Suatu saat, tirai yang ku tutup rapat-rapat, akan ku buka dan perlahan sang matahari akan meneranginya.
Suatu saat.____LEO____
"Mang ucup ngapain diem aja sih, ini bantuin killa" sahut killa panik.
"Bantuin Killa bawa orang ini ke rumah sakit sekarang mang" ucap Killa makin panik.
"I-iy-iya non" kemudian mang ucup membopong orang itu masuk ke dalam mobil.
"Ini mau di bawa ke rumah sakit mana non?" mang ucup kebingungan.
"Rumah sakit terdekat aja mang" jawab Killa masih dengan keadaan panik.
____LEO____
Sesampainya di rumah sakit, Killa dan mang ucup bergegas menuju ruang UGD.
"Maaf mbak, di sini hanya pasien yang boleh masuk. Mungkin mbak bisa menunggu di depan ruangan" ucap suster itu ketika Killa hendak ikut masuk ke dalam ruangan.
"Tolong selamatin teman saya ya sus" pinta Killa.
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin, selebihnya hanya tuhan yang tau" ucap sang suster sembari menutup pintu ruangan itu.Sudah hampir 30 menit, dokter yang memeriksa pasien belum juga keluar dari ruangan itu. Selama itu pula pikiran gadis itu kacau, tak tenang dan berdo'a agar tidak terjadi sesuatu yang buruk pada orang itu.
Setelah menuggu lama, akhirnya ruangan itu pun terbuka, dan menampilkan seorang lelaki memakai jas putih dan stetoskop tergantung pada lehernya.
"Bisa bicara dengan keluarga pasien?" tanya doker itu sesaat setelah keluar dari ruangan.
"Iy-iya dok, saya keluarganya. Apa yang terjadi dengan pasien dok?" mang ucup semakin bingung dengan apa yang Killa ucapkan.
"Pasien mengalami benturan yang cukup keras pada tangan sebelah kiri, itu yang menyebabkan tangan pasien harus di gips untuk sementara waktu. Kepala pasien juga mengalami benturan, tapi syukurlah benturan yang di alami pasien tidak keras"
Mang ucup hanya diam tak mengerti dengan apa yang di jelaskan dokter itu."Apa pasien sudah bisa di jenguk dok" tanya Killa.
"Pasien sudah bisa di jenguk, tapi untuk saat ini pasien masih dalam pengaruh obat. Oh iya, pasien juga di sarankan untuk istirahat selama 1 minggu ke depan" Killa mengangguk mengerti. "Kalau begitu saya tinggal dulu, permisi" pamit sang dokter.
Sepeninggalan sang dokter, Killa pun langsung masuk ke dalam ruangan itu dan di ikuti mang ucup.
"Non, ini teh sebenernya saha?. Kalo ini temennya eneng, kenapa mamang nggak pernah liat? Terus eneng kan juga baru balik ke indonesia, kok udah dapet temen aja?. Jelasin atuh neng, ini mah mamang bingung." Killa menatap jengah mang ucup.
"Killa sendiri juga nggak tau mang ini siapa. Yang Killa tau, cowok ini tadi tu udah pingsan di tengah jalan. Awalnya Killa mikir kalo orang ini tu preman, begal atau sejenisnya. Tapi Killa gak tega aja kalo liat, jadi ya Killa putusin buat nolong cowok ini, emang sih Killa takut awalnya. Tapi ternyata cowok ini emang bener-bener korban tabrak lari kan" jelas Killa.
"Terus neng, ini yang ngurusin biaya asimilasinya siapa?" Killa memutar bola matanya. "Adminitrasi mang, bukan asimilasi. Apaan coba asimilasi" mang ucup menggaruk belakang lehernya yang sebenarnya tidak gatal.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEO
Teen Fiction#ZodiacSeries-2 [HALO READERS! KASIH VOTE SAMA KOMENNYA, DONG...] ELANG WICAKSANA Merupakan cowok yang penuh percaya diri dan terus terang dalam menyatakan perasaannya, terutama pada seorang adik kelas yang telah menyelamatkan nyawanya. Elang baper...