalo lewat chat. Coba deh lu ngomong langsung" jawab Jungkook
"Uhmm..."
"Iya Chae. Lebih cepat lebih baik" kata Jennie memastikan
"Percayain dia kalo dia bakal debut. Itu bakal bikin dia tenang" sambung Jungkook
"Eh kook. BTW, lu kok nggak dugeun dugeun sih? Kan lu juga seperjuangan ma Jimin" tanya gw. Emang bener sih, Jungkook gada khawatir akan debutnya itu
"Gw juga khawatir lah. Tapi gw bikin santai aja" jawabnya
"Ashiapp.. Woke lah gw cus ke Jimin"
"Gw doain berhasil" kata Jennie
"Kalo lu berhasil gw bakal traktir lu sarapan besok pagi" sambungnya
"Hwaaa.. Mantul lah kalo gitu"
Gw jalan sendiri ke ruang Dance Practice. Dan beruntungnya gw ngedapetin Jimin yang latihan sendirian disana. Gw sempat melihatnya sembunyi sembunyi. Gw kepo sama yang dia lakukan. Dance, Vocal, Dance, Vocal, dan diulangi lagi dan lagi.
"Jimin-ah... Jangan terlalu capek"
Kata kataku membuatnya berhenti dari aktivitas tadi, ia mematikan tape.
"Chae? Wae? Ada masalah?" tanya nya seraya menuju kearahku
"Kamu masalahnya Jim. BAGAIMANA GW BISA TENANG KALO LU KAYAK GINI TERUS?! EMANG LU PIKIR GW GA KHAWATIR SAMA KONDISI LU KALO LU KAYAK GINI TERUS?! PIKIRIN JIM KALO LU BERSIKERAS TERUS LATIHAN 24 JAM DAN KALO NTAR LU SAKIT GIMANA?!" kata kata gw tadi sontak membuat air mata gw ingin keluar. Bagaimana tidak? Kata kata tadi nggak gw siapin dari awal. Kata kata itu keluar spontan dari hati gw yang membuat air mata ini ikut keluar.
Jimin terdiam sejenak, dan kalian tau dia hanya bilang satu kata yang membuat air mata ini keluar dengan deras, "Mianhe"
"YA! PARK JIMIN... KENAPA SIH LU SUKA BIKIN GW JENGKEL SAMA SIFAT LU YANG KERAS KEPALA?! LU NGGAK LIAT ORANG DISEKITAR LU YANG PEDULI SAMA LU HAH?! LU NGGAK TAU APA AKIBAT KALO LU KAYA GINI TERUS?! BEGADANG HINGGA KERINGAT LU BEECUCURAN TERUS MENERUS, LU SAKIT SIAPA YANG URUS NANTI?! LU-" air mataku dengan deras mengalir di pipiku. Belum sempat gw lanjut bicara tadi, Jimin memelukku.
"Chaeyoung-ah... Mianhee.." Jimin memelukku dengan erat. Kaki gw yang bergetar ini tiba tiba membuatku lemah dan ingin duduk. Tidak ada respon yang Jimin katakan, ia ikut duduk di lantai dan tetap memelukku. Hal ini sukses membuat pipiku merona.
"Chagiya.. Terima kasih telah mengkhawatirkan ku. Aku tahu aku salah. Kumohon maafkan aku, aku janji tidak akan membuatmu jengkel dan kecewa seperti ini lagi. Yaksoghaeyo" Bisik Jimin dengan desahnya yang beraksen Busan. Bisa dibilang ini seperti ASMR yang biasa kutemui di Youtube.
Gw mendorong Jimin. Dengan alasan agar keras kepalanya bisa memudar, "ANDWE! LU GA PERNAH NGEDERIN GW. EMG LU GAMIKIR APA DI BUSAN SANA, NYOKAP LU PENTINGIN KESEHATAN LU. DEBUTLU MASIH ADA DI PRIORITAS KEDUANYA. Hiks... GW PERCAYA LU PASTI BAKAL DEBUT SECEPATNYA... kumohon jangan terlalu berusaha keras, nomor satukanlah kesehatanmu Jim"
Jimin menggenggam tanganku, "Uljima... Chagiya jinjja mianhe. Aku terlalu berusaha sangat keras sehingga lupa waktu makan ku"
"Jimin-ah... Kumohon ubah pola pikir lu. Gw udah yakin 100% lu pasti diantara 7 orang itu"
Update 1 Minggu sekali atau 15 suara atau mood Next!!
Baca ceritaku yang lain chingudeul!![Still On progrees]:
Trainees with Luv | Jirose 🌹
In One Dorm | BlackBangtan
Cinderella Complex | Jenkook 💛Stalk me + Follow on Instagram:
@arlitahildapuspitasari
@almightykookedLove u all❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Trainees With Luv [END] | Jirose 🌹
FanfictionBerawal dari Bantet yang hobi nebeng Headset di masa Trainee, Roseanne pun perlahan mulai jatuh cinta padanya. Takdir membuat Rose paham akan lika liku kehidupannya yang seperti roller coaster ini. Lelaki idamannya adalah- Bagaimana dia bisa bilan...